PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRAKTIK PELAKSANAAN SHALAT DHUHA PADA PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM BINA IMTAQ DI SMPN 3 PALU

Abstract

Skripsi ini membahas tentang “Peningkatan Pemahaman dan Praktik Pelaksanan Shalat Dhuha Pada Peserta Didik Melalui Program Bina IMTAQ di SMPN 3 Palu”. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan bimbingan Shalat Dhuha pada peserta didik melalui Program Bina IMTAQ di SMPN 3 Palu? dan 2) Bagaimana tingkat pemahaman dan praktik pelaksanaan Shalat Dhuha pada peserta didik melalui Program Bina IMTAQ di SMPN 3 Palu? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data yang digunakan yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Pelaksanaan Shalat Dhuha pada peserta didik melalui Program Bina IMTAQ di SMPN 3 Palu dilakukan pada hari Jum’at, mulai pukul 07.15 wita. Awalnya peserta didik akan diarahkan ke masjid untuk Shalat Dhuha secara berjamaah. Bimbingan Shalat Dhuha dilakukan di dalam kelas dan di masjid. Dimulai dengan menyampaikan materi Shalat Dhuha kepada peserta didik, kemudian masing-masing mempraktikkannya. 2) Pembelajaran Shalat Dhuha pada Program Bina IMTAQ mampu meningkatkan pemahaman peserta didik seperti memahami materi Shalat Dhuha yang telah diajarkan. Begitupun dalam hal praktik Shalat Dhuha, hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai rata-rata praktik Shalat Dhuha peserta didik sebelum dilakukan pembelajaran yang semula berjumlah 58,75. Dan setelah dilakukan pembelajaran mengalami peningkatan yang baik sekali yaitu menjadi 95,41. Shalat Dhuha yang dilakukan peserta didik bahkan berdampak positif dalam kehidupan sehari-harinya. Implikasi dan saran penelitian ini yaitu 1) Kesuksesan peserta didik tidak lepas dari guru yang baik dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Melihat adanya peserta didik yang kurang dalam hal bacaan shalat, sebaiknya guru bekerja sama dengan orang tua untuk lebih menekankan hal ini karena amat sangat penting, mengingat shalat adalah tiang agama dan kewajiban seorang muslim. 2) Seorang guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut dan tidak jenuh. 3) Diharapkan bagi seorang guru dapat membantu peserta didik dalam mempertahankan apa yang telah mereka hafalkan, dalam hal ini istiqomah agar bacaan-bacaan shalat serta doa-doa lainya dapat mereka ingat dan terapkan selalu. Guru bisa membantu peserta didik mengulang-ulang hafalannya.