Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society (KIIIES) 5.0
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50
<div class="simple-article light"> <p>Seminar Nasional Program Pascasajana Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu berbasis Prosiding Online dan ber-ISSN</p> </div>en-USProsiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society (KIIIES) 5.02962-7257Kajian Teoritis Pendekatan Humanistik dalam Pembelajaran PAI
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3160
<p>Pendekatan humanistik adalah pendekatan yang mampu memperkenalkan apresiasinya yang tinggi kepada manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia dan bebas serta dalam batas-batas eksistensinya yang hakiki, dan juga sebagai khalifatullah. Pendekatan humanistik terhadap pembelajaran pai menekankan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada peserta didik. Dalam prosesnya mereka diberi pengalaman belajar, diakui, diterima, dan dimanusiakan. Sehingga pada gilirannya, peserta didik menjadi optimis dan sukses. Dalam hal ini, penulis merumuskan rumusan masalah apakah yang dimaksud dengan pendekatan humanistik dan bagaimana model dan metode pembelajaran dengan pendekatan humanistik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, hasil penelitian menyebutkan bahwa pendekatan humanistik sangat penting dalam perkembangan pembelajaran peserta didik. Pendekatan humanistik memberikan perhatian pada kualitas manusia yang memiliki kemauan bebas dan potensi untuk mengembangkan dirinya. Kajian penelitian ini juga membuktikan bahwa konsep pendekatan humanistik dalam pembelajaran akan membawa kepada sikap penghargaan terhadap pengembangan manusia tanpa keluar dari nilai-nilai agama. Pendekatan humanistik dalam pembelajaran PAI memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk melatih daya pikir mereka agar semakin kreatif dan berkembang.</p>Muh Fajri ArdiansyahLukman S. ThahirHamlan Hamlan
Copyright (c) 2024 Muh Fajri Ardiansyah, Lukman S. Thahir, Hamlan Hamlan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-103116Pemikiran Hukum Islam Kontemporer Fazlur Rahman dengan Gerak Ganda (Double Movement Theory)
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3161
<p>Tulisan ini hendak memaparkan tentang metodologi Fazlur Rahman dalam hukum Islam. Metodologi yang ia tawarkan adalah Double Movement. Teori ini terdiri dua metode yaitu, Pertama, Historico critical method(Metode Kritik Sejarah) metode ini tidak bisa berdiri tapi harus ditopang dengan beberapa pendekatan yaitu:pertama pendekatan historis untuk menemukan makna teks; kedua, pendekatan kontekstual untuk menemukan sasaran dan tujuan yang terkandung dalam ungkpan legal spesifik; dan ketiga, pendekatan latar belakang sosiologis untuk menemukan sasaran dan tujuan yang tidak dapat diungkapkan oleh pendekatan kontekstual. Teori ini menawarkan pembaharuan hukum Islam dengan menganalisa ulang sejarah turunnya wahyu, memahami situasi dan problem historis dimana wahyu diturunkan, kemudian dicarikan Illat-nya dan meramunya dengan ilmu-ilmu sosial, sehingga al-Qur’an tetap berlaku dan tetap relevan dimana dan kapanpun sepanjang masa. Kedua adalah Hermeneutic Method (metode hermeneutika) metode ini digunakan untuk memahami dan menafsirkan teks-teks kuno seperti kitab suci, sejarah, hukum, juga dalam filsafat. Dalam hal ini Rahman mengikuti teori penafsiran obyektif Emilio Betti, Seorang filosof dan ahli hukum Italia, yang mensyaratkan untuk memperoleh makna yang orisinil dan obyektif, seorang penafsir harus memenuhi empat ketentuan. Dengan metode ini, Rahman coba memberi tafsiran baru terhadap al-Qur’an dalam upaya agar al-Qur’an selalu relevan dengan lingkungan yang spesifik pada saat sekarang, serta senantiasa menjadi pedoman bagi kaum muslim.</p>Yusril MaulanaLukman S. ThahirFaisal Attamimi
Copyright (c) 2024 Yusril Maulana, Lukman S. Thahir, Faisal Attamimi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031711Peran Strategi Kepala Madrasah dalam Penanaman Jiwa Enterpreniurship di MAN 2 Polewali Mandar
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3162
<p>Kepala MAN 2 Polman memiliki visi untuk mencetak lulusan yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat. Strategi yang diterapkan meliputi kurikulum berbasis kewirausahaan, program ekstrakurikuler terkait usaha, kemitraan dengan pelaku usaha lokal, adanya inkubator bisnis, kompetisi kewirausahaan tahunan, dan keterlibatan orang tua serta masyarakat. Dalam kurikulum, siswa mempelajari teori dan praktik kewirausahaan secara langsung. Program ekstrakurikuler seperti Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan pelatihan keterampilan usaha juga diadakan.</p> <p>Kemitraan dengan pengusaha lokal mencakup sesi berbagi pengalaman, mentoring, dan kunjungan ke lokasi usaha. Inkubator bisnis memberikan fasilitas bagi siswa untuk mengembangkan ide usaha mereka dengan pendampingan fasilitator bisnis. Kompetisi kewirausahaan tahunan memotivasi siswa untuk mempresentasikan rencana bisnis di hadapan dewan juri. Orang tua dan masyarakat terlibat sebagai narasumber, investor, atau mitra usaha bagi siswa. Dampak program ini terlihat dari meningkatnya minat dan keterampilan berwirausaha di kalangan siswa, dengan banyak yang berhasil merintis usaha sejak di bangku sekolah. Lulusan pun semakin siap untuk berwirausaha atau menjadi tenaga kerja terampil setelah lulus.</p>Amiruddin AmiruddinLukman S. ThahirSagir M. Amin
Copyright (c) 2024 Amiruddin Amiruddin, Lukman S. Thahir, Sagir M. Amin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10311216Pendidikan Umum dan Agama
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3163
<p>Institusi pendidikan di Indonesia di tukangi oleh dua kementrian yang berbeda yaitu Kementrian Agama (Kemenag) dan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jika kita berbicara tentang institusi pendidikan maka tidak bisa dipisahkan dengan adanya komponen utama yaitu guru dan siswa, dengan cara membina karakteristik kepribadian siswa untuk pertumbuhan dan pembentukan sisi moral dengan cara melatih dan memberikan pembiasaan untuk melaksanakan perintah agama dan meninggalkan laranganya, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berbagai aspek tentang pendidikan umum dan agama, metode penelitian dalam penulisan ini yaitu mengunakan kajian pustaka. Dari hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan umum dan agama memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dan dapat bersaing dengan negara-negara lain.</p>Musta'an Musta'an Lukman S. ThahirHamlan Hamlan
Copyright (c) 2024 Musta'an Musta'an, Lukman S. Thahir, Hamlan Hamlan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10311721Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Supervisi Pendidikan di Era Revolusi 5.0
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3164
<p>Pengertian kepala sekolah dapat diartikan „Ketua atau „Pemimpin‟ dalam suatu organisasi atau lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian pengertian kepala sekolah dapat didefinisikan: “seorang tenaga professional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar.</p> <p>Era society 5.0 merupakan penyelesaian dari keresahan masyarakat terhadap era revolusi industri 4.0 mengenai teknologi yang semakin akan menggantikan tenaga manusia yang mengakibatkan mengurangi lapangan pekerjaan, Era society 5.0 ini sangat diharapkan untuk dapat mengurangi kesenjangan yang terjadi antara masyarakat dengan masalah ekonomi di 10 tahun kedepan atau bahkan lebih.</p> <p>Pada penulisan artikel ini, peneliti menggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur atau bahan-bahan materi yang bersumber dari buku, jurnal dan sumber lainnya yang terkait dengan supervisi pendidikan dengan teknologi..</p> <p>Generasi unggul di era society 5.0 harus memiliki beberapa kompetensi sebagaiberikut: 1) memiliki kecerdasan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki; 2) mampu berpikir jernih dan kritis; 3) memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik; 4)memiliki kemampuan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab; 5) siapuntuk bekerja; 6) rasa tanggung jawab akan lingkungan; 7) memiliki rasa toleransiterhadap perbedaan; 8) memiliki minat yang luas terhadap kehidupan; dan 9) memilikikemampuan untuk menjadi masyarakat yang mengglobal.</p> <p>kebijakan strategis untuk mendukung terselenggaranya layanan pendidikan nasional yang unggul untuk membentuk manusia Indonesia cerdas yang menyeluruh. Beberapa meningkatkan infrastruktur sekolah, (2) meningkatkan SDM dan sumber belajar bagiguru, serta (3) meningkatkan kompetensi pimpinan sekolah dan pengawas sekolah.Dengan pengertian lain bahwa kegiatan pengawasan pembelajaran harus mampumembuka ruang kreativitas belajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.Pengawasan berbasis TI berfungsi sebagai alat pengawas untuk mengolah data informasiyang diperoleh dalam melakukan teknik pengawasan.</p>Jumardin JumardinLukman S. ThahirErniati Erniati
Copyright (c) 2024 Jumardin Jumardin, Lukman S. Thahir, Erniati Erniati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10312226Gender dan Implementasinya dalam Perspektif Al-Qur’an serta Implikasinya Terhadap Harmonisasi Kehidupan Sosial
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3166
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kesetaraan gender dalam perspektif Al-Qur’an serta implikasinya terhadap harmonisasi kehidupan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan Metode Tafsir Maudhu’iy (tematik), yaitu metode tafsir yang menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan gender untuk kemudian ayat-ayat tersebut diidentifikasi dan dianalisis. Hasi identifikasi dan analisis tersebut menunjukkan bahwa al-Qur’an menjelaskan bahwa gender bisa mengandung dua makna sekaligus. Pertama makna perbedaan jenis kelamin dan kedua makna sifat yang menyertai jenis kelamin tersebut (makskulinitas dan feminitas) yang menghendaki adanya kesetaraan peran serta kontribusi keduanya dalam hal sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah, karena itu memiliki hak yang sama, baik dalam aspek pendidikan, sosial, ekonomi maupun politik dan lain sebagainya. Dengan demikian al-Qur’an mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang setara, karena itu keduanya saling melengkapi dalam berbagai aspek kehidupan.</p> <p>Implementasi nilai-nilai kesetaraan gender yang diajarkan oleh al-Qur’an dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial, antara lain kesamaan peluang dalam aspek politik, memperoleh pekerjaan dan pendidikan serta kesetaraan partisipasi aktif lainnya dalam kehidupan sosial lainnya. Penelitian ini memberikan pemaknaan bahwa dengan memahami serta menerapkan nilai-nilai kesetaraan gender sebagaimana dimaksudkan dalam al-Qur’an, maka umat Islam dan bahkan seluruh umat manusia dapat menciptakan masyarakat yang lebih bersikap toleran serta adil dan harmonis harmonis. Karena itu, hasil peneliti ini merekomendasikan bahwa perlunya pemahaman masyarakat yang mendalam tentang makna gender sebagaimana yang dimaksudkan dalam al-Qur’an serta dapat mengimplementasikannya dalam segala aspek kehidupan, dengan demikian akan terciptanya keharmonisan dalam ssegala segmen kehidupan keseharian.</p>Gasim YamaniMohammad Djamil M. Nur
Copyright (c) 2024 Gasim Yamani, Mohammad Djamil M. Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10312732Pendidikan dan Peradaban
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3167
<p>Artikel ini membahas perkembangan peradaban Islam melalui tiga periode utama: klasik, pertengahan, dan modern. Setiap periode menunjukkan dinamika yang berbeda yang dipengaruhi oleh aspek sosial, politik, budaya, dan agama. Artikel ini juga mengulas pentingnya pendidikan Islam dalam membentuk peradaban bangsa, dengan fokus pada bagaimana pendidikan berperan sebagai alat utama untuk mengembangkan potensi individu dan komunitas secara keseluruhan. Pendidikan Islam tidak hanya berperan dalam membentuk kepribadian muslim yang utuh tetapi juga dalam memperkuat hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Artikel ini juga menyoroti bagaimana peran pendidikan dalam sejarah Islam, dari masa keemasan hingga tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan sains dan agama pada era modern. Kesimpulannya adalah pendidikan memiliki peran yang vital dalam pembangunan peradaban, dan melalui pendidikan yang holistik, masyarakat dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.</p>Gusnarib GusnaribSiti Rabiatul Adawiyah
Copyright (c) 2024 Gusnarib Gusnarib, Siti Rabiatul Adawiyah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10313341Umpan Balik dan Tindak Lanjut dalam Penilaian Formatif pada Proses Pembelajaran di SMP Al-Azhar Mandiri Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3169
<p>Penilaian formatif dan pemberian umpan balik yang dilakukan oleh guru PAI terbukti meningkatkan kompetensi peserta didik pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penerapan penilaian formatif dalam kurikulum merdeka lebih meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dan kecakapan pada ketiga aspek kompetensi yang berbasis penguasaan teknologi dibanding di kurikulum K13. Namun, guru merasakan penilaian formatif di kurikulum K13 lebih rinci dan lebih efektif sebab instrumen dan format penilaiannya lebih fokus pada masing-masing aspek kompetensi pengetahuan, sikap, keterampilan dibanding kurikulum merdeka yang penilaiannya tidak ada pemisahan diantara ketiga aspek tersebut. Penelitian tulisan ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan data dikumpul dengan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Implikasi dari penelitian ini adalah Guru PAI hendaknya banyak memberikan ruang untuk peserta didik untuk memberikan umpan balik kepadanya dan umpan balik antar peserta didik sebagai refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukannya.</p>Erniati Erniati
Copyright (c) 2024 Erniati Erniati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10314248Pelaksanaan Dakwah Melalui Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Generasi Muda Di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3170
<p>Pendidikan Islam mempunyai peran yang sangat besar dalam pembinaan akhlak generasi muda di desa Namo Kec. Kulawi Kab. Sigi, dimotori oleh generasi muda, tokoh agama, tokoh masyarakat, peran orang tua dan pemerintah setempat, sehingga pendidikan Islam sangat berperan dalam pembinaan akhlak generasi muda. Yang paling berperan dalam pembinaan akhlak generasi muda adalah para orang tua se-desa Namo Kec. Kulawi Kab. Sigi dan semua lapisan masyarakat di desa Namo Kec. Kulawi Kab. Sigi dengan tujuan untuk melakukan pembinaan keagamaan yang baik.</p>Hairuddin CikkaZaifullah ZaifullahM.Iksan KaharSarfika DatumulaNujum NujumFarhan Farhan
Copyright (c) 2024 Hairuddin Cikka, Zaifullah Zaifullah, M.Iksan Kahar, Sarfika Datumula, Nujum Nujum, Farhan Farhan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10314955Evaluasi Pengelolaan Keuangan Dan Tata Kelola Sekolah Di Madrasah Aliyah Al-Khairaat Batusuya Go’o
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3171
<p>Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan sistem administrasi pendidikan yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran sistem administrasi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur untuk mengumpulkan data dan informasi terkait sistem administrasi pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem administrasi pendidikan yang baik dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan keuangan, pemantauan dan evaluasi, serta pengambilan keputusan yang tepat. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peran sistem administrasi pendidikan yang baik dalam mencapai tujuan pembangunan pendidikan yang berkualitas.</p>Ahmad AhmadUbay HarunSofyan Bachmid
Copyright (c) 2024 Ahmad Ahmad, Ubay Harun, Sofyan Bachmid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10315661Kepemimpinan dalam Perspektif Qur’an dan Hadits
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3172
<p>Agama Islam adalah agama yang senpurna tidak hanya mengatur hubungan yang bersifat ritual beribadatan antara manusia dan penciptanya, tapi Islam agama yang komprehensip mengatur serluruh aspek kehidupan manusia baik ruhani maupun jasmani, serta mengatur urusan-urusan manusia dalam kehidupan bermasyarakat serta melatakkan prinsip-prinsip berbangsa danbernegara termsuk hal yang terkait dengan politik, kekuasaan dan pemerintahan, Pendidikan politik, dalam Islam politik dikenal dengan istilah siyasah yang mempelajari hal ihwal hal-ihwal urusan umat dan negara dengan segala bentuk hukum, pengaturan, dan kebijaksanaan yang dibuat oleh pemegang kekuasan. Al-Qur’an juga menggunakan istilah Sulthan, “Kemampuan fisik untuk melaksanakan pengaruh dan atau paksaan terhadap orang lain atau masyarakat”Mulk, “Kekuasaan sebagai obyek hak (pemilikan)”, dan bukm“Penyelenggara ketertiban dalam kehidupan ummat manusia. Yang lebih banyak dibahs adalah terkait dengan prinsip-prinsip kepemimpinan dimana manusia sebagai subyek utama dan sekaligus sebgai obyek dalam politik. Prinsip itu adalah musyawarah,amanah, berlaku adil, kepemimpinan adalahtanggung Jawab, pemimpin tidak boleh menipu rakyatnya, Pemimpin tidak berbuat Dzalim kepada rakyatnya, pemimpim wajib memperhatikan kondisi Ummat Islam (Kesejahteraannya), pemimpin wajib berlaku adil dalam memerintah, Pemimpin mencintai rakyatnya dan rakyatpun mencintainya, jabatan karena dipercaya diamanatkan bukan diminta. Penelitina ini merupakan penelitian Pustaka (library Research).</p>Ismail Sa'baniMalkan MalkanKamaruddin Kamaruddin
Copyright (c) 2024 Ismail Sa'bani, Malkan Malkan, Kamaruddin Kamaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10316266Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Banggai
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3173
<p>Strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa sangatlah penting. Karena akhlak adalah cerminan dari setiap orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa. Adapun penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara,dan dokumentasi. Maka kesimpulan dari penelitian kualitatif ini adalah <em>Pertama </em>strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa adalah (a) penerapan disiplin terhadap program yang telah diprogramkan oleh sekolah; (b) memberikan contoh yang terbaik kepada siswa; (c) memberikan perhatian terhadap pribadi masing- masing siswa. <em>Kedua </em>faktor pendukungnya yaitu (a) sinerginya antara guru dan siswa; (b) koordinasi antara sesama guru; (c) memberikan nasehat kepada siswa. <em>Ketiga </em>faktor penghambatnya adalah (a) faktor internal berupa siswa tidak taat peraturan, dan tidak disiplin; (b) faktor eksternalnya yaitu lingkungan di sekitar siswa yang jauh dari akhlak yang baik; (c) sifat dan karakter siswa yang berbeda- beda. <em>Keempat </em>solusinya adalah (a) mengikuti prosedur dan aturan yang dibuat oleh sekolah; (b) guru bekerjasama dengan orang tua, agar pengawasan terhadap anak lebih diperketat sehingga terhindar dari lingkungan luar yang jauh dari akhlak yang baik; (c) guru dan orang tua bekerjasama dalam penanaman akhlak yang baik.</p>Idhar LadjihamAdawiyah PettalongiSaepudin Mashuri
Copyright (c) 2024 Idhar Ladjiham, Adawiyah Pettalongi, Saepudin Mashuri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10316771Teori - Teori Berlakunya Hukum Islam di Indonesia
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3174
<p>Kecenderungan untuk senantiasa mancapai jalan rekonsiliasi yang aman antara hukum adat dan hukum Islam mendorong kepada suatu situasi dalam masyarakat Indonesia di mana dua sistem hukum saling memberikan pengaruh satu sama lainnya. sekedar contoh saja dalam szuhat thalaq, di manabolehnya si isteri untuk mengambil inisiatif dalam kasus tersebut, maka dapatlah dil:atakan bahw, - hukum Islam telah mengadaptasikan dirinia kepada hukum adat. Contoh di atas adalah suatu bukti bahwa di antara hukum adat dan hukum Islam terdapat perbedaan-perbedaan namun bukan berarti tertutup bagi terjadinva suatu rekonsiliasi. Karena nampaknya kita tidak mungkin menggunakan hanya salah satu hukum saia dengan serta merta meninggall:an yang lainnya.</p>Abdul RahmanGasim YamaniSuhri Hanafi
Copyright (c) 2024 Abdul Rahman, Gasim Yamani, Suhri Hanafi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10317275Penerapan Manajemen Mutu Pada Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3175
