Pendidikan Kewarganegaraan Global (GCE)
Abstract
Dalam konteks dunia yang semakin saling terhubung, tantangan global seperti kesenjangan, pelanggaran hak asasi manusia, dan kemiskinan mengancam perdamaian dan kelestarian lingkungan. Untuk mengatasi tantangan ini, Pendidikan Kewarganegaraan Global (GCE) menjadi fokus penting, diidentifikasi sebagai sarana untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia yang inklusif dan berkelanjutan. Artikel ini menganalisis evolusi konsep GCE dalam konteks kebijakan internasional, khususnya dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dengan metode kajian kepustakaan, penelitian ini menggali akar konsep GCE dalam Konstitusi UNESCO dan pengaruhnya pada pendidikan global. Sementara GCE mengemuka sebagai prioritas kebijakan global, interpretasinya bervariasi secara nasional, memerlukan adaptasi terhadap dimensi kewarganegaraan regional dan global. Pembahasan mencakup poin-poin utama, seperti identitas nasional versus multikultural, perdebatan konseptual, dan tantangan implementasi. Penelitian ini juga mencermati kurangnya ketepatan indikator global dalam menilai pencapaian GCE, dengan fokus pada target SDG 4.7. Selain itu, terdapat perdebatan tentang integrasi GCE dalam kurikulum nasional, pendidikan guru, dan penilaian siswa. Muncul pula isu identitas kewarganegaraan dunia dalam masyarakat yang semakin terhubung. Pentingnya memahami peran kewarganegaraan global dalam konteks kompleks ini menuntut pendekatan kritis, mengatasi ketidaksetaraan dan merangkul keadilan sosial global. Artikel ini mengakhiri dengan menyoroti perlunya perspektif baru dan dukungan lebih lanjut untuk menjembatani kesenjangan dan memajukan implementasi GCE dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.