Representasi Perpustakaan dalam Film Nasional (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Abstract
This research focuses on the representation of libraries in national films. The primary objective of this study is to analyze how libraries are portrayed in films using a semiotic analysis approach, primarily drawing from Roland Barthes' theory. The research methodology employed is qualitative descriptive with a semiotic analysis approach based on Roland Barthes' theory. The findings of this research reveal various representations of libraries in several national films featuring library scenes and librarians. Some of the national films examined include "Ada Apa Dengan Cinta," "Adriana," "Refrain," "Pupus," "The Tarix Jabrix 2," "Marmut Merah Jambu," and "Kukira Kau Rumah." Through the analysis, these national films depict different conditions of libraries, both in school and university settings, and diverse representations of librarians, ranging from young to middle-aged professionals. In the context of these films, libraries are illustrated as favored gathering spots for students and university attendees during their breaks. Furthermore, the librarians in these films are portrayed as ideal service providers, even though some of the systems they utilize remain conventional. Consequently, this research offers valuable insights into how libraries and librarians are represented in national cinema and how perceptions of library institutions and individual librarians are reflected in these cinematic works.
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada representasi perpustakaan dalam film nasional. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis bagaimana perpustakaan direpresentasikan dalam film menggunakan pendekatan analisis semiotika, terutama teori Roland Barthes. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika teori Roland Barthes. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai representasi perpustakaan dalam beberapa film nasional yang menampilkan adegan perpustakaan dan pustakawan. Beberapa film nasional yang dijadikan sampel dalam penelitian ini meliputi "Ada Apa Dengan Cinta," "Adriana," "Refrain," "Pupus," "The Tarix Jabrix 2," "Marmut Merah Jambu," dan "Kukira Kau Rumah." Melalui analisis, film-film nasional ini menggambarkan berbagai kondisi perpustakaan, baik di sekolah maupun kampus, serta berbagai representasi pustakawan, baik yang masih muda maupun yang sudah berusia separuh baya. Dalam konteks film ini, perpustakaan diilustrasikan sebagai tempat favorit siswa dan mahasiswa untuk berkumpul selama waktu istirahat. Selain itu, pustakawan dalam film ini dijelaskan sebagai pemberi layanan yang ideal, meskipun sebagian besar sistem yang digunakan masih bersifat konvensional. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana perpustakaan dan pustakawan direpresentasikan dalam film nasional, serta bagaimana persepsi terhadap institusi perpustakaan dan individu pustakawan tercermin dalam karya-karya sinematik ini.
References
Alwi, Hasan. (2007).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati dan Karlinah Siti. (2009). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi (cetakan kedua). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ariotejo, Indrarto Bimo; Ganggi, Roro Isyawati Pertama. (2019). Persepsi Kolektif Sineroom terhadap Perpustakaan Melalui Film Pendek The Library Book. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 8(3).
Asri, Rahman. (2020). Membaca Film sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini”. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2).
Baksin, Askurifai. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang (cetakan pertama). Bandung: Katarsis.
Danesi, Marcel. (2010). Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi (cetakan pertama). Yogyakarta: Jalasutra.
Darmono.(2001). Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT.Grasindo.
Fadhli, Rahmat. (2019). Representasi Perpustakaan dan Pustakawan dalam Film The Night at The Museum 3. Nusantara Journal of Information and Library Studies, 2(1).
Fasah, Annida Puspa Rini; Laksmi. (2018). Representasi Profesionalisme Pustakawan dalam Mengelola Perpustakaan pada Film Pendek Project: Library, 4(1).
Fatmawati. (2020). Retrieved Juni 17, 2023, from Website Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: https://dkpus.babelprov.go.id/content/pentingnya-perpustakaan-sekolah-sebagai-sumber
Fiske, John. (2004). Cultural and Communication Studies, Terjemahan: Drs. Yosal Iriantara, M.S. dan Idy Subandy Ibrahim, Yogyakarta: Jalansutra.
Lacey, Nick. (2000). Narrative and Genre: Key Concepts in Media Studies. London:Macmillan Press Ltd
Saleh, Tawakkal. (2014) Pentingnya Membaca dan Menggunakan Perpustakaan dalam Mengubah Kehidupan Manusia. JUPITER: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Komputerisasi bidang Perpustakaan, 13(1).
Sukarno, Luckty Giyan. (2022). Retrieved Juni 16, 2023, from Website Pustakawan Blogger: https://www.pustakawan.web.id/2022/04/perpustakaan-dalam-film-nasional.html
Sutarno N.S. (2006). Manajemen Perpustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto.
Suwarno, wiji. (2010). Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosidakarya.
T, Arsil. (2021). Retrieved Juni 17, 2023, from Website Repository UIN Alauddin Makassar: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/20901/1/FULL%20SKRIPSI%20ARSIL%20T.pdf
Wicaksono, Moch. Fikriansyah. (2020). Representasi Perpustakaan dalam Film Pendek The Library. JIPI: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 5(1).
Copyright (c) 2023 Andi Ibrahim, Ratna K, Arsil Tahir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Once the article was published in the journal, the author(s) are:
- granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work.
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work