<p>Sejumlah masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam adalah masalah yang terkait dengan manajemen kualitas. Akibat rendahnya kualitas pembelajaran ini berdampak pada hasil dan/atau produk pendidikan. Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI adalah penerapan manajemen mutu, yang meliputi perencanaan yang baik, pelaksanaan yang efisien, dan peningkatan berkelanjutan. Dalam konteks ini, manajemen mutu tidak hanya mengacu pada proses administratif, tetapi juga pada upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dalam menerapkan sistem manajemen kualitas pembelajaran, kepemimpinan seorang guru menjadi sumber daya yang signifikan karena mereka berinteraksi langsung dengan siswa sepanjang waktu. Selain gaya kepemimpinan seorang guru, sistem manajemen pembelajaran juga terkait dengan adanya kurikulum pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, fasilitas dan infrastruktur yang memadai, serta alat bantu pembelajaran, yang merupakan komponen penting yang tak terpisahkan dari proses implementasi pembelajaran. Pada kesempatan ini, penulis mengasumsikan bahwa peran kepemimpinan guru adalah komponen penting yang memiliki kontrol utama dalam proses implementasi pembelajaran. Oleh karena itu, setiap guru diharapkan mampu menerapkan sistem manajemen kualitas yang komprehensif saat menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas, terutama dalam pembelajaran agama Islam.</p>Ratni HasraUbadah UbadahA. Markarma
Copyright (c) 2024 Ratni Hasra, Ubadah Ubadah, A. Markarma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10317679Hubungan Antara Keberagaman Sosialkultural dengan Perkembangan Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3176
<p>Keberagaman sosialkultural mengacu pada keragaman sosial, budaya agama, bahasa dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, keberagaman ini kemudian menjangkau kesegala aspek termasuk pada bidang pendidikan baik pendidikan secara umum, maupun pendidikan islam. Tulisan ini dibuat untuk mendalami hubungan keberagaman soisialkultural dengan pendidikan agama, adapun metode ynag digunakan adalaj library researh. Hasilnya menunjukkan bahwa antara sosialkultural dan pendidikan agama islam memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, mengingat kehadiran islam pada suatu daerah menggunakan keadaan sosial dimasyarakat, maka hal itupulah lah yang menjadikan pendidikan islam memiliki hubungan yang erat dengan sosialkultural yang ada pada masyarakat tertentu. Antara sosial kultural dan perkembangan pendidikan islam memiliki hubungan yang erat satu sama lain karena sosial kultural juga turut membantu atau mempunyai andil yang besar dalam penyebaran dan perkembangan pendidikan islam</p>Nasrul NasrulSaude SaudeErniati Erniati
Copyright (c) 2024 Nasrul Nasrul, Saude Saude, Erniati Erniati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10318084Hubungan Antara Keberagaman Sosiokultural Siswa Dengan Pendidikan Dan Pengajaran Di SMK Negeri 1 Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3177
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keberagaman sosiokultural siswa dengan pendidikan dan pengajaran di SMK Negeri 1 Palu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman sosiokultural siswa di SMK Negeri 1 Palu meliputi perbedaan latar belakang suku, agama, budaya, dan status sosial ekonomi. Keberagaman ini memberikan pengaruh terhadap proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukan di sekolah tersebut. Guru dituntut untuk memahami dan mengakomodasi keberagaman siswa dalam merancang metode dan strategi pembelajaran yang inklusif dan multikultur. Dalam mengimplementasikan strategi dan metode pembelajaran yang responsif terhadap keberagaman, SMK Negeri 1 Palu menghadapi beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung utama adalah komitmen kuat dari pihak sekolah dan para pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mengapresiasi keberagaman. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar juga menjadi faktor pendukung yang penting. Namun, terdapat pula beberapa tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan pelatihan bagi guru, serta resistensi dari sebagian orang tua atau siswa terhadap pendekatan yang lebih inklusif. Meskipun begitu, upaya SMK Negeri 1 Palu dalam mengakomodasi keberagaman sosiokultural siswa memiliki implikasi positif terhadap praktik pendidikan di sekolah tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang responsif, terjadi peningkatan keterlibatan dan motivasi belajar siswa, serta pencapaian akademik yang lebih baik. Selain itu, lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai perbedaan juga berkontribusi pada pembentukan karakter dan keterampilan sosial siswa, yang sangat penting untuk hidup dalam masyarakat yang beragam.</p>Alfian AkbarAdawiyah PettalongiHamka Hamka
Copyright (c) 2024 Alfian Akbar, Adawiyah Pettalongi, Hamka Hamka
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10318590Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Dalam Era Digital : Tantangan dan Peluang
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3178
<p>Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan umat Muslim. Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan Islam juga mengalami perubahan dan penyesuaian untuk tetap relevan dengan tuntutan masyarakat modern. Salah satu faktor yang berperan penting dalam perubahan ini adalah teknologi. Dalam era revolusi industri saat ini, teknologi memiliki implikasi yang signifikan terhadap eksistensi pendidikan Islam. Pendidikan Islam di era digital menawarkan peluang yang tak terbatas dalam memperluas aksesibilitas, mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, dan memperkuat pemahaman agama. Penggunaan teknologi digital dapat menjadi alat yang kuat dalam menjembatani kesenjangan pendidikan dan memperkuat pemahaman agama dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global. Pendidikan Islam juga harus melakukan self-driving agar mampu melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan tuntutan era 4.0. Selain itu, pendidikan Islam juga harus melakukan reshape or create terhadap segenap aspek di dalamnya agar selalu kontekstual terhadap tuntutan dan perubahan.</p>Hafifah HafifahHamka HamkaAndi Anirah
Copyright (c) 2024 Hafifah Hafifah, Hamka Hamka, Andi Anirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10319194Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Agama Islam Melalui Pendekatan Berbasis Teknologi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3179
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak penggunaan pendekatan berbasis teknologi dalam pembelajaran Agama Islam di sekolah-sekolah menengah. Kami melakukan penelitian eksperimental dengan melibatkan dua kelompok siswa: kelompok eksperimen yang menerima pembelajaran berbasis teknologi dan kelompok kontrol yang tetap menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan berbasis teknologi secara signifikan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep- konsep Agama Islam. Selain itu, hasil survei kepuasan siswa juga menunjukkan respon positif terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran Agama Islam. Temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk mendorong integrasi teknologi dalam pendidikan agama Islam demi meningkatkan efektivitas pembelajaran. Harapannya, kalimat abstrak ini memberikan gambaran singkat tentang isi jurnal dan temuan penelitian yang relevan. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran Agama Islam dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan angket yang diberikan, 85% siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi dengan adanya multimedia interaktif berbasis video, gambar, dan animasi. Penerapan mobile learning melalui aplikasi pembelajaran Agama Islam membuat siswa lebih terlibat aktif dalam belajar. Sebanyak 78% siswa mengaku lebih sering mengakses dan mempelajari materi di luar jam pelajaran dengan adanya aplikasi mobile learning. Penggunaan e-learning berbasis Learning Management System (LMS) meningkatkan kolaborasi dan interaksi antar siswa. Terdapat peningkatan 65% partisipasi siswa dalam forum diskusi dan pemberian tanggapan terhadap tugas teman sekelas. Teknologi Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran Agama Islam membuat konsep abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami siswa. Hasil tes pemahaman konsep menunjukkan peningkatan rata-rata 22% setelah diterapkannya pembelajaran berbasis AR.</p>Sofan SafriantoNurdin NurdinErniati Erniati
Copyright (c) 2024 Sofan Safrianto, Nurdin Nurdin, Erniati Erniati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-10319599Dampak Ketidaksinergian Pendidikan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3180
<p>Sekolah adalah salah satu lembaga yang memikul beban berat untuk melaksanakan pendidikan, karena sekolah sebagai penjaga nafas kehidupan. Siswa yang susah belajar, serta kenakalan-kenakalan siswa bukanlah suatu hal yang baru, terutama dikalangan lingkungan sekolah. Karena itu menyangkut sejauh mana perhatian pendidikkan keluarga, masyarakat dan sekolah atau sering disebut Tripusat Pendidikan terhadap anak-anak. Orang tua, sekolah maupun masyarakat memiliki posisi sangat penting untuk perkembangan mereka,. Dengan demikian berhasil tidaknya nilai-nilai moral atau kemampuan belajarnya para siswa, ditentukan juga salah satunya dari sinergitas dari pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat itu sendiri. artikel ini akan membahas “Dampak ketidak Sinergitasnya Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat”. data yang diolah dan digali berasal dari , buku, jurnal, dan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Temuan penelitian menunjukkan antara pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat harus saling bersinergi, dan harus terlibat seluruhnya, karena satu yang tidak terlibat akan berdampak gagalnya membentuk prilaku yang baik dan gagalnya proses belajarnya</p>Moh. Ikbal Abd. KasimRusdin RusdinSitti Musyahidah
Copyright (c) 2024 Moh. Ikbal Abd. Kasim, Rusdin Rusdin, Sitti Musyahidah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031100105Integrasi Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Bermuatan Multikultural Guna Membentuk Karakter Berbasis Nilai Pancasila
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3181
<p>Indonesia merupakan sebuah Negeri tempat tumbuh suburnya masyarakat majemuk dengan beragam kebudayaan yang dipelihara dan dijaga oleh masyarakatnya. Keberagaman bangsa Indonesia adalah anugerah dari Allah SWT yang perlu disyukuri oleh rakyatnya. Terdapat beragam budaya, suku, agama yang diakui, adat istiadat, dan bahasa yang beraneka macam di Indonesia. Berangkat dari keragamaan kebudayaan yang sedemikian tersebut, maka terbentuk sebuah motto Bhinneka Tunggal Ika yang artinya beragam namun menyatu dalam satu ikatan. Maka diperlukan nilai-nilai yang mampu diterapkan dikehidupan sehari-hari agar kehidupan bisa berlangsung dengan baik, salah satu jalan untuk mendapatkan nilai-nilai itu adalah di bangku sekolah dalam proses pendidikan formal, integrasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan salah satu alternatif solusi yang tidak dapat dihindari. Olehnhya itu bagaimana Pelaksanaan integrasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama merupakan pendidikan yang memberikan peluang yang sama pada seluruh anak bangsa tanpa membedakan perlakuan karena perbedaan perbedaan etnik, budaya, dan agama serta menghendaki penghormatan dan penghargaan manusia setinggi-tingginya terhadap harkat dan martabat manusia dari manapun latar belakang budayanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekata deskriptif kualitatif yang akan mengungkapkan kejadian di lapangan. Dalam konteks Indonesia yang sarat dengan kemajemukan, pelaksanaan integrasi ini memiliki peran yang sangat strategis untuk dapat mengelola kemajemukan tersebut secara kreatif. Salah satu tawarannya adalah dengan melalui pelaksanaan integrasi nilai-nilai multikultural yang menghasilkan karakter serta moral berkesesuaian dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila di bidang pendidikan yakni di lingkungan sekolah, dalam proses belajar-mengajar baik di dalam maupun di luar kelas.</p>Asril AsrilAskar AskarUbadah Ubadah
Copyright (c) 2024 Asril Asril, Askar Askar, Ubadah Ubadah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031106111Penerapan Manajemen Mutu Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi Swasta
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3185
<p>Pendidikan Islam di perguruan tinggi swasta memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Manajemen mutu pendidikan Islam menjadi landasan untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan dalam menghadapi tantangan global saat ini. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan manajemen mutu dalam konteks pendidikan Islam di perguruan tinggi swasta, dengan fokus pada upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian jurnal ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif lapangan yaitu mengumpulkan data dari Perguruan Tinggi Swasta melalui manajemen mutu. Hasil yang ditemukan dalam penelitan ini yaitu: 1). Implementasi Manajemen Mutu (Perencanaan Strategis, Pengendalian Mutu, Penjaminan Mutu dan Peningkatan Mutu secara Berkelanjutan) 2). Partisipasi Stakeholder (Keberhasilan manajemen mutu di PTS bergantung pada partisipasi stakeholder. Kolaborasi antara pimpinan, dosen, staf, mahasiswa, dan alumni memungkinkan pengambilan keputusan informasi dan program-program mutu yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan seluruh komunitas akademik. Dengan demikian, partisipasi stakeholder dapat menjadi pilar utama dalam memperkuat manajemen mutu dan meningkatkan prestasi PTS secara keseluruhan). 3). Tantangan dan Hambatan (Keterbatasan sumber daya, resistensi terhadap perubahan, kompleksitas regulasi dan keterlibatan stakeholder). Adapun PTS dapat mengatasi hambatan dalam penerapan manajemen mutu dan mengambil langkah-langkah menuju peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan mengidentifikasi masalah, memanfaatkan peluang, dan menerapkan strategi strategis yang tepat. Berdasarkan temuan penelitian, ada beberapa implikasi yang dapat diambil untuk praktik manajemen pendidikan di PTS. Diantaranya adalah pentingnya memperkuat sistem manajemen mutu dengan pendekatan yang berbasis Islam, meningkatkan partisipasi stakeholder, dan mengatasi hambatan- hambatan yang menghambat efektivitas implementasi manajemen mutu.</p>Nur IntanSaude SaudeFatimah Saguni
Copyright (c) 2024 Nur Intan, Saude Saude, Fatimah Saguni
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031112115Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Narkoba di Indonesia
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3186
<p>Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah kronis yang menimpa Indonesia, kasus peredaran sabu dan banyak tertangkapnya bandar-bandar narkoba internasional dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat narkoba. Pemerintah Indonesia mengedepankan peran Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka mencegah dan memberantas peredaran Narkoba di Indonesia. Adapun upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pertama, Preemtif yaitu upaya pencegahan yang dilakukan secara dini. Kedua, Preventif yaitu upaya yang sifatnya strategis dan merupakan rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang, namun harus dipandang sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan. Ketiga, Represif, merupakan upaya penanggulangan yang bersifat tindakan penegakan hukum mulai yang dilakukan oleh intelijen.</p>Rudin M. SombaFaisal AttamimiSofyan Bachmid
Copyright (c) 2024 Rudin M. Somba, Faisal Attamimi, Sofyan Bachmid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031116119Pelaksanaan Adat Brokohan pada Masyarakat Suku Jawa di Desa Sumber Agung Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3187
<p>Secara etimologi adat berasal dari bahasa Arab yang berarti kebiasaan, jadi secara etimologi adat dapat diartikan sebagai kegiatan berulang-ulang menjadi kebiasaan yang tetap dan dihormati orang maka kebiasaan tersebut dinamakan adat. Brokohan merupakan salah satu upacara tradisi Jawa untuk menyambut kelahiran bayi yang dilaksanakan sehari setelah bayi lahir. Dalam upacara Brokohan pada umumnya terdapat beberapa ritual, keluarga menyelenggarakan kenduri dengan mengeluarkan sedekah atau sesaji berupa nasi ambeng (Jawa, nasi yang ditanak pada periuk atau kuali hingga matang tanpa dikukus menggunakan dandang) yang disajikan bersama dengan urap sayuran komplit, jenang abang putih, jajanan pasar komplit dan lain sebagainya. Penelitian ini berkenaan dengan penelitian “pelaksanaan adat brokohan pada masyarakat suku Jawa di desa Sumber Agung Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Kebudayaan adalah warisan sosial yang hanya dapat dimiliki dengan cara melestarikannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan menggunakan fenomenologi, tekhnik pengumpulan data digunakan dengan metode wawancara, onservasi, dan dokumentasi yang dianalisisi menggunakan reduksi data, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumber Agung Kecamatan Mepanga KAbupaten Parigi Moutong banyak yang masih menggunakan brokohan ini. Dimana brokohan ini merupakan rasa syukur terhadap kelahiran bayi dengan selamat. Brokohan juga tidak melanggar dalam Aqidah islam didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan Islam, tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Brokohan ini diawali dengan penguburan ari-ari, proses rewangan, mengundang orang-orng, membaca doa dan pembagian sajian brokohan.</p>Nurul FebriantiAdawiyah PettalongiRustina Rustina
Copyright (c) 2024 Nurul Febrianti, Adawiyah Pettalongi, Rustina Rustina
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031120122Nasab Anak Hasil dari Perkawinan Wanita Hamil dalam Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3188
<p>Sudah menjadi fakta banyak pernikahan dilaksanakan ketika calon pengantin wanita dalam kondisi hamil. Indikasinya adalah pergaulan yang bebas dalam masyarakat, khususnya kalangan remaja-remaja. Hukum islam menurut pendapat ulama empat mazhab menghukumi status nasab anak yang hamil diluar nikah tidak dinasabkan kepada ayahnya. Hukum positif menghukumi status nasab anak mutlak diikutkan kepada ayah yang menghamili saja dan pernikahan sah. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (<em>library research), </em>yaitu penelitian terhadap sumber-sumber tertulis maupun kepustakaan. Hasil penelitian kepustakaan yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode konten analisis dan komparartif. Dari penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa status nasab anak hasil dari perkawinan wanita hamil menurut hukum Islam status anak dianggap anak zina tidak dinasabkan kepada ayah yang menghamili. Hukum positif secara mutlak status nasab anak hasil dari perkawinan wanita hamil status anak dianggap anak sah, dengan syarat menikah dengan ayah yang menghamilinya.</p>Nadya AlwiMuhammad AkbarSahran Raden
Copyright (c) 2024 Nadya Alwi, Muhammad Akbar, Sahran Raden
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031123127Strategi Peningkatan Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3190
<p>Penguatan pendidikan bagi guru di lembaga pendidikan harus di laksanakan dengan standar yang baik agar mendapatkan guru yang professional, sehingga guru benar-benar memahami terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban. Agar mudah memahami tentang guru yang profesional, terdapat dua rumusan masalah, yakni apa yang dimaksud dengan guru PAI sebagai tenaga profesional? Dan bagaimana strategi dalam meningkatkan profesionalitas guru PAI? , tahapan penelitian dilaksanakan dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Penelitian ini melakukan klasifikasi data berdasarkan pendekatan penelitian kualitatif. Guru PAI adalah pendidik profesional yang memiliki tugas memberi pemahaman materi agama Islam kepada peserta didik secara khusus dan masyarakat secara umum. Guru PAI memiliki dua tugas yaitu tugas sebagai pendidik dan pengajar di sekolah dan juga memiliki tugas memberikan pemahaman materi agama Islam sehingga terwujudnya pemahaman dan praktik agama Islam yang moderat.</p> <p>Strategi peningkatan profesionalitas guru PAI adalah dengan mengembangkan kompetensi yang dimiliki guru PAI yang terdiri dari kompetensi pedagogis, teknik Informasi, kepribadian, dan sosial. Selain itu dengan menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi, menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan, menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, dan meningkatkan penelitian tindakan kelas dapat membantu meningkatkan profesionalitas guru PAI.</p>Arif HidayatAdawiyah PettalongiAndi Anirah
Copyright (c) 2024 Arif Hidayat, Adawiyah Pettalongi, Andi Anirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031128131Majelis Ta’lim dan Budaya Arisan dalam Peningkatan Kualitas Keluarga
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3191
<p>Majelis Ta’lim dan budaya Arisan adalah dua fenomena sosial yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam konteks penguatan kualitas keluarga. Tujuan pertama Majelis Ta'lim adalah meningkatkan pemahaman agama di kalangan peserta. Melalui partisipasi dalam majelis ta'lim, peserta diharapkan dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang ajaran Islam.Tujuan kedua Arisan adalah memperkuat ikatan sosial antara anggota.Tujuan ketiga Arisan adalah meningkatkan stabilitas ekonomi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan yaitu melalui arisan, anggota saling membantu secara finansial, memberikan dukungan keuangan untuk keperluan mendesak atau investasi keluarga. Ini membantu meningkatkan stabilitas ekonomi rumah tangga dan mengurangi ketidakpastian keuangan. Ketidakstabilan ekonomi merupakan kondisi di mana keluarga menghadapi tantangan ekonomi yang dapat mengganggu kestabilan dan kesejahteraan mereka. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam konteks ini meliputi: Kesulitan Keuangan, Kurangnya Akses kepada Sumber Daya Ekonomi, Dampak Psikologis,Siklus Kemiskinan, Dukungan Sosial dan Resiliensi. Adapun kesimpulan Kurangnya Pemahaman Agama, Isolasi Sosial, dan Ketidakstabilan Ekonomi.</p>Nurul Mauludi BuhunAdam AdamKamaruddin Kamaruddin
