Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/manaqib
<p style="text-align: justify;"><img style="float: left; margin: 0px 10px 10px 12px; width: auto; height: 300px;" src="/public/site/images/admin/Sampul_jurnal_manaqib_copy.jpg"><strong>Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora</strong> is a journal published by the Department of Islamic Civilization History, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, Islamic State University of Datokarama Palu. This journal is expected to be a forum for developing and exploring knowledge through studies related to Islamic Civilization and Humanities. It has two editions in a year which are published two times consisting of First Edition (January-June) and Second Edition (July-December).</p> <p>The Editorial Board warmly invites lecturers and researchers to submit and publish articles through this journal.</p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#dcdcdc"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal Title</td> <td width="80%"><strong>: Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Abbreviation</td> <td width="80%"><strong>: manaqib</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%"><strong>: Twice a year</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Accredited</td> <td width="80%"><strong>: - </strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>: 10.24239/manaqib</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">ISSN</td> <td width="80%"><strong>: 2580-7773 (Online) | 1978-7812 (Printed)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-Chief</td> <td width="80%"><strong>: Sairin</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%"><strong>: Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam, UIN Datokarama Palu</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Language</td> <td width="80%"><strong>: English and Bahasa</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Citation Analysis</td> <td width="80%"><strong>: Google Scholar</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Indexing</td> <td width="80%"><strong>: Sinta, Google Scholar, Garuda, Moraref, Crossreff, Dimensions, IPI</strong></td> </tr> </tbody> </table> <p> </p>Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Paluen-USManaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora2964-8300Sejarah Pemikiran Ibrahim M. Abu Rabi: Konsep Pendekatan Historis Kritis
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/manaqib/article/view/2966
<p>Karya Ibrahim M. Abu Rabi’ Nama Ibrahim Abu-Rabi mulai di bicarakan orang pada pertengahan 1990-an sebagai spesialis dalam sejarah pemikiran Islam juga dikenal sebagai sosok yang sangat menghomati pemikir-pemikir Islam pendahulunya, seperti Moh. Abduh, Rasyid Ridha, Jamaluddin Al-Afghani, Hasan Al-Attar, yang telah memberikan banyak kontribusi dalam akar pemikirannya yang berkembang saat ini. Secara jujur, ia menyebut hal itu sebagai akar intelektualisme. Sejumlah karyanya, baik dalam bentuk buku maupun artikel sebagian telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Dunia Muslim menghadapi tantangan-tantangan yang kompleks dalam aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya, kemudian menimbulkan respon yang beragam dari kelompok-kelompok modernis, nasionalis, dan Islamis revivalistik. Tantangan-tantangan itu harus dihadapi dengan gerakan modernisasi dan demokratisasi dalam segala bidang; institusi pendidikan maupun politik. Hal ini penting untuk menyikapi politik otoritarianisme yang berkembang di dunia Arab. Munculnya respon dari kelompok modernis, nasionalis, dan Islamis merupakan fenomena yang tak dapat dipungkiri sebab pemerintah di beberapa negara Muslim gagal menciptakan percepatan proses demokrasi. Dunia Arab juga mengalami kekacauan politik akibat menguatnya cengkraman militer dalam mengendalikan kekuasaan. Hal ini diperparah oleh dukungan kekuatan Barat terhadap rezim-rezim otoriter. Ibrahim Abu Rabi menyayangkan munculnya respon-respon negatif dari kelompok Islamis revivalistik, namun, di sisi lain, ia juga mengkritik kuatnya intervensi Barat atas kebijakan-kebijakan dunia Muslim yang dapat memicu gerakan radikalisme. Dengan demikian, upaya menanggulangi kekerasan atas nama agama adalah melalui proses modernisasi, demokratisasi, dan minimalisasi intervensi Barat terhadap kebijakan ekonomi dan politik di dunia Muslim.</p>Syaifullah MSIdrisM. Jen IsmailM. Iksan Kahar
Copyright (c) 2023 Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora
2023-12-222023-12-222214416210.24239/manaqib.v2i2.2966Sejarah Perkembangan Perbandingan Mazhab dan Hukum
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/manaqib/article/view/2460
<p>Perbedaan pendapat di kalangan umat Islam bukanlah suatu fenomena baru, tetapi semenjak masa Islam yang paling dini perbedaan pendapat itu sudah terjadi. Perbedaan terjadi adanya ciri dan pandangan yang berbeda dari setiap mazhab dalam memahami Islam sebagai kebenaran yang satu. Untuk itu kita umat Islam harus selalu bersikap terbuka dan arif dalam memandang serta memahami arti perbedaan, hingga sampai satu titik kesimpulan bahwa berbeda itu tidak identik dengan bertentangan selama perbedaan itu bergerak menuju kebenaran dan Islam adalah satu dalam keragaman. Perbedaan pendapat di kalangan umat ini, sampai kapan pun dan di tempat mana pun akan terus berlangsung dan hal ini menunjukkan kedinamisan umat Islam, karena pola pikir manusia terus berkembang. Perbedaan pendapat inilah yang kemudian melahirkan mazhab-mazhab Islam yang masih menjadi pegangan orang sampai sekarang. Masing-masing mazhab tersebut memiliki pokok-pokok pegangan yang berbeda yang akhirnya melahirkan pandangan dan pendapat yang berbeda pula, termasuk di antaranya adalah pandangan mereka terhadap kedudukan al-Qur’an dan Al-Sunnah.</p>ZaifullahWahyuningsih ThahirHairuddin CikkaSarfika Datumula
Copyright (c) 2023 Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora
2023-12-222023-12-222216318110.24239/manaqib.v2i2.2460Mengenal Warisan Sejarah Peninggalan Islam Masjid Agung Demak di Nusantara
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/manaqib/article/view/2576
<p>Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan sejarah penting di Nusantara yang mempunyai arti sangat tinggi dalam sejarah dan budaya Islam Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengenalkan warisan sejarah Masjid Agung Demak, yang mewakili kekuatan dan kesatuan Islam pada masa dahulu. Dengan fokus pada arsitektur, seni, dan nilai sejarahnya, didalamnya memiliki bentuk arsitektur yang unik dan mengandung corak budaya yang kaya dan agama yang sangat kental. Melalui analisis arsitektur dan konteks sejarahnya, artikel ini juga menyoroti pengaruh budaya lokal terhadap masyarakat luas dalam pembangunan masjid ini. Diharapkan melalui pemahaman lebih dalam mengenai sejarah era ini, masyarakat luas akan lebih mampu memahami dan mengapresiasi peran Islam di Nusantara.</p>Nazwa Hidayatun Nisa' Nisa
Copyright (c) 2024 Manaqib: Jurnal Sejarah Peradaban Islam dan Humaniora
2023-12-222023-12-222218219410.24239/manaqib.v2i2.2576