Analisis Komunikasi Interpersonal Ayah Dan Anak Dalam Film Sejuta Sayang Untuknya

  • Bintang Anugrah UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
  • Raden Muhammad Ubaidillah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Putty Anggie UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keywords: Film, Ayah dan Anak, Komunikasi Interpersonal

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan interpersonal ayah dan anak dalam film “Sejuta Sayang Untuknya”. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam film ini, yaitu disutradarai oleh Herwin Novianto. Berdasarkan data yang diteliti, hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dijelaskan menurut Joseph A. Devito yaitu tentang 5 sikap positif dalam komunikasi interpersonal yaitu: pertama, sikap keterbukaan (openness) yang terdapat dalam menit 09.56 – 12.30. Kedua, sikap (empathy) yang terdapat dalam menit 01:25:39 - 01:31:14. Ketiga, sikap mendukung (supportiveness) yang terdapat dalam menit 52:54 - 55:20, 01:13:32 - 01:15:05 dan 01:21:21 - 01:21:55. Keempat, sikap positif (positiveness) yang terdapat dalam menit 06:15 - 07:49, 13:10 - 15:19, 35:06 - 36:14 dan 58:28 - 01:00:09. Kelima, kesetaraan (equality) yang terdapat dalam menit 01:16:12 - 01:19:56. Dalam film “Sejuta Sayang Untuknya” aspek yang menarik untuk ditelaah adalah hubungan komunikasi interpersonal antara Ayah dan anak yang seringkali ditandai dengan nada emosi yang dalam. Film "Sejuta Sayang untuknya" bercerita tentang Gina, seorang gadis muda yang menjalani hidup penuh tantangan. Hubungan Gina dengan ayahnya, aktor Syifa Hadju dan Deddy Mizwar menjadi salah satu aspek terpenting dari film ini. Melalui analisis mendalam, kami mengeksplorasi berbagai elemen komunikasi yang mempengaruhi hubungan ayah-anak dalam konteks film ini.

References

Arikunto,S. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Praktek: Jakarta:PT, Bina Aksara.
Arda Dinata. 2002. Membangun Keluarga Berkualitas. Pangandaran: Penerbit Arda Publishing.
DeVito. 1989. The Nonverbal Communication Workbook (Prospect Heights). illinois: Waveland Press.
Hardjana 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Harmaini, dkk. 2016. Psikologi Kelompok. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Herdiyan dan Gumgum. 2013. Psikologi Komunikasi Persuasi. Jakarta: FIP Press.
Kholifatu Rasidah. 2015. “Pengaruh Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Terhadap Keterampilan Komunikasi Interpersonal Menantu Perempuan Pada Ibu Mertua di Daerah Karanganyar Probolinggo”. Skripsi. Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim.
Maulidya Asyifa. 2022. “Pesan Dakwah dalam Film Sejuta Sayang Untuknya (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)”. Skripsi. Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
Muhammad A.R. 2020. Komunikasi Interpersonal Anak dan Orang Tua dalam Film "Ayat-Ayat Adinda". Skripsi . Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Wali Songo Semarang.
Nurdiansah. 2020. Mengimbangi Aktor Kawakan. Retrieved Desember 10, 2020, from Tempo.co website: https://majalah.tempo.co/read/film/162110/saat-syifa-hadju-tak-punya-apa-apa-di-sejuta-sayang-untuknya. Diakses tanggal 20 Juni 2023
Rila Setyaningsih. 2019. Psikologi Komunikasi Suatu Pengantar dan Perspektif Islam. Ponorogo: UNIDA Gontor Press.
Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
“Sejuta Sayang Untuknya” diakses pada tanggal 20 Juni 2023 pukul 16.29 WIB dari https://www.hotstar.com
“Sejuta Sayang Untuknya” diakses pada tanggal 21 Juni 2023 pukul 22.47 WIB dari https://id.m.wikipedia.org
Published
2023-06-30