Copyright (c) 2024 Nurul Mauludi Buhun, Adam Adam, Kamaruddin Kamaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031132135Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Interpersonal dengan Etos Kerja Guru PAI di Kabupaten Banggai
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3193
<p>Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs se-Kabupaten Banggai, (2) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan interpersonal dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs se-Kabupaten Banggai (3) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan interpersonal secara bersama-sama dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs se-Kabupaten Banggai. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs se-Kabupaten Banggai sejumlah 120 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sejumlah 89 orang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan disain korelasional. Variabel yang diteliti adalah kecerdasan emosional (X1) dan kecerdasan interpersonal (X2) sebagai variabel bebas, dan etos kerja Guru PAI (Y) sebagai variabel terikat. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi, product moment, dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan positif dan signifikan kecerdasan emosional dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs Se-Kabupaten Banggai, (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs Se-Kabupaten Banggai, dan (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan interpersonal secara bersama-sama dengan etos kerja Guru PAI di SMA/MA dan SMP/MTs Se-Kabupaten Banggai.</p>Kartini KartiniFatimah SaguniDzakiah Dzakiah
Copyright (c) 2024 Kartini Kartini, Fatimah Saguni, Dzakiah Dzakiah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031136139Penguatan Pemahaman Moderasi Beragama dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Karuna Dipa Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3194
<p>Penelitian ini bertujuan mengkaji penguatan pemahaman moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Karuna Dipa Palu. Indonesia memiliki keragaman luar biasa dalam hal suku, bahasa, dan agama, yang dapat menimbulkan tantangan seperti ekstremisme dan radikalisme. Di kalangan pelajar, radikalisme sering kali dipengaruhi oleh ideologi dan sektarianisme agama. Penelitian ini mengeksplorasi peran SMA Karuna Dipa dalam mempromosikan moderasi beragama untuk mencegah pandangan radikal di kalangan siswa. Kajian pustaka menunjukkan bahwa moderasi beragama penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan menghindari ekstremisme. Konsep moderasi mencakup keseimbangan, keadilan, toleransi, dan penghargaan terhadap keragaman. Implementasi moderasi dalam PAI melibatkan integrasi nilai-nilai moderasi dalam kurikulum, metode pengajaran yang inklusif, pelatihan guru, dan evaluasi pembelajaran yang komprehensif. Tujuan utamanya adalah menanamkan sikap moderat dan menghargai perbedaan dalam diri siswa. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan penguatan moderasi beragama di SMA Karuna Dipa. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, keabsahan data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi digunakan untuk memastikan keabsahan data melalui perbandingan hasil observasi, wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Karuna Dipa telah berhasil mengimplementasikan berbagai bentuk moderasi beragama, termasuk integrasi nilai moderasi dalam kurikulum, metode pengajaran yang inklusif, pelatihan guru, dan evaluasi yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dampak positif dari penguatan moderasi beragama ini mencakup pembentukan karakter toleran, peningkatan kemampuan berpikir kritis, keharmonisan sosial, dan kesadaran global siswa. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya moderasi beragama dalam pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan inklusif. SMA Karuna Dipa berhasil menjadi contoh sukses dalam mempromosikan moderasi beragama di lingkungan pendidikan, yang diharapkan dapat diadopsi oleh institusi pendidikan lainnya di Indonesia.</p>Nasrul NasrulLukman S. ThahirRustina Rustina
Copyright (c) 2024 Nasrul Nasrul, Lukman S. Thahir, Rustina Rustina
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031140145Konsep Pendidikan Islam dan Masyarakat di Era Digital
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3195
<p>Dalam era digital saat ini, kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam hal praktik keagamaan. Teknologi memungkinkan akses informasi dan komunikasi secara global dalam hitungan detik, sehingga mempengaruhi cara pandang dan tindakan manusia dalam menjalankan agama. Islam, sebagai agama yang mengedepankan nilai-nilai spiritual, dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengembangkan koneksinya dengan umatnya dalam dunia maya. Tantangan tersebut mencakup penggunaan media sosial yang semakin meningkat, konten digital yang tersedia yang belum tentu bermanfaat, serta penggunaan teknologi dalam praktik keagamaan yang perlu disesuaikan dengan ajaran Islam. Salah satu tantangan besar dalam mengembangkan koneksi spiritual dalam dunia maya adalah penggunaan media sosial. Media sosial memudahkan akses informasi dan komunikasi antara pengguna di seluruh dunia, tetapi juga memperlihatkan pengaruh yang negatif dalam hal menciptakan kesenjangan antara individu, melahirkan konten negatif, dan menciptakan ketergantungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memanfaatkan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab untuk mengembangkan koneksinya dengan umat Islam di era digital. Selain media sosial, penggunaan teknologi dalam praktik keagamaan juga menjadi tantangan bagi umat Islam. Meskipun teknologi dapat memudahkan akses untuk membaca Al-Quran, mendengarkan ceramah, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, penggunaan teknologi dalam praktik keagamaan perlu disesuaikan dengan ajaran Islam. Misalnya, meskipun penggunaan aplikasi mobile dalam melaksanakan salat atau membaca Al-Quran dianggap mempermudah proses, pengguna perlu memastikan bahwa teknologi tersebut tidak mengganggu konsentrasi dan pengalaman spiritual mereka selama melaksanakan ibadah.</p>Mansur MustakimHamka HamkaFatimah Saguni
Copyright (c) 2024 Mansur Mustakim, Hamka Hamka, Fatimah Saguni
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031146150Implementasi Pemberian Nafkah Iddah dan Mut’ah Berdasarkan Strata Sosial
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3196
<p>Perkawinan merupakan peristiwa yang sangat penting di dalam kehidupan, karena perkawinan itu sendiri tidak hanya menyangkut mereka melangsungkan perkawinan, tetapi juga mencakup hubungan keluarga secara keseluruhan. Tujuan Implementasi Pemberian Nafkah, Iddah, dan Mut’ah Berdasarkan Strata Sosial Keadilan Ekonomi: pertama, Memastikan pemberian nafkah sesuai kemampuan ekonomi suami dan kebutuhan istri untuk mengurangi ketidaksetaraan berdasarkan strata sosial. kedua, Perlindungan dan Kesejahteraan Memberikan dukungan finansial yang memadai selama masa iddah untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental anggota keluarga, ketiga Stabilitas Sosial dan Psikologis, kelima Mengurangi tekanan psikologis akibat ketidakstabilan ekonomi dan memperkuat hubungan interpersonal dalam keluarga, keempat, Peningkatan Akses terhadap Sumber Daya, Memastikan akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi seperti pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan bagi semua strata sosial, kelima, Memutus Siklus Kemiskinan, Membantu keluarga keluar dari siklus kemiskinan dengan memberikan nafkah dan mut’ah yang memadai untuk kebutuhan mendesak atau investasi keluarga, keenam Dukungan Sosial, Membangun jaringan sosial yang kuat untuk membantu keluarga mengatasi krisis ekonomi dan meningkatkan resiliensi mereka. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Adapaun hasil yaitu sasalah yang dihadapi dalam iddah dan mut’ah mencerminkan ketidaksetaraan yang sering kali berbasis pada strata sosial dalam masyarakat. Pertama, dalam konteks iddah, yang merupakan masa tunggu setelah perceraian atau kematian suami, perempuan dari strata sosial rendah sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh dukungan finansial yang cukup selama periode ini. Kedua, dalam hal mut’ah, yang merupakan kompensasi finansial yang diberikan kepada istri setelah perceraian, masalahnya terletak pada kesulitan dalam penegakan kewajiban finansial ini, terutama jika suami berasal dari strata sosial rendah dan tidak mampu membayar jumlah yang diharapkan. Kesimpulannya yaitu Ketidaksetaraan dalam Pelaksanaan Iddah, Kesadaran Hukum dan Pendidikan, Kesulitan dalam Penegakan Mut’ah, dan Perbedaan Nilai Mut’ah</p>Friska AmeliaSidik SidikHilal Malarangan
Copyright (c) 2024 Friska Amelia, Sidik Sidik, Hilal Malarangan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031151154Tinjauan Pendidikan Islam dalam Pelaksanaan Adat Manggeni Boti di Kelurahan Pengawu Kota Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3220
<p>Penelitian ini membahas tentang Tinjauan pendidikan Islam dalam adat Manggeni Boti di Kelurahan Pengawu kota Palu Desain penelitian atau rancangan sebuah penelitian merupakan rancangan yang dapat menutup peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti. Peneliti memilih lokasi di kelurahan pengawu, kecamatan tatanga, kota palu sulawesi tengah. Selain itu, peneliti juga merupakan salah satu warga yang ada di kelurahan pengawu. Penelitian ini menggunakan tringulasi untuk menguji kreadibilitas, diartikan juga sebagai kegiatan pengecekan data melalui beragam sumber, teknik, dan waktu. Agar data dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian yang ilmiah maka perlu dilakukan uji keabsahan data Pertama, Pelaksanaan tradisi Manggeni Boti di kelurahan Pengawu dilakukan karena tradisi ini sudah dilakukan secara turun-menurun dari nenk moyang suku kaili di kelurahan pengawu bahkan sulawesi tengah pada umumnya. Tradisi Manggeni Boti dilakukan setelah melakukan rangkaian upacara adat sebelum pernikahan dimulai. Kedua, Dalam proses tradisi Manggeni Boti memiliki sebuah nilai pendidikan Islam didalamnya yakni nilai akhlak dan nilai sosial. Sehingga memberikan rasa aman dan tentram pada kedua belah pihak calon pengantin. Pandangan hukum islam pada adat manggeni boti ini pada dasarnya tidak bertentangan dengan hukum islam.</p>Moh. Fajar SaputraFatimah SaguniSaepudin Mashuri
Copyright (c) 2024 Moh. Fajar Saputra, Fatimah Saguni, Saepudin Mashuri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031155160Pendidikan Karakter Melalui Budaya Tabe yang Mulai Terlupakan di Era Modern
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3221
<p>Dekadensi moral yang begitu amat mengkhawatirkan ketika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak ditanggapi dengan bijak. Sosiokultural Pada umumnya mempengaruhi karakter dan sosialisasi yang berhubungan dengan proses interaksi di mana seorang individu mendapatkan norma, nilai, keyakinan, sikap, dan bahasa dalam kelompoknya. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Teknik yang digunakan adalah dengan Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. tabe’ adalah serupa dengan sikap mohon izin atau mohon permisi ketika hendak melewati orang-orang. beberapa nilai yang terindikasi bahwa karakter dapat bersumber dari agama, budaya, sosial dan falsafah kebangsaan dalam memperkuat implementasi pendidikan karakter. Nilai pada budaya tabe’ yaitu kesopanan dan religiulitas. Sikap tabe’ dapat memunculkan rasa keakraban meskipun sebelumnya tidak pernah bertemu atau tidak saling kenal. Apabila ada yang melewati orang lain yang sedang duduk sejajar tanpa sikap tabe’ maka yang bersangkutan akan dianggap tidak mengerti adat sopan santun atau tata krama. Bila yang melakukannya adalah anak-anak atau masih muda, maka orang tuanya akan dianggap tidak mengajari anaknya sopan santun. Oleh karena itu biasanya orang tua yang melihat anaknya yang melewati orang lain tanpa sikap tabe’ akan langsung menegur sang anak langsung di depan umum atau orang lain yang dilewati, sebagaimana yang dilakukan Ayah-Ibu yang menegur saya saat tidak bersikap tabe’ kala melewati tamu yang sedang duduk di lantai.</p>Nor FaigaAdawiyah PettalongiRustina Rustina
Copyright (c) 2024 Nor Faiga, Adawiyah Pettalongi, Rustina Rustina
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031161165Peran Majelis Taklim Nadiatul Khairaat dalam Upaya Pembinaan Keluarga Sakinah di Desa Pombewe Kec. Biromaru Kabupaten Sigi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3222
<p>Majelis taklim memiliki peranan yang besar dalam pembinaan keluarga sakinah, khususnya di Desa Pombewe Kec. Biromaru Kabupaten Sigi. Hal ini sesuai dengan hasil angket yang disebarkan oleh penulis yang menunjukkan 60 orang atau 78% mengaku peranan majelis taklim pada pembinaan keluarga sakinah sangat besar, 12 orang atau 16% mengatakan biasa-biasa saja, dan 5 orang atau 6% menyatakan kurang berpengaruh. Serta kehidupan sehari-hari dari para jamaah yang senantiasa mengamalkan apa yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan majelis taklim.</p>Taufik TaufikSidik SidikKamaruddin Kamaruddin
Copyright (c) 2024 Taufik Taufik, Sidik Sidik, Kamaruddin Kamaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031166173Pendidikan Umum dan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3223
<p>Pada tataran Pendidikan Umum sebagai General education, tata hidup dan kehidupan antar sesama mengacu pada mengembangkan keseluruhan kepribadian manusia dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat serta lingkungan hidup lainnya, dengan satu tujuan agar: 1) manusia memiliki wawasan yang menyeluruh tentang segala aspek kehidupan, serta 2) memiliki kepribadian yang utuh. Istilah menyeluruh dan utuh merupakan dua terminology yang memerlukan isi dan bentuk yang disesuaikan dengan konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa.</p>Siti SafrianiHamlan HamlanFaisal Attamimi
Copyright (c) 2024 Siti Safriani, Hamlan Hamlan, Faisal Attamimi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031174175Integrasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural dalam Penguatan Identitas Etnik
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3224
<p>Saat ini Indonesia dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti krisis identitas, konflik horizontal, konflik multikultural, disintegrasi bangsa, ketidakstabilan politik, kekerasan dan kejahatan sebagai gejala krisis multidimensi. Diskriminasi hingga tindakan kriminal dari sosial media maupun dunia nyata yang ditimbulkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pendidikan multikultural. Pendidikan merupakan bidang yang dinilai strategis untuk memperkuat identitas nasional melalui transfer pengetahuan nilai-nilai pluralistik dan melestarikan kebudayaan nasional secara holistik dan komprehensif. identitas menjadi penting untuk menunjukkan posisi seseorang secara individu ataupun kelompok. Identitas etnis yang didasari oleh budaya dan tidak dapat dipisahkan dengan budaya, akan menjadi identitas dasar yang primordial dan menjadi ciri atau indikator utama bagi seseorang atau suatu kelompok untuk disebut sebagai anggota kelompok etnis tertentu. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan penerapan integrasi pendidikan agama Islam berbasis multikultural dalam penguatan identitas etnis dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui eksplorasi bahan pustaka secara holistik, kemudian dianalisis berdasarkan kerangka atau paradigma filosofis yang melandasinya. Hasilnya menunjukkan bahwa: a) Sekolah berbasis multikultural harus mencakup aspek-aspek: Saling percaya, peserta didik tidak merasa terpaksa dalam pengikuti kegiatan sekolah, Peraturan harus menunjang kegiatan dan meningkatkan motivasi belajar dan mengajar. b) Kerjasama dapat mengurangi kecenderungan individu untuk menjadi individualistis dan egois dalam kaitannya dengan kepentingannya sendiri. Adanya pembelajaran pendidikan Islam berbasis multikultural membutuhkan kerja sama dari semua elemen sekolah tanpa membedakan latar belakang etnis.</p>Rani Rosvita NingrumSaepudin MashuriRusdin Rusdin
Copyright (c) 2024 Rani Rosvita Ningrum, Saepudin Mashuri, Rusdin Rusdin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031176181Sengketa Perkawinan dan Perceraian dan Alternatif Penyelesaiannya
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3225
<p>Articel ini membahas tentang sengketa perkawinan dan perceraian dan alternatif penyelesaiannya. Penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian kepuastakaan <em>(library research), </em>yaitu penelitian yang kajiannya dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literature atau sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan pokok pembahasan (penelitian yang difokuskan kepada bahan-bahan pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompleksitas Sengketa Perkawinan dan Perceraian: Sengketa dalam perkawinan dan perceraian dapat melibatkan beragam aspek, termasuk keuangan, hak asuh anak, harta bersama, dan masalah emosional. Hal ini membuat penyelesaiannya menjadi kompleks dan membutuhkan pendekatan yang cermat. Ada berbagai jenis alternatif penyelesaian sengketa yang dapat digunakan dalam berbagai situasi, diantaranya adalah; penyelesaian sengketa melalui konsultasi, negosiasi (musyawarah), mediasi, konsiliasi, dan pendapat ahli. Setiap alternatif memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh pihak yang terlibat. Pentingnya keterbukaan dan kerjasama dalam penyelesaian sengketa perkawinan dan perceraian, keterbukaan dan kerjasama antara kedua belah pihak sangatlah penting. Semakin kooperatif mereka, semakin mungkin untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan. Dan dengan mempertimbangkan berbagai alternatif penyelesaian dan melibatkan keterbukaan serta kerjasama antara pasangan, sengketa perkawinan dan perceraian dapat diselesaikan dengan cara yang meminimalkan konflik dan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat.</p>Moh. IkbalGasim YamaniSahran Raden
Copyright (c) 2024 Moh. Ikbal, Gasim Yamani, Sahran Raden
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031182187Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menginternalisasikan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam kepada Peserta Didik
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3226
<p>Tulisan ini mendeskripsikan tentang tantangan yang dihadapi oleh guru pendidikan agama Islam dalam mengintrnalisasikan nilai-nilai pendidikan agama Islam kepada peserta didik di sekolah. Tantangan yang muncul diakibatkan karena perkembangan yang pesat dalam bidang informasi dan teknologi (IT) sehingga arus balik pertukaran informasi menjadi tidak terelakkan, bahkan banyak budaya-budaya yang mesti disaring terlebih dahulu disebabkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Tulisan ini juga menggambarkan bagaimana strategi guru dalam menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan agama Islam kepada peserta didik. Terdapat tiga aspek yang termasuk dalam nilai-nilai pendidikan Islam, yaitu: nilai akhlak (akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama dan akhlak kepada diri sendiri), nilai akidah (keimanan kepada Allah dan rasul-Nya), dan nilai ibadah (ghairu mahdah). Adapun strategistrategi yang dilakukan dalam menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan agama Islam meliputi beberapa tahapan, yakni: tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai, dan tahap transinternalisasi.</p>Adi DasukiMalkan MalkanSagir M. Amin
Copyright (c) 2024 Adi Dasuki, Malkan Malkan, Sagir M. Amin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031188193Hakikat Tujuan Pernikahan dalam Pandangan Hukum Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3227
<p>Pernikahan merupakan sebuah perintah agama yang telah di atur dalam syariat Islam, yang menghalalkan hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan dalam sebuhan hubungan tali pernikahan. Pernikahan bertujuan untuk meweujdukan kesamaan dan suasan harmonis antara suami dan istri, dan tidak ada dominasi dari salah satu pasangan. Keduanya dalam Al-Qur’an diibaratkan sebagai libas (pakaian), antara suami dan istri saling menutupi dan melengkapi sehingga terwujud keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, maka ulam telah menginterprestasikan sumber-sumber ajaran Islam baik Al-Qur’an maupun hadis dalam memahami makna atau konsep dan tujuan pernikahan dalam Islam.</p>Alfa Singgani L. IradeAdam AdamM. Taufan
Copyright (c) 2024 Alfa Singgani L. Irade, Adam Adam, M. Taufan B.
