Membangun Harmoni Antarbudaya melalui Konseling Multikultural: Studi Kasus Di SMKN 1 Haurwangi, Kab. Cianjur

  • Sukarya Arya UIN Bandung
  • Adi Pratama UIN Gunung Djati Bandung
  • Dudy Imanuddin Effendy UIN Gunung Djati Bandung
Keywords: Konseling Multikultural, Harmoni Antarbudaya, Keberagaman Budaya, Siswa Minoritas, Pendidikan Inklusif, SMKN 1 Haurwangi

Abstract

Konseling multikultural menjadi salah satu pendekatan yang sangat penting dalam konteks pendidikan di Indonesia, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki keragaman budaya seperti SMKN 1 Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Dalam jurnal ini, akan dibahas bagaimana konseling multikultural dapat berperan dalam membangun harmoni antarbudaya di lingkungan sekolah. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 300 kelompok etnis, yang masing-masing memiliki budaya dan nilai-nilai yang berbeda (BPS, 2021). Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh siswa dan pendidik dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis sangatlah besar. Melalui studi kasus di SMKN 1 Haurwangi, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak positif dari konseling multikultural bagi siswa, terutama bagi mereka yang berasal dari kelompok minoritas.

References

Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Statistik Sosial Indonesia. Jakarta: BPS.

Dewi, R. (2023). Pengaruh Konseling Multikultural terhadap Kesejahteraan Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(1), 45-58.

Nugroho, A. (2023). Peran Konseling dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan, 4(2), 123-135.

Rahman, F. (2022). Dampak Konseling Multikultural terhadap Siswa Minoritas di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 78-89.

Sari, M. (2023). Hubungan antara Rasa Terima dan Prestasi Akademik Siswa. Jurnal Pendidikan Multikultural, 2(1), 34-47.

Hidayati, N. (2023). Pentingnya Toleransi dalam Pendidikan Multikultural di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 8(2), 120-135.

Prabowo, A. (2023). Dampak Program Konseling Multikultural terhadap Perilaku Siswa di Sekolah. Jurnal Psikologi Pendidikan, 5(1), 45-60.

Putri, R. (2023). Kolaborasi Antarbudaya dalam Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(3), 78-89.

Sari, D. (2022). Pengaruh Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Emosional Siswa Minoritas. Jurnal Psikologi Sosial, 10(1), 34-50.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77-101.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Patton, M. Q. (2015). Qualitative Research & Evaluation Methods: Integrating Theory and Practice. SAGE Publications.

Suharto, A. (2020). Pendekatan Deskriptif dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 45-58.

Arredondo, P., et al. (1996). "Multicultural Counseling Competencies: A Call to the Profession." Journal of Counseling & Development.

Chen, G. M., & Starosta, W. J. (2000). "Communication Competence and Cross-Cultural Adaptation: An Integrative Theory." International Journal of Intercultural Relations.

Hofstede, G. (2011). "Dimensionalizing Cultures: The Hofstede Model in Context." Online Readings in Psychology and Culture

Ningsih, S. (2022). "Pelatihan Konselor dalam Pendekatan Multikultural." Jurnal Konseling Pendidikan.

Prasetyo, A. (2020). "Dampak Konseling Multikultural terhadap Konflik Antar Siswa." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Putri, R. (2020). "Harmoni Antarbudaya di Sekolah Multikultural." Jurnal Ilmu Pendidikan.

Rahayu, D. (2021). "Pengaruh Layanan Konseling Multikultural terhadap Rasa Percaya Diri Siswa." Jurnal Psikologi Pendidikan.

Sue, S., Cheng, J. K. Y., Saad, C. S., & Cheng, J. (2012). "Asian American Mental Health: A Cultural Review." American Psychologist

Ting-Toomey, S. (1999). "Communicating Across Cultures." Guilford Press.

Published
2025-08-21