Membangun Budaya Sekolah Melalui Pengembangan Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Palu
Abstract
Penelitian ini membahas bagaimana membangun budaya sekolah melalui pengembangan pendidikan agama Islam di SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan school culture (budaya sekolah) yang berkarakter dan kokoh. Target khusus yang dicapai adalah bagaimana seluruh warga sekolah dapat berpartisipasi dan mengaplikasikan budaya religius, budaya tim work dan budaya leadership dalam berinteraksi baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan berbagai program yang telah disusun oleh sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, data yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, foto lokasi dan perilaku seluruh warga sekolah SMA Negeri 3 Palu. Data dianalisis dengan model Hubberman yang meliputi pengumpulan data, analisis data, verifikasi data dan reduksi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga komponen budaya sekolah yang dikembangkan di SMA Negeri 3 Palu, adalah: pertama,budaya religius, yaitu budaya menanamkan perilaku dan tatakrama yang tersistematis dalam pengamalan agamanya masing-masing sehingga terbentuk kepribadian dan sikap yang baik (akhlaqul Karimah) serta disiplin dalam berbagai hal, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kedua, budaya tim work adalah Menanamkan rasa kebersamaan dan rasa sosial melalui kegiatan bersama.Bentuk kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS), kunjungan industri, Parents Day, bakti sosial, teman asuh, Sport And Art, Kunjungan Museum, Pentas Seni, Studi banding, Ekskul, Labs Channel, Labs TV, Labs Care, Pelepasan Siswa, Seragam Sekolah, Majalah Sekolah, Potency Mapping. Ketiga, budaya kepemimpinan (Leadhership),adalah menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dini. Bentuk Kegiatan, Career Day; budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif; Mandiri dan bertanggung jawab, budaya disiplin, lintas juang OSIS, ceramah umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi, studi kepemimpinan siswa, LKMS, OSIS. Dengan motto yang disepakati bersama oleh sekolah misalnya kreatif dan berprestasi, akan menjadikan sekolah itu unggul dan berkualitas.
Implikasi penelitian ini diharapkan bahwa budaya sekolah (school culture) harus tetap kokoh dan terjaga bahkan pihak sekolah siap membagi pengalaman atas prestasi sekolah adiwiyata nasional yang diraih, kepada sekolah-sekolah lainnya yang ada di Sulawesi Tengah.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.