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031194197Tantangan Pendidikan Islam di Era Digital
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3228
<p>Revolusi teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan Islam, sebagai salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter dan moral generasi muda, menghadapi tantangan baru dalam menghadapi era digital ini. Penelitian tinjauan pustaka ini mengidentifikasi sumber-sumber literatur yang relevan mengenai Islam pendidikan di era digital, melakukan analisis kritis terhadap konten yang dipilih, dan mengatur informasi secara terorganisir. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan seperti perubahan paradigma pendidikan dan integrasi teknologi, serta peluang seperti akses yang lebih luas terhadap sumber belajar dan penggunaannya media digital dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi hingga pengembangan strategi dan kebijakan pendidikan yang adaptif terhadap digital zaman. pendidikan Islam di era digital dihadapkan pada tantangan keaslian dan aksesibilitas, Dengan strategi yang tepat, pendidikan Islam dapat mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan era digital sambil tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan moral Islam.</p>Asriani AsrianiNurdin NurdinAskar Askar
Copyright (c) 2024 Asriani Asriani, Nurdin Nurdin, Askar Askar
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031198202Penggunaan Media Berbasis Digital pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3229
<p>Penelitian ini membahas tentang Penggunaan media berbasis digital pada pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) di sekolah ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan media pembelajaran PAI melalui media digital, melalui data digital atau untuk menghasilkan sebuah citra digital yang dapat diolah, diakses dan distribusikan menggunakan perangkat digital. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan media digital pada pembelajaran PAI yaitu dengan cara menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media digital seperti power point, youtube, dan video pembelajaran yang menarik. Dengan menggunakan media pembelajaran PAI berbasisis digital, dapat menghidupkan suasana kelas, memudahkan guru dalam mengajarkan praktik serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan peserta didik mudah memahami materi pelajaran.</p>Ayu Rezky SulfianaNurdin NurdinAndi Anirah
Copyright (c) 2024 Ayu Rezky Sulfiana, Nurdin Nurdin, Andi Anirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031203206Konsep Ta'dib dan Tarbiyah dalam Al-Quran: Pendekatan Holistik untuk Pendidikan Anti Kekerasan di Era Digital
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3232
<p>Penelitian ini mengkaji konsep ta’dib dan tarbiyah dalam Alquran sebagai pendekatan holistic untuk Pendidikan antikekerasan di era digital. Di tengah kemajuan teknologi, isu kekerasan dalam Pendidikan masih menjadi permasalahan serius, termasuk fenomena bullying dan kekerasan verbal yang kini merambah kedunia maya. Studi ini meneksplorasi bagaimana prinsip-prinsip ta’dib dan tarbiyah dapat diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan Pendidikan yang aman dan bebas kekerasan.</p> <p>Metode penelitian ini yang digunakan adalah analisis konseptual terhadap ayat-ayat Alquran yang relevan dengan konsep ta’dib dan tarbiyah, serta kajian literatur terkait Pendidikan antikekerasan diera digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ta’dib, yang menekankan pembentukan karakter dan etika, serta tarbiyah, yang focus pada pengembangan potensi manusia secara menyeluruh, sangat relevan dalam konteks Pendidikan antikekerasan. Kedua konsep ini menawarkan pendekatan yang mencakup pembentukan karakter, pengembangan holistic, resolusi konflik, serta inklusivitas dan toleransi.</p> <p>Penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai tantangan dalam mengimplementasikan konsep ta’dib dan tarbiyah, seperti menyeimbangkan teknologi dengan nilai-nilai tradisional, mengatasi cyberbullying, menghadapi krisis otoritas pengetahuan, dan mengdaptasi metode pengajaran tradisional ke format digital dapat menciptakan model Pendidikan yang tidak hanya focus pada pengembangan intelektual, tetapi juga membangun karakter dan kecerdasan emosional yang diperlukan untuk mengatasi tantangan di era digital.</p>Kamridah Kamridah
Copyright (c) 2024 Kamridah Kamridah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031207211Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Google Bard dalam Perencanaan Pembelajaran Fisika
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3233
<p>Penelitian ini bertujuan memberikan pendidik alternatif solusi terhadap masalah yang sering mereka hadapi dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran maupun instrumen penilaian. Masalah yang sering muncul adalah perencanaan pembelajaran yang tidak kontekstual, hanya menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah ada di internet, dikarenakan kurangnya waktu dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan Google Bard Artificial Intelligence. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pustaka, peneliti mengumpulkan data tentang Google Bard Artificial Intelligence kemudian menganalisis dengan dua prompt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Google Bard Artificial Intelligence</em> dapat menghasilkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penilaian kurang dari 10 menit. Prompt pertama hanya membutuhkan waktu sekitar 5.18 menit, sedangkan prompt kedua membutuhkan waktu 2.08 menit. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan <em>Google Bard Artificial Intelligence </em>sangat efektif dalam perencanaan pembelajaran.</p>Hartati HartatiMohammad Djamil M. Nur
Copyright (c) 2024 Hartati Hartati, Mohammad Djamil M. Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031212218Eksplorasi Pengalaman Mahasiswa Menggunakan Canva untuk Meningkatkan Kualitas Presentasi pada Mata Kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran PAI
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3234
<p>Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman mahasiswa dalam menggunakan Canva untuk meningkatkan kualitas presentasi pada Mata Kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran PAI. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini melibatkan 29 mahasiswa PAI 1 semester ganjil FTIK UIN Datokarama Palu Tahun Akademik 2023-2024 yang aktif menggunakan Canva dalam pembuatan presentasi selama satu semester. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur, observasi, dan analisis dokumen presentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Canva membantu mahasiswa menciptakan presentasi yang lebih menarik secara visual dan profesional. Fitur desain yang intuitif dan template yang tersedia mempermudah proses pembuatan presentasi, menghemat waktu, dan meningkatkan motivasi mahasiswa. Mahasiswa merasa lebih percaya diri dan terlibat dalam proses pembelajaran berkat kemampuan Canva untuk menghasilkan konten visual yang menarik. Namun, beberapa tantangan juga teridentifikasi, seperti keterbatasan akses internet dan biaya fitur premium. Hambatan ini mempengaruhi sebagian mahasiswa dalam memaksimalkan penggunaan Canva. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan Canva berdampak positif terhadap pemahaman dan penyusunan materi oleh mahasiswa, sehingga membantu mereka menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Canva merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas presentasi dan keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran teknologi. Untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, diperlukan dukungan institusional, seperti penyediaan pelatihan dan akses ke fitur premium.</p>Mohammad Djamil M. NurHartati Hartati
Copyright (c) 2024 Mohammad Djamil M. Nur, Hartati Hartati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031219224Teori Sosialisasi Agama
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3235
<p>Sosialisasi agama merupakan proses penting dalam menanamkan keyakinan dan nilai-nilai spiritual pada individu. Makalah ini mengkaji berbagai teori sosialisasi agama, termasuk teori fungsionalisme, teori konflik, teori interaksionisme simbolik, dan teori kognitif. Setiap teori menawarkan perspektif unik tentang bagaimana individu mempelajari dan mengadopsi keyakinan agama. Pemahaman tentang teori-teori ini dapat membantu kita memahami keragaman pengalaman keagamaan dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mensosialisasikan agama kepada generasi penerus.</p>Muhammad Reza TahimuAhmad SyahidMalkan Malkan
Copyright (c) 2024 Muhammad Reza Tahimu, Ahmad Syahid, Malkan Malkan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031225231Teori Maqashid Al-Syari'ah Modern: Perspektif Jasser Auda
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3236
<p>Pemikiran Maqasid al-Syari'ah oleh Jasser Auda muncul dari kegelisahannya terhadap Ushul Fiqh tradisional, yang dianggap terlalu tekstual dan mengabaikan tujuan di balik teks. Pembacaan yang literal dan tekstual ini merupakan akibat dari fokus yang berlebihan ulama Ushul Fiqh terhadap aspek bahasa. Bahkan, menurut Jamal al-Bana, perhatian ulama Ushul Fiqh terhadap aspek kebahasaan lebih besar dibandingkan dengan ahli bahasa itu sendiri. Walaupun kajian bahasa penting, menjadikannya dasar tunggal dalam perumusan hukum adalah masalah yang signifikan.</p> <p>Dalam kajian Islam, maqasid syariah memiliki peranan yang sangat penting karena terkait dengan tujuannya sebagai inti dari syariah itu sendiri. Secara etimologis, maqasid adalah bentuk jamak dari maqṣhad yang berarti maksud (purpose), sasaran (objective), prinsip (principle), niat (intent), tujuan (goal), dan tujuan akhir (end). Secara terminologi, maqasid syariah didefinisikan sebagai makna-makna yang dituju oleh syari’ untuk diwujudkan yang terdapat di balik ketentuan-ketentuan syariah dan hukum.</p> <p>Maqasid syariah sebagai teori, metodologi, dan terminus technicus baru muncul pada abad kedelapan hijriah melalui karya Imam Syatibi dalam kitabnya "Al-Muwafaqat," sehingga ia dikenal sebagai Bapak Maqasid. Sebelumnya, kajian maqasid masih digabungkan dengan kajian al-maslahah al-mursalah. Ada tiga alasan utama mengapa Syatibi disebut sebagai Bapak Maqasid: pertama, keberhasilannya dalam mengangkat maqasid dari sekadar 'maslahah-maslahah lepas' menjadi 'asas-asas hukum'; kedua, transformasi dari 'hikmah di balik aturan' menjadi 'dasar aturan'; ketiga, perubahan dari 'ketidaktentuan' menuju 'keyakinan'.</p>Fatimawali FatimawaliZainal AbidinGani Jumat
Copyright (c) 2024 Fatimawali Fatimawali, Zainal Abidin, Gani Jumat
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031232237Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V di SDN 3 Adipuro
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3237
<p>Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai andil yang besar dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswanya, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Sikap dan perilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya dan bermoral. Masih banyak peserta didik yang belum bisa mengaplikasikan nilai-nilai karakter di lingkungan sekolah maupun di rumah. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memilih judul tentang peran guru Pendiidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik kelas V di SDN 3 Adipuro.</p>Safaruddin SafaruddinSidik SidikAdam Adam
Copyright (c) 2024 Safaruddin Safaruddin, Sidik Sidik, Adam Adam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031238240Peran Risma dalam Meningkatkan Seni Pendidikan Islam Melalui Pelatihan Rebana Pada Remaja di Desa Pesaku Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3240
<p>Penelitian menunjukan bahwa peran risma dalam meningkatkan seni pendidikan Islam melalui pelatihan rebana pada remaja di desa Pesaku Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi yakni tidak hanya memakmurkan masjid tetapi risma juga memiliki peran sebagai fasililator, motivator dan penggerak utama dalam upaya pembinaan dan pelatihan rebana untuk meningkatkan seni pendidikan Islam. Adapun untuk faktor pendukung dan penghambat risma dalam menjalankan peranya ialah faktor pendukung sendiri adalah dari organisasi remaja Islam masjid serta dukungan saran dan prasarana dari masyarakat sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah perbedaan pendapat dari risma yang mengakibatkan tidak terjalanya kegiatan yang sudah diprogramkan.</p>Muh. Rimal Jaya Rizal HamzahFatimah SaguniMalkan Malkan
Copyright (c) 2024 Muh. Rimal Jaya Rizal Hamzah, Fatimah Saguni, Malkan Malkan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031241243Implementasi Pendidikan Islam Multikultural Terhadap Peserta Didik di SMP Karuna Dipa Palu Dalam Konteks Dimensi Sosial Humaniora
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3241
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pendidikan Islam terhadap peserta didik di SMP Karuna Dipa Palu dalam konteks dimensi sosial humaniora. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Karuna Dipa Palu menerapkan pendidikan Islam dengan mengintegrasikan nilai-nilai sosial humaniora dalam pembelajaran agama. Hal ini tercermin dalam kurikulum yang menekankan pada pembentukan karakter yang inklusif, toleran, dan menghargai keragaman. Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasi tersebut, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya pelatihan bagi guru. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan pendidikan Islam di SMP Karuna Dipa Palu dalam mempromosikan dimensi sosial humaniora bagi peserta didik. Pendidikan agama di SMP Karuna Dipa Palu berperan penting dalam membentuk karakter siswa yang toleran dan inklusif. Implementasi pendidikan Islam multikultural di sekolah ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial humaniora dapat diintegrasikan dengan baik dalam kurikulum pendidikan agama. Penggunaan materi ajar yang inklusif, kegiatan ekstrakurikuler, dan kolaborasi sosial keagamaan merupakan langkah-langkah konkret yang diambil oleh sekolah untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa interaksi antara peserta didik yang dipengaruhi oleh perbedaan agama, suku, dan budaya berlangsung dengan baik dan harmonis. Tidak hanya jarang terjadi perselisihan, tetapi bahkan tidak ada konflik yang disebabkan oleh perbedaan tersebut. Semua pihak, termasuk guru dan peserta didik, menunjukkan pemahaman yang matang akan keberagaman dan kemampuan untuk saling menghargai.</p>Aan IrawanAdawiyah PettalongiSaepudin Mashuri
Copyright (c) 2024 Aan Irawan, Adawiyah Pettalongi, Saepudin Mashuri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031244248Peran Guru Pai dalam Meningkatkan Sikap Toleransi Berbasis Pendidikan Multikultural pada Peserta Didik Smp Negeri 13 Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3242
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan sikap tolernsi</p> <p>berbasis Pendidikan multikultural pada peserta didik SMP Negeri 13 Palu. Adapun permasalahanya yaitu Apa yang dimaksud dengan toleransi?,Bagaiamana konsep pendidikan multikultural?,Bagaiamana peran guru PAI dalam meningkatkan sikap toleransi berbasis pendidikan multikultural? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitia lapangan, data penelitian dikumulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa:</p> <p>Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan sikap toleransi, dengan berbagai macam upaya seperti menjelaskan tentang perbedaan agama, pelaksanaan program sekolah tentang keagamaan dan juga memberi contoh dan keteladanan, sehigga melalui tahap- tahap tersebut dapat meningkatkan sikap toleransi berbasis Pendidikan multicultural terkhusus bagi peserta didik SMP 13 Palu</p>Fahrul FahrulLukman S. ThahirHamlan Hamlan
Copyright (c) 2024 Fahrul Fahrul, Lukman S. Thahir, Hamlan Hamlan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031249252Integrasi Pendidikan Agama Islam dan Budaya Berwawasan Global Sebagai Dasar Paradigma dan Solusi dalam Menghadapi Era Society 5.0
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3243
<p>Pendidikan Islam mendorong generasi untuk bertransformasi dan mewujudkan seluruh potensi dirinya dalam menunaikan tugas sebagai abid dan khalifah dengan rasa tanggung jawab. Dengan kepribadian yang kuat dan keterikatan terhadap ilmu yang lahir dari pendidikan Islam, maka sosial masyarakat akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zaman. Pendidikan Islam adalah mengenalkan peserta didik pada Islam Kafa’i yang otentik, tidak serta merta menafikan budaya dan tradisi lokal, namun mempertimbangkan dan menjustifikasi kearifan lokal yang dianggap sejalan dengan ajaran Islam. Pendidikan Islam berwawasan global juga mengajarkan etos kerja yang berlandaskan nilai-nilai Islam dalam inovasi teknologi. Mereka diajarkan untuk menjaga keadilan, kebenaran, efisiensi dan kesederhanaan dalam perkembangan teknologi dan penerapannya untuk kemaslahatan umat manusia. Pendidikan agama Islam berwawasan global juga berkontribusi dalam memperkuat pemahaman beragama dan kerukunan umat beragama. Mengintegrasikan Pendidikan agama Islam ke dalam budaya lokal merupakan suatu pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada penyesuaian ajaran Islam dengan konteks budaya masyarakat setempat. Tujuan sintesis ini adalah untuk menciptakan pemahaman agama yang lebih komprehensif, relevan, dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang berfokus pada analisis data deskriptif dari berbagai dokumen. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini didasarkan pada penelitian literatur dan kepustakaan. Peneliti membaca, memahami, dan menganalisis sumber-sumber dokumenter yang berkaitan dengan masalah yang ditelitinya. Metode penelitian perpustakaan atau pendekatan bibliografi yang digunakan seperti Rahayu yang dijelaskan oleh Urfa, Supriani, dan Arifuddin, 2022.</p>Irzan IrzanAskar AskarAdawiyah Pettalongi
Copyright (c) 2024 Irzan Irzan, Askar Askar, Adawiyah Pettalongi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031253258Peranan Pemuda Karang Taruna Dalam Meningkatkan Pendidikan Keagamaan dan Kepedulian Sosial Masyarakat di Desa Tanampedagi Kec. Ampibabo Kab. Parigi Moutong
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3245
<p>Penelitian membuktikan bahwa peranan pemuda Karang Taruna dalam meningkatkan pendidikan keagamaan dan kepedulian sosial masyarakat di Desa Tanampedagi sangat menunjukkan bahwa pemuda Karang Taruna sudah berperan dalam mengadakan beberapa kegiatan keagamaan dan sosial contoh: pelatihan keagamaan (khutbah, kajian dan karang taruna mengajar) serta penataan dan kebersihan lingkungan sekitar desa dengan cara gotong royong, apabila ada bencana mengadakan bakti sosial bersama masyarakat. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan pendidikan keagamaan dan kepedulian sosial yaitu disebabkan karena faktor internal dan eksternal. Upaya dalam meningkatkan pendidikan keagamaan dan kepedulian sosial masyarakat dengan cara mengadakan pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah melalui sosialisasi agar tali silaturahim tetap terjaga dan masyarakat dapat menerima kegiatan yang dilaksanakan pemuda Karang Taruna.</p>Dinda Yustika PutriAdawiyah PettalongiRustina Rustina
Copyright (c) 2024 Dinda Yustika Putri, Adawiyah Pettalongi, Rustina Rustina
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031259261Peran Halaqah Arabiyah dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Bahasa Arab Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Angkatan 2020 Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3246
<p>Penelitian ini membahas tentang "Peranan Halaqah Arabiyah dalam Meningkatkan Bacaan Bahasa Arab Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2020 Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu" dengan rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana kegiatan Halaqah Arabiyah yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu? 2) Bagaimana peran halaqah Arabiyah dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Bahasa Arab Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2020 Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dan pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Halaqah Arabiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarma Palu, cukup meningkatkan keterampilan membaca bahasa Arab. Halaqah Arabiyah juga memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2020.</p>Wizrah WizrahMuh. JabirAndi Anirah
Copyright (c) 2024 Wizrah Wizrah, Muh. Jabir, Andi Anirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031262265Fenomena Fatherless Perspektif Hukum Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3247
<table> <tbody> <tr> <td> <p>Fatherless merupakan fenomena masalah kesenjangan dalam keluarga dimana sosok dan peran ayah tidak maksimal dalam tumbuh kembang anak. Sehingga dari fenomena tersebut memunculkan beberapa akibat seperti hak-hak anak yang tidak terpenuhi secara baik serta menimbulkan dampak dan implikasi pada pengasuhan anak.Perosalan kekosongan peran ayah dalam jiwa anak yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh hilangnya peran ayah dalam proses pengasuhan anak, tanggung jawab ayah hanya dibatasi sebagai pencari nafkah, paradigma yang mengakar dalam masyarakat juga membuat batasan bahwa pengasuhan hanya dibebankan kepada ibu. Jika anak tidak mendapatkan peran ideal anak maka akan terjadi ketimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan karena orang tua hanya fokus pada masalah pertumbuhan anak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka (library research). Studi ini dilakukan dengan memahami literatur terkait Fenomena Fatherless Perspektif Hukum Islam dari berbagai sumber media seperti buku, jurnal, media massa, dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah harus tetap terlibat dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak sekalipun dari kejauhan atau pada sela waktu padatnya. Terdapat banyak kisah teladan dalam Al-Qur’an terkait peran ayah dalam pengasuhan. Agama Islam mengajarkan bahwa menjaga keberlangsungan hidup anak dengan memelihara dan mendidik merupakan suatu kewajiban dan termasuk dosa besar jika dilalaikan</p> </td> </tr> </tbody> </table>Husaema HusaemaMuh. JabirAndi Anirah
Copyright (c) 2024 Husaema Husaema, Muh. Jabir, Andi Anirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031266271Ultra Micro Syariah: Meneguhkan Ekonomi Pancasila dalam Merevitalisasi Peran Masjid Sebagai Indikator Kemakmuran Ummat
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3248
<p>Isu mengenai Ekonomi barangkali menjadi isu kontemporer paling hangat. Faktor Penyebabnya menurut sudut pandang mainstream bukan hanya karena ia melibatkan prospek-prospek pertumbuhan ekonomi yang berarti pula kemakmuran masyarakat, tetapi sekaligus melibatkan kepentingan berbagai aktor. Salah satu faktor yang menjadi pemicu menurunnya kemajuan islam dalam sosioekonomi diantaranya yaitu kurangnya perhatian terhadap masjid. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (<em>library research</em>), yaitu penelitian terhadap sumbersumber tertulis maupun kepustakaan. Hasil penelitian kepustakaan yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode konten analisis dan komparartif. Untuk menjadikan kemakmuran masjid dapat memberikan kemaslahatan yang lebih luas kepada masyarakat luas di sekitarnya, maka masjid seharusnya bisa bergerak pada bidang keagamaan dan juga dipandang perlu untuk melakukan pemberdayaan dibidang perekonomian sehingga mampu untuk memberikan kebermanfaatan lebih lagi pada masyarakat sekitar. Dari penelitian yang dilakukan, Masjid dapat hadir untuk menerapkan gagasan Ekonomi Pancasila yaitu memberdayakan ekonomi secara bersama dengan menjadikan jamaah sebagai obyek utama yang perlu untuk diperhatikan dan dijadikan sebagai Rantai Ekonominya</p>Faiz Izuddin MasykurMuhamad Syarif HasyimAdam Adam
Copyright (c) 2024 Faiz Izuddin Masykur, Muhamad Syarif Hasyim, Adam Adam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031272277Washathiyyah Al-Iqtishadiyyah: Penerapan Nilai-Nilai Ekonomi Pancasila Sebagai Sarana Mewujudkan Keseimbangan dalam Moderasi Beragama
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3249
<p>Banyak faktor yang menjadi kemunduran dalam islam, kemunduran ini bukan saja dikarenakan keterbatasan dalam memahami ajaran teks-teks agama saja, tapi islam pun juga harus mengakui kemundurannya terhadap perkembangan dan kemajuan perekonomiannya. Dahulu para ulama tidak saja menjadikan ibadah sebagai perhatian utamanya, namun juga memposisikan kekuatan ekonomi sebagai bekalnya dalam menjalankan syariat lainnya. Sehingga kesadaran inilah yang perlu kembali dibangun di masyrakat saat ini, karena komoderatan berfikir seseorang juga dapatb di pengaruhi dari tingkat perekonomiannya.</p> <p>Artikel ini disusun untuk menyadarkan kembali keseimbangan ekonomi kita dalam pengaruhnya membangun tingkat kemoderatan masyarakat sekitar. Ekonomi pancasila dengan semangat azas kekeluargaannya dianggap mampu menjadi solusi kembali sebagaimana yang dicita-citakan oleh Moh. Hatta di awal berdirinya negara ini.</p> <p>adapun artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research yaitu penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya (soerjono soekanto,1986).</p> <p>hal yang perlu dilakukan sebagai sarana mewujudukan moderasi beragama berbasis ekonomi Pancasila yaitu, Mencoba mewujudkan Nilai Nilai ekonomi Pancasila Pada praktek perekonomian di Indonesia dengn memberikan kesadaran baik pada tataran Produsen, Distributor, dan juga Konsumen bahwa ekonomi tidak hanya menyoal permasalahan material indivual saja.</p> <p>ketidak independensian akal dapat dipengaruhi ketidak independensian ekonomi, olehnya dianggap perlu adanya kemandirian secara ekonomi sehingga dalam bertindak dan bertingkah laku tidak berada pada tuntutan ataupun dan juga tidak dipengaruhi apapun kecuali pada kebenaran.</p>Mohammad FauzanSahran RadenFaisal Attamimi
Copyright (c) 2024 Mohammad Fauzan, Sahran Raden, Faisal Attamimi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031278282Dampak Pembatasan Penggunaan Smartphone Terhadap Santri dalam bidang Pendidikan di pondok Pesantren Nurul Iman Alkhairaat Morowali
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3250
<p>Seiring berkembangnya zaman masalah dipondok pesantren semakin kompleks dan sudah perlu disadari. Kehidupan di era teknologi ini harus segera mendapatkan respon agara Pondok Pesantren tidak tertinggal dari zaman yang berdampak dari kemajuan pesantren khususnya dibidang pendidikan. Di era ini mustahil jika seseorang tidak mempunyai smartphone. Akan tetapi di Pondok Pesantren Nurul Iman Alkhairaat Morowali masih memberlakukan Peraturan yang melarang santrinya untuk tidak membawa alat elektronik baik berupa Smartphone, Laptop dan alat-alat Lainnya. Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah untuk mengetahui bagaimana peraturan dipondok pesantren Nurul Iman Alkhairaat Morowali dan dampaknya terhadap santri di era yang serba menggunakan smartphone khususnya di bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penelitian ini melibatkan pembina dan santri yang tinggal dalam asrama. Peraturaan pembatasan penggunaan smartphone di Pondok pesantren Nurul Iman Alkhairat Morowali berlaku bagi seluruh santri adapun pengecualiannya adalah santri yang mengikuti olimpiade, santri yang mempunyai tugas yang mengahruskan dia menggunakan smartphone dan santri yang kelas XI dan XII yang mengikuti ujian online, dengan catatan Smartphonenya digunakan pada saat jam sekolah saja.</p>Siti ZuchrufaUbay HarunUbadah Ubadah
Copyright (c) 2024 Siti Zuchrufa, Ubay Harun, Ubadah Ubadah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031283287Kehadiran Kecerdasan Buatan Google Bard Anugerah atau Bencana bagi Dunia Pendidikan
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3251
<p>Penelitian ini bertujuan memberikan pendidik alternatif solusi terhadap masalah yang sering mereka hadapi dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran maupun instrumen penilaian. Masalah yang sering muncul adalah perencanaan pembelajaran yang tidak kontekstual, hanya menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah ada di internet, dikarenakan kurangnya waktu dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan <em>Google Bard </em><em>Artificial Intelligence</em>. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pustaka, peneliti mengumpulkan data tentang <em>Google Bard Artificial intelligence </em>kemudian menganalisis dengan dua prompt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Google Bard Artificial intelligence </em>dapat menghasilkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penilaian kurang dari 10 menit. Prompt pertama hanya membutuhkan waktu sekitar 5.18 menit, sedangkan prompt kedua membutuhkan waktu 2.08 menit. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan <em>Google Bard Artificial intelligence </em>sangat efektif dalam perencanaan pembelajaran.</p>Ajerni J. TalamoaMohammad Djamil M. NurHartati Hartati
Copyright (c) 2024 Ajerni J. Talamoa, Mohammad Djamil M. Nur, Hartati Hartati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031288293Internet Sebagai Sumber Pembelajaran PAI
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3252
<p>Digitialisai pada era saat ini hampir menyentuh semua lini kehidupan termasuk bidang pendidikan agama Islam, yang sebelumnya menyentuh pada perangkat elektronik saja. Maka daripada itu digitalisasi pada pembelajaran pendidikan agama Islam ini menjadi sebuah keniscayaan untuk menjawab tantangan zaman, salah satu upaya menjawab tantangan zaman tersebut pembelajaran pendidikan agama Islam dilakukan dengan menggunakan internet sebagai sumber belajar. Metode penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka. Internet adalah layanan jaringan dari komputer yang sifatnya menjangkau internasional dan menggunakan sebuah perangkat jaringan agar bisa terkoneksi ke internet. Artinya, internet merupakan jaringan yang mampu mengunggah hingga milyaran data atau informasi di dunia yang mempunyai segudang manfaat, khususnya untuk pendidikan. Aplikasi yang dapat diakses melalui internet dapat menjadi peranan integrasi internet dalam proses pembelajaran, dapat dilakukan berbasis digital dengan menggunakan perpustakaan digital, buku digital serta menggunakan berbagai aplikasi yang apabila menggunakannya harus ada koneksi internet seperti; “aplikais Zoom, Google Meet, Webex WA (WhatsApp), YouTube, Facebook, dan aplikasi media sosial lainnya”. Ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran PAI hendaknya guru mengaktifkan kreatifitas serta berinovasi ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan media yang telah disebutkan diatas. Contoh dari penggunaan internet sebagai sumber pembelajar PAI ialah menggunakan YouTube dimana YouTube di gunakan sebagai referensi mencari video pembelajaran yang terfokus pada praktek seperti sholat jenazah, tata cara haji dan lain lain, untuk referensi channelnya sendiri sangat banyak referesnsi channel yang bermanfaat. Internet merupakan salah satu media yang relevan jika dimanfaatkan demi menunjang mutu pendidikan agama Islam. Karena dapat memberikan kemudahan dan kecepatan dalam menyampaikan informasi sehingga proses pembelajaran PAI dapat berjalan secara efektif dan efisien.</p>Dwi Ikhlas Setia BhaktiNurdin NurdinDzakiah Dzakiah
Copyright (c) 2024 Dwi Ikhlas Setia Bhakti, Nurdin Nurdin, Dzakiah Dzakiah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031294299Peranan Seni Budaya dalam Meningkatkan Per-Ekonomian Umat pada Kegiatan Moderasi Beragama
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3253
<p>Moderasi beragama telah berlaku sejak zaman kenabian yaitu penetapannya pada Piagam Madinah.Adapun di zaman era masa kini di indonesia,Moderasi beragama telah terintegratif-interkoneksi pada penetapan Pemerintah, dengan Perpres No. 18 Tahun 2020, amandemen UUD 1945, AlQuran ,Hadits,Seni Budaya dan Teknologi. Tujuan penulisan ini adalah Untuk mengetahui peranan seni budaya dalam meningkatkan per-ekonomian umat juga membahas beberapa contoh kegiatan Moderasi. Metode yang digunakan adalah Metode Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur (library research) atau kepustakaan. Kesimpulan kajian ini adalah bahwa Moderasi beragama mesti dan harus di laksanakan di nusantara dengan menetapkannya dengan kepres ataupun amandemmen UUD 1945, Al-Qur’an, Hadits, Seni Budaya dan Teknologi. Seni dan Budaya merupakan instrumen yang mempunyai peranan sangat penting untuk menjembatani adanya keaneka ragaman di bumi indonesia,juga sebagai sarana/alat untuk meningkatkan per-ekonomian umat ,melalui berbagai kegiatan pada Moderasi beragama yang disponsori oleh pihak pemerintah ataupun swasta.</p>Nur Muh. SultanHamlan HamlanErmawati Ermawati
Copyright (c) 2024 Nur Muh. Sultan, Hamlan Hamlan, Ermawati Ermawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031300303Efektivitas Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Ilmu Faraid di Kelas XI MA Alkhairaat Madinatul Ilmi Kec. Dolo Kab. Sigi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3254
<p>Penelitian ini menyatakan bahwa efektivitas metode mind mapping dalam pembelajaran ilmu faraid di kelas XI MA Alkhairaat Madinatul Ilmi kec. Dolo kab. sigi yaitu: kegiatan pembelajaran ilmu faraid dengan menggunakan metode mind mapping di kelas XI Ma Alkhairaat Madinatul Ilmi tergolong efektif karena guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum secara baik dari awal kegiatan pembelajaran dilaksanakan sampai akhir yatu: Target pembelajaran santri dapat mengetahui bagian-bagian yang didapatkan oleh ahli waris dalam pembelajaran ilmu faraid. proses pembelajaran metode mind mapping menggunakan otak secara keseluruhan untuk menangkap dan mengkaji ulang materi yang telah didapatkan dari pembelajaran dan memproyeksikannya ke dalam bentuk viksual sesuai dengan kreativitas dan imajinasi yang dimiliki dan isi materi yang panjang bisa diubah menjadi petakan berwarna-warni yang beraturan dan mudah diingat sehinggah selaras dengan cara kerja alami otak. Evaluasi dalam pembelajaran ilmu faraid dilakukan setiap masuk pembelajaran jadi dalam seminggu itu sekali evaluasi.</p>Nurjanah NurjanahSaude SaudeErniati Erniati
Copyright (c) 2024 Nurjanah Nurjanah, Saude Saude, Erniati Erniati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031304306Layanan Khusus Peserta Didik sebagai Penguat Manajemen Pendidikan
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3255
<p>Manajemen pendidikan yang efektif membutuhkan pendekatan holistic yang tidak hanya mempertimbangkan aspek pengelolaan organisasional, tetapi juga focus pada pemberdayaan dan dukungan kepada peserta didik. Salah satu aspek kunci dalam penguatan manajemen pendidikan adalah layanan khusus untuk peserta didik, yang dirancang untuk mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Layanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Pentingnya layanan khusus peserta didik tidak hanya terletak pada pemenuhan kebutuhan individual, tetapi juga dalam konteks pembangunan kepribadian, keterampilan, dan potensi setiap peserta didik. Dalam konteks manajemen pendidikan, layanan khusus peserta didik berfungsi sebagai alat strategis untuk meningkatkan retensi siswa, mengurangi angka putus sekolah, dan meningkatkan kualitas hasil belajar. Mengidentifikasi factor-faktor yang mungkin menghambat kesuksesan akademis dan mengimplementasikan langkah-langkah yang sesuai adalah langkah kunci dalam mencapai tujuan. Adapun fungsi manajemen layanan khusus meliputi: (1) perencanaan, berupa analisis kebutuhan dan penyusunan program layanan khusus; (2) pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk melaksanakan program layanan khusus; (3) penggerakan, berupa pengaturan dalam pelaksanaan layanan khusus, serta (4) pengawasan, berupa pemantauan program dan penilaian kinerja program layanan khusus di sekolah. Sehingga layanan khusus tersebut perlu dikelola dengan proses manajemen yang efektif agar dapat memperkuat proses manajemen pendidikan, khususnya pada level sekolah.</p>Lathifah LathifahAzma AzmaMohamad Idhan
Copyright (c) 2024 Lathifah Lathifah, Azma Azma, Mohamad Idhan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031307311Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Lembaga Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3256
<p>Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi suatu lembaga dalam mendukung pencapaian tujuan lembaga. Asumsi bahwa lembaga pendidikan Islam membutuhkan sumber daya manusia yang lebih professional untuk menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur atau <em>library research. </em>tujuan dari penelitian ini untuk menguraikan tujuan dilaksanakannya pelatihan dan pengembangan dan betapa pentingnya pengembangan dan pelatihan dalam lembaga pendidikan Islam untuk dilaksanakan. Tahapan dalam penelitian yaitu perencanaan, desain pelatihan dan pengembangan serta evaluasi, serta pengembangan dan pelatihan memiliki peranan penting dalam membantu untuk menjadi lebih bijak, mampu menyelesaikan masalah, menumbuhkan semangat, mengurangi stress dan frustasi, meningkatkan kepuasan kerja.</p>Mutmainnah MutmainnahSagaf S. PettalongiA. Markarma
Copyright (c) 2024 Mutmainnah Mutmainnah, Sagaf S. Pettalongi, A. Markarma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031312315Integrasi Teknologi dan Kecerdasan Buatan Manusia dalam Menigkatkan Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3257
<p>Dalam era digital yang terus berkembang, integrasi teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi fokus utama dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Artikel ini menyajikan tinjauan terhadap potensi, tantangan, dan pendekatan yang diperlukan dalam mengintegrasikan teknologi dan kecerdasan buatan dalam konteks pendidikan Islam. Integrasi teknologi dan AI menawarkan potensi besar dalam meningkatkan akses terhadap materi pembelajaran, personalisasi pembelajaran, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Namun, berbagai tantangan juga harus diatasi, termasuk kesenjangan digital, kekhawatiran akan privasi dan keamanan data, serta perlunya memastikan kualitas dan autentisitas konten yang disampaikan. Pendekatan komprehensif dan kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, pengembang teknologi, dan komunitas keagamaan menjadi kunci dalam mengimplementasikan integrasi ini. Investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan guru, pengembangan konten berkualitas, serta pendidikan etika digital menjadi strategi penting dalam memastikan penggunaan teknologi dan AI yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai serta kebutuhan pendidikan Islam. Dengan memperhatikan potensi, tantangan, dan pendekatan yang diperlukan, integrasi teknologi dan kecerdasan buatan dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan Islam di era digital yang terus berkembang.</p>Nurul AnnisaNurdin NurdinAhmad Syahid
Copyright (c) 2024 Nurul Annisa, Nurdin Nurdin, Ahmad Syahid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031316322Pembinaan Mental Remaja Tarekat Naksyabandia-Khalidiya Desa Baliara Kec Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3258
<p>Penelitian membuktikan bahwa Di Kabupaten Parigi Moutong Kecamatan Parigi Barat merupakan salah satu Surau cabang dari Surau induk di Kota Palu yang di bawa oleh seorang Mursyid yaitu Syeikh Muhammad Bakri Bin Amirudin Al-Kholidiyah yang sebelumnya menjadi khalifah dari seorang Guru yang bernama Saidi Syeikh H. Amirudin Ky Moh.Khoir. Setelah wafatnya Mursyid syeikh Amirudin maka salah satu khalifanya Syeikh Muhammad Bakri melanjutkan kemursyidan tersebut dan membangun sebuah Surau yang berpusat di wilayah Kota Palu kecamatan Palu Barat. Sehingga pada tahun 2017 terbentuknya Surau cabang di wilayah Kab. Parigi Moutong yang terbentuk berdasarkan keinginan Mursyid sendiri untuk mempermudah murid untuk melakukan kegiatan dzikir jamaah yang secara rutin tiap dua kali seminggu, dan sebagian muridnya pula berasal dari daerah tersebut, itu juga merupakan salah satu misi yaitu membangan Surau cabang di berbagai daerah.</p>Moh RidwanRusdin RusdinSiti Nurkhaerah
Copyright (c) 2024 Moh Ridwan, Rusdin Rusdin, Siti Nurkhaerah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031323324Pentingnya Investasi bagi Kalangan Mahasiswa dan Pelajar di Pasar Modal
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3265
<p>Perkembangan dan kemajuan teknologi dari zaman ke zaman membawa masyarakat kepada perubahan pola pikir. Dengan perkembangan teknologi, semakin mudah bagi masyarakat umum untuk mengakses berbagai macam investasi yang tersedia. Investasi adalah komponen penting dari strategi untuk mengantarkan era baru dengan membuat komitmen untuk mengorbankan sejumlah uang atau jenis jumlah hal lainnya pada saat ini dengan harapan mendapatkan imbalan yang lebih besar di kemudian hari. Mahasiswa dan pelajar memiliki potensi untuk menjadi financial specialist pasar modular karena mereka memiliki sumber daya keuangan yang relatif lebih besar dan akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih baik. Banyak orang tidak berinvestasi di saham karena mereka malas atau tidak mau berusaha yang dikenal dengan istilah inersia, yang mempengaruhi orang-orang yang tidak memiliki literasi keuangan atau kepercayaan diri untuk berinvestasi. Pertumbuhan investor yang sangat pesat harus diimbangi dengan literasi keuangan yang baik sehingga para calon investor mengetahui bagaimana potensi dan risiko yang dapat terjadi saat berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini bersumber dari jurnal dan/atau artikel terdahulu yang sudah dipublikasi dalam rentang waktu 5 tahun terakhir. Tujuan dari investasi saham yang dilakukan oleh generasi milenial untuk memperoleh keuntungan dari hasil jual beli saham, investasi juga bertujuan untuk menyimpan sejumlah uang dalam instrumen saham untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Sebagaimana yang diharapkan bahwa akan banyak para remaja sadar akan pentingnya berinvestasi sejak dini dalam mengelola keuangannya, serta pandai dalam memilih jenis investasi yang tepat guna membantu memecahkan permasalahan ekonomi masa datang.</p>Dawam FahrurroziSitti NurkhaerahSagir M. Amin
Copyright (c) 2024 Dawam Fahrurrozi, Sitti Nurkhaerah, Sagir M. Amin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031325329Sumber Otoritas Pelaksanaan Supervisi Pendidikan oleh Kepala Sekolah
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3260
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber otoritas yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi Pendidikan. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (<em>library research</em>), yang melibatkan telaah mendalam terhadap literatur, dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa elemen utama dari landasan yuridis otoritas supervise Pendidikan yakni undang-undang dan regulasi, peraturan pelaksana, kebijakan dan pedoman, serta perjanjian kontrak. Selain itu penelitian ini menyoroti pentingnya kepemimpinaan dan kemampuan komunikasi yang efektif dalam memperkuat otoritas kepala sekolah. Penelitiann ini menyarankan perlunya ada penguatan dan peningkatan pelatihan khusus untuk kepala sekolah supaya dapat menjalankan fungsinya sebagai supervisor secara optimal.</p>Sitti Elisa NurJihan JihanGusnarib Gusnarib
Copyright (c) 2024 Sitti Elisa Nur, Jihan Jihan, Gusnarib Gusnarib
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031330334Perencanaan SDM dan Kaitannya dengan Anggaran Manajemen Keuangan, Forcasting SDM dalam Organisasi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3261
<p>Kompotitif saat ini, lembaga pendidikan menghadapi persaingan antar lembaga tidak hanya dalam hal bukti fisik, tetapi juga dalam hal sumber daya manusia yang dimiliki. Manusia telah menjadi faktor strategis yang menentukan kesuksesan sebuah lembaga pendidikan. Kondisi ini mengarahkan pada pentingnya kegiatan perencanaan dalam manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan. Artikel ini bertujuan membahas konsep dasar perencanaan sumber daya manusia dan implementasinya di lembaga pendidikan serta kaitannya dengan manajemen anggaran. Secara konsep perencanaan sumber daya maanusia di maknai sebagai sebuah proses yang melibatkan serangkaian kegiatan peramalan dan estimasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia agar mencapai kesuksesan. Implementasinya di lembaga pendidikan meliputi kegiatan analisis dan peramalan atau proyeksi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan.</p>Sinta ArsitaMohamad IdhanMohammad Djamil M. Nur
Copyright (c) 2024 Sinta Arsita, Mohamad Idhan, Mohammad Djamil M. Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031335339Mendeskripsikan Manajemen Mutu Pembelajaran PAI dalam Kurikulum Merdeka Belajar
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3262
<p>Jurnal ini mendiskripsikan mengenai Menejemen Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Jenis penelitian yakni pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan Wakil kepala Kurikulum dan Guru Pendidikan Agama Islam, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas kurikulum merdeka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum memiliki peningkatan akhir secara efektif karena masih dalam proses penyesuaian. Akan tetapi dalam proses pembelajarannya siswa mulai menunjukkan peningkatan lebih baik dengan adanya praktikum atau proyek yang diberikan oleh guru siswa bisa lebih aktif, dan pembelajaran menjadi interaktif karena siswa diberi keleluasaan untuk memenejemen sendiri kegiatan dalam menyelesaikan tugasnya. Sehingga siswa bisa memahami konsep dan pengetahuan secara lebih dalam.</p>Fakhrudin FakhrudinUbadah UbadahA. Markarma
Copyright (c) 2024 Fakhrudin Fakhrudin, Ubadah Ubadah, A. Markarma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031340344Manajemen Keuangan Pendidikan Berbasis Output dan Outcome
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3263
<p>Berbicara masalah pendidikan, tentunya kita tidak lepas dari segala pengelolaan dari segala aspek dalam dunia pendidikan termasuk didalamnya sekolah sebagai objek pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan atau wadah yang mengelolah langsung terkait sumber daya manusia itu mulai dari dasar hingga pada tahap puncak. Pengelolaan belajar mengajar disekolah sangat berperan penting terhadap perkembangan sumber daya manusia atau peserta didik, karena sekolahlah yang membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk berkarakter baik yang mempunyai nilai agamis serta punya skill.</p> <p>Mutu dan pembiayaan adalah dua variabel yang saling keterkaitan terhadap pengelolan dan proses belajar mengajar disekolah dimana Menurut (Morphet, 1983), “biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif melalui faktor kepemimpinan dan manajemen pendidikan dan tenaga pendidikan yang kompeten dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui peningkatan mutu.”.</p> <p>Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk merencanakan pembiayaan pendidikan yang mempunyai strategi yang berorientasi pada hasil akhir dan dampaknya, sehingga setiap tujuan pembelanjaan selalu memperhitungkan kepada peningkatan mutu lulusan dan berdampak panjang tehadap animo masyarakat.</p>Risno RisnoSagaf S. PettalongiRusdin Rusdin
Copyright (c) 2024 Risno Risno, Sagaf S. Pettalongi, Rusdin Rusdin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031345349Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Peserta Didik yang Memiliki Motivasi Rendah dalam Pembelajaran
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3264
<p>Penyusunan ini bertujuan untuk untuk mengetahui sebarapa pengaruhnya motivasi bagi peserta didik yang memiliki memotivasi rendah dalam pembelajaran. Motivasi belajar adalah usaha untuk mencapai target yang diinginkan baik untuk peserta didik maupun guru mata pelajaran yang bersangkutan, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Yang mana pada penelitian melibatka guru dan peserta didik sebagai responden. Adapun tujuan dari motivasi adalah meningkatkan minat belajar siswa terutama yang memiliki motivasi rendah dalam pembelajaran, contohnya yaitu memberikan mereka apresiasi setiap nilai dan apreasiasi lainnya ketika mereka mengerjakan tugas-tugas dengan benar. Hasil penelitian ini diharakan memberikan konstribusi dalam meningkatkan minat belajar siswa sehingga proses belajar mengajar dapat tercapai dan peserta didik mendapatkan motivasi dalam belajar. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga peserta didik mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh rangsangan dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh dari dalam diri seseorang.</p> <p>Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan pada arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Terdapat dua teori motivasi yaitu : motivasi fisikologis dan teori motivasi aktualisasi diri dari maslow. Upaya guru dalam meningkat belajar siswa sangatlah banyak contohnya : 1) memberi angka, 2) hadiah, 3) saingan, 4) Ego-involvement, 5) hukuman, 6) hasrat untuk belajar, 7) minat, 8) memberi ulangan, 9) memperlihatkan nilai, 10) pujian.</p>Nur AzizahFatimah SaguniAdam Adam
Copyright (c) 2024 Nur Azizah, Fatimah Saguni, Adam Adam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031350354Konsep Nusyuz : dalam Interpretasi Fikih Klasik dan Fikih Modern
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3268
<p>Realitas kehidupan berumah tangga saat ini di tengah besarnya gelombang globalisasi dan mobilisasi masyarakat yang hedonisme menunjukkan bahwa rapuhnya nilai keagamaan dalam keluarga muslim. Konsep tentang bagaimana cara membina dan melestraikan kehidupan berumah tangga, belum mampu menjamin terciptanya keluarga yang diharapkan di dalam Al-Quran. Hal ini disebabkan karena sifat manusia yang rapuh dan mudah terbuai oleh bisikan setan yang menaburkan benih-benih kehancuran dalam berumah tangga hingga terjadilah perselisihan dan pertengkaran. Di dalam kitab fikih masalah ini disebut <em>Nusyuz</em>. Konsep nusyuz terdapat dalam kitab-kitab fikih klasik, dan fikih modern. Setelah mengetahui konsep nusyuz dalam kitab-kitab tersebut maka akan dilakukan pembandingan antara kitab-kitab dari pemahaman fikih klasik, dan pemahaman fikih modern. Tujuan dilakukannya pembandingan ini adalah supaya mengetahui bagaimana persamaan atau perbedaan antara konsep nusyuz yang ada di dalam kitab-kitab yang muncul pada setiap periode. Adapun kitab yang penulis jadikan sebagai bahan penelitian antara lain: Kitab al-Umm karya Imam Syâfi‟i (fikih klasik), Kitab alMughni karya Imam Ibnu Qudâmah (fikih klasik), Kitab Tafsir ath-Thabari Karya Muhammad bin Jarir ath-Thabari (fikih klasik), Kitab Syarah al-Uqûd al-Lujain fi Bayan Huqûd al-Zaujain karya Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani (fikih modern), Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sâbiq (fikih modern), dan Kitab Tafsir al-Munîr karya Wahbah al-Zuhaili (fikih modern).</p>Ikram IkramMalkan MalkanM. Taufan
Copyright (c) 2024 Ikram Ikram, Malkan Malkan, M. Taufan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031355360Pendidikan Islam dan Transformasi Digital: Peran Education Technology untuk Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan di Indonesia
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3269
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran startup Education Technology (EdTech) dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Studi ini mengevaluasi berbagai inisiatif dan model yang diterapkan oleh startup EdTech seperti Ruang Guru, Uclass, dan Youthmanual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EdTech memiliki peran penting dalam mengatasi keterbatasan geografis dan fisik, meningkatkan personalisasi pembelajaran, serta memberikan akses ke sumber daya pendidikan yang luas. Namun, implementasi EdTech juga menghadapi tantangan seperti kesenjangan digital, kesiapan guru dan siswa, serta keamanan data. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta pelatihan yang memadai bagi guru dan literasi digital untuk siswa, EdTech dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.</p>Muhammad Shadiq MuntashirNurdin NurdinAhmad Syahid
Copyright (c) 2024 Muhammad Shadiq Muntashir, Nurdin Nurdin, Ahmad Syahid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031361366Mutu Manajamen Pembelajaran di Indonesia “Kasus Sekolah dan Madrasah”
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3270
<p>Artikel ini membahas tentang Standar mutu manajemen pembelajaran di Indonesia untuk sekolah dan madrasah didasarkan pada berbagai peraturan dan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Berikut ini adalah beberapa standar mutu manajemen pembelajaran yang umumnya diterapkan di Indonesia:Standar Nasional Pendidikan (SNP): SNP merupakan acuan utama dalam menentukan standar mutu pendidikan di Indonesia, termasuk mutu manajemen pembelajaran. Standar Isi Pendidikan: Standar Isi Pendidikan mengatur tentang materi atau isi pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa atau peserta didik. Standar Proses Pendidikan: Standar Proses Pendidikan menekankan pada metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Standar Penilaian Pendidikan: Standar Penilaian Pendidikan mengatur tentang proses penilaian yang adil, objektif, dan akurat terhadap prestasi belajar siswa. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Standar ini berkaitan dengan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme para pendidik dan tenaga kependidikan Selain standar tersebut, masingmasing sekolah dan madrasah juga dapat memiliki kebijakan dan pedoman internal yang khusus dalam mengelola manajemen pembelajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan mereka. Perlu diingat bahwa implementasi standar mutu manajemen pembelajaran ini perlu disesuaikan dengan kondisi dan konteks masing-masing sekolah dan madrasah.</p>Saad Fuad HasanSagaf S. PettalongiAzma Azma
Copyright (c) 2024 Saad Fuad Hasan, Sagaf S. Pettalongi, Azma Azma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031367373Moderasi Beragama dalam Menumbuhkan Jiwa Kearifan Lokal
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3271
<p>Moderasi dan kearifan lokal sejatinya dua bagian yang penting dalam kehidupan beragama dan adat budaya. Keduanya mulai rapuh dan luntur di era globalisasi serta modernisasi. Globalisasi serta modernisasi di satu sisi memberikan dampak negative terhadap persatuan bangsa yang utuh dalam perbedaan dan melemahkan eksistensi jiwa moderasi beragama dan kearifan lokal yang merupakan bagian dari kebudayaan. Sehingga dapat menimbulkan sumber perpecahan berupa tindakan maupun sikap intoleran, ekslusif, ekstrim, radikalisme, terorisme, dan liberalisme. Selain itu, Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kearifan lokalnya. Melalui kearifan lokal yang ada di setiap daerah, maka dapat dijadikan formula dalam memperkuat antara moderasi beragama dan melestarikan kearifan lokal. Oleh demikian itu, jika salah satunya diperkuat maka kedua sisi bisa diselamatkan yakni moderasi beragama dan kearifan lokal. Menumbuhkan jiwa moderasi beragama melalui nilai moderasi yang terkandung dalam seloko adat Jambi adalah sebuah formula ampuh yang dapat melestarikan budaya sekaligus menumbuhkan jiwa moderasi beragama. Dalam menganalisis hal tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka. Hasil dari dilaksanakannya penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kearifan lokal Jambi yang berupa seloko adat terdapat nilai-nilai moderasi berupa persatuan dan kebijaksanaan yang terkandung dalam seloko <em>ambil benih, campak lah sarap </em>dan seloko <em>dikit jadi pembasuh, banyak menjadi musuh </em>dan nilai kepemimpinan yang terkandung dalam seloko <em>naik berjenjang, turun betanggo</em>. Pada akhirnya tulisan ini menawarkan solusi untuk mengimplementasikan nilai moderasi yang terkandung dalam seloko adat untuk menumbuhkan jiwa moderasi beragama melalui pendidikan, workshop moderasi beragama, lomba dan festival, dan publikasi di jurnal ilmiah maupun media sosial.</p>Arifin ArifinHamka HamkaAzma Azma
Copyright (c) 2024 Arifin Arifin, Hamka Hamka, Azma Azma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031374377Tantangan Teknologi pada Pembelajaran PAI di Era Society 5.0
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3272
<p>Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era society 5.0 menghadapi tantangan teknologi yang signifikan. Penelitian ini mengkaji tantangan teknologi pada pembelajaran PAI dan upaya guru PAI dalam menghadapi tantangan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, namun guru PAI harus meningkatkan kemampuan digital dan literasi digital mereka untuk menghadapi tantangan teknologi. Penelitian ini berharap dapat memberikan kontribusi pada pengembangan strategi pembelajaran PAI yang efektif dan efisien di era society 5.0.</p>Sunardy SunardySofyan BachmidYusra Yusra
Copyright (c) 2024 Sunardy Sunardy, Sofyan Bachmid, Yusra Yusra
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031378381Upaya Penerapan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 1 Sigi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3273
<p>Masalah yang tengah dihadapi lembaga pendidikan adalah sistem pendidikan yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, dan empati). Padahal, pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisai fungsi otak kanan. Pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan kesinambungan yang melibatkan aspek “knowledge (pengetahuan), feeling (perasaan), loving (cinta), dan acting (tindakan). Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana Penerapan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 1 Sigi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan, yang mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Sigi? Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisa data yg digunakan Reduksi data, Display data serta Verifikasi atau penarikan Kesimpulan. Uji keabsahan menggunakan Trianggulasi sumber. Hasil penelitian: (1) Bagaimana upaya penerapan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 1 Sigi, peserta didik dapat terbentuk menjadi insan yang berakhlakul karimah, mandiri, jujur, peduli sahabat, toleransi, peduli sosial, sikap demokratis, bertanggung jawab, peduli lingkungan dan religius. Walaupun tidak semua peserta didik mempunyai karakter yang baik dengan adanya peraturan sekolah dan pendidik.(2) Faktor penghambat/kendala sekolah dalam upaya penerapan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Sigi adalah Saraana dan prasarana yang kurang memadai/gedung yang kurang proposional, faktor lingkungan yang kurang kondusif sehingga tidak terdukungnya program kegiatan sekolah, kondisi siswa yang kurang memahami nilai-nilai karakter dan adanya pengaruh negatif dari dunia luar sehingga siswa merasakan malas dalam kegaiatan.</p>Cayati Nur NafiaGusnarib GusnaribMudaimin Mudaimin
Copyright (c) 2024 Cayati Nur Nafia, Gusnarib Gusnarib, Mudaimin Mudaimin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031382385Peningkatan Kompetensi Profesional Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Untuk Mewujudkan PAI Berkualitas
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3274
<p>Penelitian ini dilatar belakangi bahwasanya kompetensi profesional guru belum sepenuhnya sesuai dengan standar pendidikan nasional. Guru belum mampu menyesuaikan bahan ajar dengan konsep merdeka belajar dalam implementasi kurikulum merdeka. strategi peningkatan kompetensi profesional guru melalui program pengembangan profesional guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi dan implikasi peningkatan kompetensi profesional guru dalam implementasi kurikulum merdeka untuk mewujudkan PAI berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian diperoleh dari data tertulis maupun lisan yang dianalisis kemudian dideskripsikan terkait peningkatan kompetensi profesional guru dalam implementasi kurikulum merdeka untuk mewujudkan PAI berkualitas. Prosedur pengambilan data melalui data primer yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi serta data sekunder dari buku maupun artikel jurnal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi profesional guru didapatkan dari program pengembangan profesional guru diantaranya in house training, Kelompok Kerja Guru (KKG), Focus Group Discussion (FGD), workshop, seminar/webinar, EPRO SCA (evaluasi program), dan study banding. Kompetensi profesional guru dalam implementasi kurikulum merdeka masih dalam proses penyesuain kegiatan intrakurikuler berbasis Project Based Learning (PBL), pemanfaatan loose parts dan buku cerita pada kegiatan pemantik. Guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pengembangan diri dan peserta didik. Guru juga berperan penting pada kegiatan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) untuk meningkatkan soft skill dan karakter peserta didik. Implikasinya terhadap PAI berkualitas pada elemen kualitas proses pembelajaran adalah guru mampu merencanakan pembelajaran yang efektif, menggunakan pendekatan pembelajaran selaras dengan kurikulum, dan melakukan asesmen pembelajaran berkualitas.</p>Nur Fhatila DiniAzma AzmaUbadah Ubadah
Copyright (c) 2024 Nur Fhatila Dini, Azma Azma, Ubadah Ubadah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031386389Teori Nazariyyat Al-Hudud Muhammad Syahrur
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3275
<p>Muhammad Syahrur, salah seorang pemikir dari Syria yang oleh para pendukungnya dijuluki sebagai ‘Immanuel Kant’-nya dunia Arab dan ‘Marthin Luther’-nya dunia Islam ini adalah salah seorang intelektual muslim yang memiliki kesadaran kritis untuk mengkaji ulang nalar (episteme) klasik yang masih tertanam kuat dalam kesadaran dan keyakinan umat Islam. Dengan keras dan tajam, ia mengkritik konservatisme pemikiran Islam dan berusaha untuk mendekonstruksi hegemoni pemikiran klasik yang masih tertanam kuat dalam pengetahuan dan kesadaran umat Islam yang mana muhammad Syahrur terkenal. Dengan teori Nazariayyat Al-hudud. Tujuannya untuk mengetahui Teori Nazariayyat al-Hudud Muhammad Syahrur. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, data dianalisa dengan teknik induksi dan deduksi. Hasil diperoleh bahwa Syahrur membagi hudud itu ke dalam dua bagian. <em>Pertama, al-hudud fî al-`ibadah</em> (batasan-batasan berkaitan dengan ibadah ritual murni) yang dalam hal ini tidak ada medan ijtihad. <em>Kedua, al-Hudud fi al-Ahkam </em>(Batasan-batasan dalam hukum) Berdasarkan kajiannya terhadap ayat-ayat hukum (umm al-kitab). Teori limit (nazarriyyah al-hudud) didasarkan atas pemahaman terhadap dua istilah, yaitu al-hanif dan al-istiqamah. Al-hanif menggambarkan zaman atau konteks waktu dan sejarah, sedangkan al-istiqâmah menggambarkan undang-undang atau batasan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Al-hanîf menunjukkan dinamika dan gerakan, namun gerakan ini dibatasi dengan batasan hukum yang telah ditentukan Allah SWT. Dengan demikian, hubungan antara al-hanif dan al-istiqamah secara keseluruhan bersifat dialektik, dimana yang tetap dan yang berubah senantiasa saling terkait. Dialektika adalah kemestian untuk menunjukkan bahwa hukum itu adaptable terhadap konteks ruang dan waktu.</p>Muhamad Sauki AlhabsyiHilal MalaranganGasim Yamani
Copyright (c) 2024 Muhamad Sauki Alhabsyi, Hilal Malarangan, Gasim Yamani
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031390395Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Dakwah dan Pendidikan Agama Islam bagi Generasi Milenial
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3276
<p>Penelitian ini mengkaji pemanfaatan media sosial sebagai sarana baru dalam menyebarkan dakwah dan pendidikan agama Islam, terutama bagi generasi milenial yang akrab dengan teknologi digital. Di era serba digital saat ini, media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan anak muda. Dengan pendekatan kualitatif, studi ini menganalisis berbagai platform media sosial dalam konteks penyebaran nilai-nilai Islam dan pendidikan agama. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa media sosial memiliki potensi besar untuk menunjang aktivitas dakwah dan pendidikan agama Islam dengan cara yang lebih interaktif, menarik, dan mudah diakses. Penggunaan media sosial memungkinkan para pendakwah dan pendidik agama untuk menjangkau audiens yang lebih luas secara efisien, termasuk mereka yang sulit dijangkau melalui metode konvensional.</p>Anas AnasYusra YusraSagir M. Amin
Copyright (c) 2024 Anas Anas, Yusra Yusra, Sagir M. Amin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031396399Peran KUA Mamosalato Kabupaten Morowali Utara dalam Menyelesaikan Sengketa Perwalian Nikah
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3277
<p>Perwalian dalam arti umum, yaitu “segala sesuatu yang berhubungan dengan wali”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “wali”mempunyai banyak makna, antara lain: Orang yang menurut hukum (agama, adat) diserahi kewajiban mengurus anak yatim serta hartanya, sebelum anak itu dewasa. Dalam hukum Islam, perkawinan harus dilaksanakan dengan memenuhi rukun dan syarat perkawinan, untuk melaksanakan perkawinan harus ada : Calon suami; Calon Isteri ; Wali Nikah ; Dua orang saksi dan ; Ijab serta Kabul. Dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana peran dan upaya penyelesaian yang dilakukan KUA dalam kasus wali adhal. Penulis memilih cara menggunakan penelitian secara kualitatif lapangan, yang mana menggunakan teknik pendekatan secara dekriptif-kualitatif, yang dimana akan dapat diketahui dari Hukum Sosial yang menganalisis menggunakan teori Konflik. Penelitian ini menggunakan tiga cara dalam mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. dengan menggunakan teknik analisis secara deskriptif. Yang dimana hasil yang akan didapat akan dapat mengetahui secara keseluruhan tentang penyelesaian permasalahan wali adhal. Realisasi Penyelesaian Sengketa Pernikahan Wali adlal di Kantor Urusan Agama Kecamatan Muntilan antara lain. Para pihak yang mendaftarkan pencatatan nikahnya di KUA Kecamatan Mamosalato dihadirkan dalam pemeriksaan nikah, apabila wali nikah tidak dapat hadir, maka Pegawai Pencatat Nikah akan melakukan tabayun , kunjungan ke tempat kediaman wali untuk melakukan klarifikasi sekaligus meminta kesediaan wali untuk menjadi wali dan menikahkan putrinya, apabila dalam tabayun tidak ditemukan adanya kesepakatan, maka PPN akan memanggil calon mempelai untuk memberitahukan bahwa pernikahan yang dimaksud terdapat kekuarangan syarat ,yaitu kesediaan wali nikah.</p>Ilham IlhamAhmad ReskiMarzuki MarzukiHilal Malarangan
Copyright (c) 2024 Ilham Ilham, Ahmad Reski, Marzuki Marzuki, Hilal Malarangan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031400404Urgensi Legalitas Akta Perceraian bagi Masyarakat
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3278
<p>Legalitas pernikahan adalah sebuah bentuk kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, hal ini juga ditegaskan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) mengatur bahwa “perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu”. Yang dimaksud “agama dan kepercayaannya itu” termasuk ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi golongan agama serta kepercayaanya selama tidak bertentangan atau tidak ditentukan lain oleh undang-undang. Ketentuan ini diadakan karena dalam kenyataannya di masyarakat awam, suatu perkawinan banyak yang berakhir dengan perceraian dan tampaknya hal ini terjadi dengan cara yang mudah. Keharusan perceraian di depan pengadilan agama ini semata-mata untuk mewujudkan kehidupan suasana damai, aman, tertib, dan sejahtera. Dari hal tersebut maka penulis mengangkat sebuah pemasalah tenatang Bagaimana Urgensi Legalitas Akta Perceraian Dalam Keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode yuridis normatif melalui pendekatan analisis, dengan teknik pengumpulan data. Masalah putusnya perkawinan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 mengaturnya dalam Bab VIII Pasal 38 sampai Pasal 41 Tahun 1975 Pasal 14 sampai dengan Pasal 36, dan hal-hal teknis lainnya dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1975. Ketentuan Pasal 38 UU No 1 Tahun 1974 menyebutkan suatu perkawinan dapat putus karena tiga hal, yaitu kematian salah satu pihak, perceraian, dan atas putusan hakim Akibat tidak didaftarkan akta perceraian. </p>Ahmad ReskiMuhammad AkbarGani Jumat
Copyright (c) 2024 Ahmad Reski, Muhammad Akbar, Gani Jumat
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031405408Membentuk Etos Moderasi Gen-z yang Meminimalisir Praktik Bullying dalam Konteks Pendidikan (Pendekatan Surah Al- Baqarah 143)
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3279
<p>Lembaga pendidikan sangat cerperan penting terhadap pembentukan karakter siswa, baik secara spiritual, pengendalian diri, ahlak dan juga kepribadian yang baik. Namun praktik Bullying di kalangan siswa dapat merusak kerukunan, keharmonisan dan menganggu kualitas ajaran agama. Pendekatan yang bisa digunakan untuk mencegah dan meminimalisir perilaku bullying adalah dengan konsep moderasi beragama. Hal ini relevan dalam konteks pencegahan bullying atau perilaku merugikan orang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian pendekatan kualitatif bisa dilakukan secara triangulasi yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi, maupun gabungan ketiganya. Peneliti menggunakan gabungan ketiganya, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukan untuk menghindari perilaku bullying umat islam meneladi Rasulullah SAW, Rasul meneladai Al-Quran. Aisya ra. Pernah berkata, bahwa akhlak Rasul itu adalah Al- Qur’an. Pernyataan Aisya itu benar, karena memang pribadi Rasul itu merupakan interpretasi dari Al- Qur’an secara nyata, tidak hanya cara beribadah, cara kehidupan sehari-harinyapun kebanyakan merupakan contoh tentang cara kehidupan islam. </p>Tazkia Aulia AkbarMuhamad Syarif HasyimSuhri Hanafi
Copyright (c) 2024 Tazkia Aulia Akbar, Muhamad Syarif Hasyim, Suhri Hanafi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031409413Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap Pelaksanaan Jual Beli Makanan Menggunakan Fitur Gopay pada Aplikasi Gojek
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3280
<p>Latar belakang dari artikel ini didasarkan pada hasil pengamatan penulis bahwa proses pembelian makanan dan minuman pada aplikasi gojek ini menggunakan pembayaran via Gopay atau uang elektronik yang dimana dalam proses pelaksanaannya terdapat beberapa akad.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode teologis normatif, yakni studi terhadap ajaran Islam dari sudut normatifitasnya dengan menggunakan data empiris, yaitu penelitian dengan adanya data – data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara dan observasi.</p> <p>Hasil dari penelitian ini yaitu, Gojek memberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi dengan memperkenalkan Gopay dalam mekanisme pembayarannya. Dalam pelaksanaan Top-Up Gopay lebih tepat disebut akad Wadiah, karena sesuai dengan ciri khas Wadiah yaitu barang titipan yang dapat diambil sewaktu- waktu dan jangka waktu peinitipannya tidak ditentukan. Sementara akad dalam pelaksanaan jual beli makanan menggunakan fitur gopay pada aplikasi gojek ini adalah akad musyarakah karena beberapa pihak bekerja sama untuk mendapatkan profit dari usaha yang dikelola bersama. Kemudian untuk proses perwakilan antara driver dan customer digolongkan kedalam akad wakalah, lebih tepatnya wakalah bil ujrah. Jadi jual beli makanan menggunakan fitur gopay pada aplikasi gojek diperbolehkan menurut Hukum Ekonomi Syariah selama memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan.</p> <p>Hasil penelitian ini juga digunakan sebagai masukan bagi pihak gojek agar lebih transparan dalam pengembangan layanannya. Bagi penulis agar dapat mengembangkan lebih lanjut mengenai terjadinya beberapa akad dalam satu transaksi sehingga dapat menjawab segala permasalahan mendatang.</p>Syarifah WahdahSuhri HanafiSitti Nurkhaerah
Copyright (c) 2024 Syarifah Wahdah, Suhri Hanafi, Sitti Nurkhaerah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031412416Studi Kasus tentang Implementasi Prinsip-Prinsip Manajemen Berbasis Nilai dalam Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3281
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi implementasi prinsip-prinsip manajemen berbasis nilai dalam konteks Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana prinsip-prinsip ini diimplementasikan dalam praktik sehari-hari di madrasah tersebut. Melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, temuan penelitian mengungkapkan tantangan dan peluang dalam menerapkan manajemen berbasis nilai dalam konteks pendidikan Islam.</p> <p>Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menerjemahkan nilai-nilai Islam ke dalam praktik manajemen sehari-hari. Dalam studi ini, ditemukan bahwa kurangnya pemahaman yang mendalam tentang konsep manajemen berbasis nilai serta hambatan-hambatan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kebijakan dan prosedur madrasah menjadi kendala utama. Meskipun demikian, upaya yang signifikan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai tersebut, termasuk melalui pelatihan dan pengembangan profesional untuk staf madrasah.</p> <p>Studi ini menyoroti kompleksitas implementasi prinsip-prinsip manajemen berbasis nilai dalam konteks pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu. Meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan, madrasah ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan praktik manajerialnya sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dipegang teguh.</p>Sukma Said AcoSagaf S. PettalongiJihan Jihan
Copyright (c) 2024 Sukma Said Aco, Sagaf S. Pettalongi, Jihan Jihan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031417422Kontroversi Pernyataan UAH dan Ustad Firanda Andirja Mengenai Hukum Musik di Media Sosial (youtube) yang Memicu Konflik Sosial
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3282
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang hukum musik berdasarkan pernyataan ustadz Adi Hidayat dan ustadz Firanda Andirja di media sosial yang memicu terjadinya konflik sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan <em>(Library Research) </em>dengan pendekatan analisis komparatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan perbedaan pendapat serta solusi terkait perbedaan tersebut. Ustadz Adi Hidayat berpendapat bahwa hukum musik dibedakan menjadi beberapa pendapat ulama. <em>Pertama, </em>mengharamkan dengan syarat karena adanya pengecualian. <em>Ketiga, </em>membolehkan dengan syarat-syarat tertentu. Sementara ustadz Firanda Andirja berpendapat bahwa pembahasan terkait musik merupakan suatu perkara yang disepakati oleh para ulama Syafi’iyah dan tidak ada khilaf di kalangan mereka bahwasanya musik hukumnya haram ketika dalam musik ma’azif. Perbedaan pendapat tersebut menimbulkan terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat, salah satu contoh dari konflik tersebut adalah saling menjelekkan antar masyarakat yang berbeda pemahaman dan kecenderungan akan salah satu pihak. Adapun solusi yang diberikan untuk menyikapi hal tersebut, salah satunya adalah dengan melahirkan sikap saling menerima perbedaan pendapat terkait suatu hal yang masih menjadi perdebatan dan melihat latar belakang dari suatu hukum tertentu.</p>Moh Farhat. MSulthanul MuthaqiinMunifa Ikram IsmailZurmida N.L
Copyright (c) 2024 Moh Farhat. M, Sulthanul Muthaqiin, Munifa Ikram Ismail, Zurmida N.L
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031423428Hak-hak Perempuan Perspektif Syariah dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3283
<p>Di era modern saat ini seharusnya tidak ada lagi pihak-pihak mempermasalahkan bahkan memprotes kaum perempuan Ketika berkiprah di tengah-tengah masyarakat karena salah satu tuntunan agama yang mendasar adalah keharusan menghormati sesama manusia tanpa melihat jenis kelamin, ras, suku, bangsa dan bahkan agama. Karena itu setiap agama mempunyai dua aspek ajaran: Ajaran tentang ketuhanan dan kemanusiaan. Islam memberikan perhatian lebih dalam persoalan keadilan, kesetaraan dan keseimbangan. Mengangkat derajat perempuan yang semulanya ditindas, kemudian dimuliakan.</p>Nabilah AlamriZainal AbidinNasaruddin Nasaruddin
Copyright (c) 2024 Nabilah Alamri, Zainal Abidin, Nasaruddin Nasaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031429432Menerapkan Konsep Penilaian Holistik dalam Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3284
<p>Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan Islam yang berfungsi untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan secara komprehensif. Konsep penilaian dalam pendidikan Islam memiliki landasan kuat dari Al-Quran, Hadits, dan pendapat para ulama yang menekankan pentingnya evaluasi terhadap keimanan, amal perbuatan, dan kualitas manusia. Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pendidikan, mengukur perkembangan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta memberikan motivasi untuk peningkatan prestasi dan kualitas diri. Penilaian dalam pendidikan Islam mencakup berbagai bentuk, seperti tes tertulis, tes lisan, observasi, penugasan, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Mekanisme penilaian meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan hasil, pelaporan, dan tindak lanjut. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan aspek yang dinilai, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Penerapan konsep penilaian pendidikan Islam merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dari seluruh komunitas pendidikan. Proses ini melibatkan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penerapannya harus memperhatikan prinsip-prinsip Islam yang mengedepankan keadilan, kebenaran, dan keseimbangan. Dengan demikian, penilaian dalam pendidikan Islam dapat menghasilkan evaluasi holistik terhadap perkembangan siswa dalam aspek spiritual, moral, dan akademik sesuai dengan nilai-nilai Islam.</p>Muh Fadel YunusRusdin RusdinGusnarib Gusnarib
Copyright (c) 2024 Muh Fadel Yunus, Rusdin Rusdin, Gusnarib Gusnarib
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031433438Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah Menengah
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3285
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter siswa di sekolah menengah. Dengan mengidentifikasi isu-isu yang terjadi di lapangan dan menganalisis gap penelitian yang ada, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pendidikan agama Islam dapat menjadi faktor penting dalam membentuk karakter siswa di masa remaja. Isu-isu yang teridentifikasi meliputi pengaruh lingkungan sekuler, variasi dalam kualitas pengajaran dan kurikulum, kemunduran moral dan etika, peran guru agama, dan tantangan dalam integrasi nilai-nilai agama dengan nilai-nilai modern. Penelitian ini akan fokus pada tiga gap penelitian utama, yaitu evaluasi kurikulum dan metode pengajaran, persepsi dan pengalaman siswa, serta peran guru dan lingkungan sekolah. Melalui pendekatan kualitatif yang mendalam, data akan dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari data. Temuan menunjukkan adanya variasi besar dalam respons siswa terhadap materi agama Islam, yang mencakup berbagai aspek seperti koneksi personal, inspirasi, ketertarikan, dan relevansi dengan kehidupan sehari-hari. Penting untuk diakui bahwa perbedaan ini tidak hanya mencerminkan variasi individu dalam pengalaman keagamaan mereka, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, budaya, dan sosial yang kompleks.</p>Asma Waty SamadAskar AskarAhmad Syahid
Copyright (c) 2024 Asma Waty Samad, Askar Askar, Ahmad Syahid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031439445Relevansi Syariah Dengan Universalisme Dalam Hak Asasi Manusia Internasional
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3286
<p>Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah ada pada diri manusia sejak lahir merupakan masalah yang sangat penting untuk dibicarakan Isu-isu hak asasi manusia selalu menjadi perdebatan menarik di kalangan pemikir modern baik di bidang politik maupun hukum. Hal ini berdasar kepada kecenderungan munculnya isu-isu hak asasi manusia bukan hanya dipengaruhi oleh anasir-anasir politik dan hukum melainkan juga agama dan budaya, termasuk tentunya dikalangan masyarakat Muslim. Islam memberikan pengaturan dan tuntunan pada manusia mulai dari urusan yang paling kecil hingga urusan dalam skala besar. Dan tentu saja termasuk didalamnya adalah batasan dan penghargaan yang tinggi terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) Memang tentu saja tidak dalam bentuk yang terstruktur dalam satu bab, tetapi tersebar dalam ayat suci Al Qur’an dan Sunnah, persoalan hak asasi manusia bukanlah suatu hal baru. Syari’at Islam yang bersifat universal banyak menjelaskan prinsip-prinsip dasar tentang persamaan hak azasi manusia dan kebebasan.</p>Muh. Ansar A SinaMuhammad AkbarSahran Raden
Copyright (c) 2024 Muh. Ansar A Sina, Muhammad Akbar, Sahran Raden
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031446451Studi Kasus tentang Mengelola Konflik di Tempat Kerja dengan Pendekatan Manajemen yang Efektif
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3287
<p>Konflik di tempat kerja merupakan fenomena tak terhindarkan yang dapat timbul dari berbagai sumber, termasuk perbedaan pendapat, kesalahpahaman, persaingan, dan perbedaan nilai atau budaya. Jika tidak ditangani dengan baik, konflik dapat berdampak negatif pada produktivitas, moral, dan kesejahteraan karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang tidak harmonis. Namun, ketika dikelola secara efektif, konflik dapat menjadi peluang untuk pertumbuh an, inovasi, dan peningkatan kinerja tim. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan manajemen yang efektif dalam mengelola konflik di tempat kerja, mulai dari identifikasi penyebab konflik hingga penerapan berbagai teknik resolusi seperti mediasi, negosiasi, d an kolaborasi. Selain itu, pentingnya keterampilan komunikasi yang baik dan penciptaan budaya kerja yang inklusif juga dibahas untuk meminimalkan potensi konflik dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dengan demikian, manajemen konflik yang efektif tidak hanya membantu mengatasi masalah yang ada, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan keseluruhan produktivitas dan kesejahteraan</p> <p>organisasi.</p>Sahrul Samsi SirajudinA. MarkarmaMohammad Djamil M. Nur
Copyright (c) 2024 Sahrul Samsi Sirajudin, A. Markarma, Mohammad Djamil M. Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031452456Bullying di Sekolah dan Dampaknya bagi Masa Depan Anak
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3290
<p>Abstrak harus singkat dan jelas dengan jumlah kata maksimum 250 kata menggunakan 1 spasi. Abstrak terdiri dari pendahuluan, tujuan, metode, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan Tulisan ini bertujuan untuk mengulas bullying di sekolah, meliputi definisi, ciri-ciri, bentuk dan faktor-faktor yang mendahuluinya. Lebih khusus lagi, tulisan ini membahas dampak bullying terhadap masa depan anak. Berdasarkan literatur dan berbagai penelitian, bullying pada masa kanak-kanak dan sekolah diduga menjadi salah satu faktor utama penyebab gangguan psikologis pada masa dewasa. Beberapa gangguan yang tercatat terkait dengan dampak jangka panjang dari perundungan di sekolah adalah Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD). depresi, kurang percaya diri, dan penarikan diri. Pada akhirnya, tulisan ini akan mengusulkan cara dan metode dalam mengatasi dan mencegah bullying serta dampaknya.</p>Siska SiskaHamka HamkaGusnarib Gusnarib
Copyright (c) 2024 Siska Siska, Hamka Hamka, Gusnarib Gusnarib
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031457461Konsep Pendidikan dan Islam sebagai Alternatif dalam Memanusiakan Manusia
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3291
<p>Kajian tentang pendidikan dan Islam merupakan suatu hal yang tidak asing bagi umat muslim karena pendidikan dan Islam dua disiplin ilmu pengetahuan yang tidak bisa dipisahkan dalam menjalani kehidupan. Islam sendiri agama yang hadir membawa ajaran-ajaran yang menyentuh tatanan kehidupan manusia baik dalam tatanan pendidikan, sosial, pilitik maupun ekonomi. Dalam artikel ini termuat uraian tentang pendidikan dan Islam sebagai alternatif memanusiakan manusia, yaitu bagaimana manusia hidup di dunia dengan sesama manusia harus mengacu harus berpegang pada landasan utama al-Qur’an dan sunnah khususnya bagi umat muslim sebagai sumber utama ajaran Islam yang menekankan manusia dalam ilmu pengetahuan. Tulisan ini bertujuan untuk menggali informasi tentang konsep pendidikan dan Islam sebagai jalan terbaik manusia untuk hidup. Dalam memperoleh informasi tersebut tulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif atau kajian pustaka dengan proses memanfaatkan, buku-buku serta artikel-artikel yang relevan. Karena di era modern ini apapun persoalan yang dihadapi umat manusia dengan menjadikan pendidikan dan Islam sebagai jalan (alternatif) memanusiakan manusia.</p>Masri MasriSidik SidikNurhayati Nurhayati
Copyright (c) 2024 Masri Masri, Sidik Sidik, Nurhayati Nurhayati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031462466Pendidikan Akhlak bagi Remaja dalam Perspektif Kitab Al-Syamail Muhammadiyah Imam Tirmidzi
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3292
<p>Artikel ini mencoba membahas pendidikan akhlak bagi yang remaja sangatlah penting. Karena remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan meneruskan tongkat estafet perjuangan suatu bangsa. Yang tidak kalah penting dari pendidikan moral yang diberikan kepada remaja adalah mencontoh kepribadian Nabi saw sehari-hari yang dimana terkandung nilai-nilai moral baik yang bisa dicontoh oleh siapa pun. Misalnya bagaimana beliau mengajarkan hidup mandiri, sederhana peduli terhadap orang lain dan berpenampilan. Nilai-nilai moral tersebut diambilkan dari kitab yang begitu popular di kalangan umat Islam yaitu kitab al-Syamail Muhammadiyah Imam Tirmidzi Tujuannya adalah mengungkap hadis-hadis yang terdapat dalam kitab tersebut dari sudut pandang Pendidikan agar bisa menjadi acuan dalam mendidik generasi yang akan datang menjadi generasi yang lebih bermoral. Metode penelitian yang digunakan adalah memilih hadishadis yang disesuiakan dengan tema yang dirasa perlu untuk dibahas lalu kemudian dianalisis selanjutnya hasil Analisa tadi di deskripsikan.Hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya pendidikan karakter bukanlah barang yang baru, karena di dalam sumber-sumber ajaran Islam salah satunya al- Qur’an tidak sedikit kisah-kisah orang terdahulu yang menceminkan kepribadian yang baik yang patut dicontoh. Misi Nabi saw sebagai penyampai wahyu adalah menyempurnakan nilai-nilai moral yang rusak pada waktu itu.</p>Fahrurrozy RahmatullahAskar AskarSaepudin Mashuri
Copyright (c) 2024 Fahrurrozy Rahmatullah, Askar Askar, Saepudin Mashuri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031467472Konsep dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Atnografi dalam Manajemen Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3293
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan penelitian kualitatif atnografi dan Bagaimana konsep dan karakteristik penelitian kualitatif atnografi dalam manajemen pendidikan Islam. Sehingga dapat menjelaskan bahwa penelitian kualitatif atnografi adalah penelitian yang menekankan pada kualitas dari kejadian, fenomena, dan situasi sosial. Kualitas dari penelitian kualitatif didapatkan dari makna dibalik kejadian, fenomena, dan situasi sosial yang bisa untuk mengembangkan teori yang sudah ada bahkan menciptakan teori yang baru. Sehingga hasil dari penelitian kualitatif juga bisa memberikan kontribusi tidak hanya secara teoritis namun juga secara praktis yaitu pada penanganan dan penyelesaian masalah serta pembuatan kebijakan. Tujuan dari penelitian kualitatif untuk menemukan jawaban dari fenomena atau pertanyaan lewat prosedur ilmiah secara sistematis .Bisa dikatakan bahwa penelitian kualitatif atnografi adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah sehingga bisa menafsirkan fenomena yang terjadi dengan menggunakan jenis dan cara tertentu yang ada dalam penelitian kualitatif. Cara pengambilan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. peneltian kualitatif atnografi merupakan jenis penelitian kualitatif yang mengumpulkan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menghasilkan penjelasan rinci, jelas, dan komprehensif mengenai berbagai fenomena sosial budaya.</p>Lindayanti LindayantiRustina RustinaYusra Yusra
Copyright (c) 2024 Lindayanti Lindayanti, Rustina Rustina, Yusra Yusra
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031473477Manajemen Mutasi Pegawai di Institusi Pendidikan
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3294
<p>Mutasi dapat dipahami sebagai kegiatan memindah tugaskan pegawai dari pekerjaan yang diembannya saat ini ke pekerjaan lain yang ada di dalam organisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana manajemen mutasi yang baik sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja suatu lembaga. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah Library Research. Proses mutasi haruslah terstruktur, pelaksanaan mutasi harus benar-benar berdasarkan penilaian yang objektif dan didasarkan atas indeks prestasi yang dicapai oleh pegawai dan memberikan peluang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan melaksanakan prinsip “the right man in the right place” atau “orang yang tepat pada tempat yang tepat”. Mutasi juga diharapkan agar setiap pegawai yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dapat memberikan prestasi kerja yang sebaik-baiknya sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang tepat guna sesuai dengan sasaran organisasi yang hendak dicapai.</p>Lily SeptianiMohamad IdhanSofyan Bachmid
Copyright (c) 2024 Lily Septiani, Mohamad Idhan, Sofyan Bachmid
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031478482Integritas Nilai-Nilai Entrepreneurship di Sekolah Menengah Kejuruan
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3295
<p>Artikel ini bertujuan mendiskripsikan tentang integritas nilai-nilai entrepreneurship serta tantangan dan hambatan dalam mengimplementasi integritas dan nilai-nilai entrepreneurship di sekolah menengah kejuruan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan mengunakan pendekatan kajian teoritis, referensi serta literatur. Dengan sumber data diperoleh jurnal-jurnal yang berasal dari google cindekia. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai entrepreneurship diintegrasikan secara bertahap, dengan tahapan pertama mengembangkan 6 (enam) nilai terlebih dahulu, yaitu: mandiri, kreatif, berani mengambil risiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, dan kerja keras serta tantangan dan hambatan dalam mengimplementasi integritas dan nilai-nilai entrepreneurship yaitu: Keterbatasan Sumber Daya, Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman, Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dan Kurikulum yang Terpusat pada Aspek Akademis.</p>Syamsu SyamsuFaisal AttamimiYusra Yusra
Copyright (c) 2024 Syamsu Syamsu, Faisal Attamimi, Yusra Yusra
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031483487Konstruksi Sosial Keluarga Sakinah Perspektif Hukum Keluarga Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3296
<p>Artikel ini membahas tentang seperti apa Konstruksi Sosial Keluarga Sakinah Perspektif Hukum Keluarga Islam. Adapun inti dari pembahasan artikel ini yaitu mengenai model konstruksi sosial seperti apa yang terbangun dalam sebuah keluarga sakinah yang kemudian dikaitkan dalam hukum keluarga Islam yaitu pedoman yang mengatur segala ketentuan dalam membina sebuah keluarga dalam Islam. Karena, keluarga sakinah merupakan bentuk ideal yang diinginkan setiap keluarga, sehingga tentunya dalam mewujudkannya kita harus melihat seperti apa konstruksi sosial yang terbangun didalamnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan (library research), penulis mengambil data yang berasal dari buku, jurnal-jurnal ilmiah dan sebagainya. Penelitian kualitatif yang penulis gunakan yaitu penelitian yang menghasilkan informasi berupa catatan dan deskripsi yang terdapat di dalam teks yang diteliti. Sehingga hasil penelitian dalam artikel ini yaitu untuk membentuk sebuah keluarga yang ideal atau yang disebut keluarga sakinah dalam islam, tentunya pedoman yang digunakan dalam hal ini adalah ketentuan – ketentuan yang diatur dalam hukum keluarga Islam, yang di dalamnya memuat segala hal tentang perkawinan, kewarisan, tugas antara setiap anggota keluarga dan lain sebagainya. Sehingga kemudian bisa terbentuk sebuah konstruksi sosial yang positif sesuai dengan prinsipnya.</p>Agus SetiawanNasaruddin NasaruddinGani Jumat
Copyright (c) 2024 Agus Setiawan, Nasaruddin Nasaruddin, Gani Jumat
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031488492Manajemen Pendidikan dalam Moderasi Beragama di Era Disrupsi Digital
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3297
<p>Manajemen merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team dan sebuah penerapannya manajemen memiliki subyek dan obyek. Pendidikan merupakan sebagai usaha belajar dan proses pembelajaran bagi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Indonesia, dengan kekayaan budaya dan agamanya, dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Fondasi utama dari nilai-nilai luhur ini adalah moderasi beragama, sebuah konsep yang memainkan peran krusial dalam mengelola keragaman budaya dan agama di negara ini. Moderasi beragama menjadi landasan untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam masyarakat Indonesia yang heterogen. Di tengah kemajemukan suku, bahasa, dan agama, moderasi beragama menjadi pilar penting untuk mendorong kohesi sosial dan stabilitas masyarakat jangka panjang. Lebih dari sekadar toleransi, moderasi beragama menumbuhkan perspektif seimbang yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip penghormatan terhadap beragam keyakinan dan budaya. Moderasi beragama memperjuangkan cita-cita universal seperti toleransi, keadilan, dan perdamaian, menjadikannya landasan penting bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan damai. Kebudayaan, dengan nilai-nilainya yang dianut masyarakat, menjadi platform kokoh dalam mengedepankan toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Budaya menanamkan dan menerapkan prinsip moderasi beragama dalam interaksi sehari-hari dan kebijakan publik, menjadikannya alat yang efektif untuk membangun keharmonisan dalam keragaman. Pada penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal tersebut dilakukan, dengan mengumpulkan data-data yang bersifat primer dan sekunder untuk kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan fakta-fakta yang terjadi secara empirik dan juga secara teoritik.</p>Fitri Fastabichul HaeratNurdin NurdinAzma Azma
Copyright (c) 2024 Fitri Fastabichul Haerat, Nurdin Nurdin, Azma Azma
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031493498Peran Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Dengan Anak dalam Mencegah Kenakalan Remaja (di Desa Labuan Kungguma Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala)
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3312
<p>Penelitan membuktikan bahwa peran komunikasi antar pribadi dengan orang tua di desa Labuan kungguma sangat penting dan berperan dalam mencegah kenakalan remaja Pada dasarnya dalam konteks komunikasi ini orang tua adalah orang pertama yang mengajarkan pendidikan kepada anaknya, dari balita hingga dewasa. Namun ada juga orang tua yang tidak dapat membimbing anaknya lagi dikarenakan alasan sudah pernah sekolah ataupun karena sibuk. Padahal peran orang tua sebagai pendidik sangatlah penting bagi anak sehingga, dapat membentuk kepribadian anak dari masa kanak-kanak hingga dewasa.</p>Mutmainna MutmainnaHamlan HamlanAdawiyah Pettalongi
Copyright (c) 2024 Mutmainna Mutmainna, Hamlan Hamlan, Adawiyah Pettalongi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031499500Integrasi Konsep Keilmuan Teknik dalam Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3299
<p>Ilmu keteknikan mencakup berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan perancangan, pembuatan, dan penggunaan alat, mesin, struktur, sistem, dan proses. Pentingnya integrasi keilmuan bidang keteknikan dengan pendidikan Islam lebih dititikberatkan terutama pada bidang etika dan moralitasnya. Islam sangat menjunjung tinggi adab dalam bermuamalah, terutama pada sisi kejujuran dan tanggung jawab serta bagaimana segala sesuatu berpijak pada segala hal yang disandarkan pada nilai-nilai Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah bahwa sebagai manusia kita bukan hanya dibekali dengn konsep intelektual dalam memahami segala konsep dan kaidah dalam pembelajaran Islam, tetapi juga bagaimana dalam setiap aspeknya baik dari segi implementasi maupun dari sisi moralitas dan keyakinan atas menjunjung tingi nilai-nilai dala pendidikan Islam. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah deskriptif kualitatif dengan banyak melakukan wawancara dan terjun langsung ke lapangan pada proyek-proyek teknik, seperti pembangunan gedung infrastrukutur, jalan raya, dan sebagainya.</p> <p>Dalam kurikulum ilmu teknik penting dimasukkan nilai pendidikan Islam dalam kaitannya mengintegrasikan kondisi pembelajaran. Dengan adanya penetapan dalam kurikulum maupun silabusnya, diharapkan para stakeholder yang berperan dalam pelaksanaan proyek konstruksi dan yang lainnya dapat menerapkan karakter berjiwa islami.</p>Olvianty OlviantySagaf S. PettalongiKamaruddin Kamaruddin
Copyright (c) 2024 Olvianty Olvianty, Sagaf S. Pettalongi, Kamaruddin Kamaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031501503Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3300
<p>Teknologi informasi yang berkembang dengan pesat seperti sekarang ini merupakan sebuah bagian yang dapat dimanfaatkan bagi para pendidik untuk bisa menjadikan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang kreatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif analisis deskriptif dengan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis data-data dari berbagai sumber yang relevan. Adapun hasil penelitian yang ditemukan yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi yang bijak dapat meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam dengan menerapkan metode-metode pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik serta memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran agar peserta didik dapat menambah wawasannya dengan meluas melalui platform-platform yang disediakan. Maka selain berfokus pada peserta didik, pendidik juga berperan penting dalam menguasai teknologi informasi agar menjadi pendidik yang profesional. Dengan begitu, ketika pendidik dan peserta didik dapat meningkatkan mutu pembelajarannya melalui pemanfaatan teknologi pembelajaran khususnya pada pendidikan agama Islam maka meningkat pula kualitasnya.</p>Sulistyawati SulistyawatiNurdin NurdinGusnarib Gusnarib
Copyright (c) 2024 Sulistyawati Sulistyawati, Nurdin Nurdin, Gusnarib Gusnarib
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031504509Hadhanah dan Perwalian/Anak Angkat dan Solusi Hukum
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3305
<p>Keluarga Islam terbentuk dalam keterpaduan antara ketentraman (sakinah), penuh rasa cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Ia terdiri dari istri yang patuh dan setia, suami yang jujur dan tulus, ayah yang penuh kasih sayang dan rahmah, ibu yang lemah lembut dan berperasaan halus, putra putri yang patuh dan taat serta kerabat yang saling membina silaturahmi dan tolong-menolong. Hal ini dapat tercapai bila masing-masing anggota keluarga tersebut mengertahui hak dan kewajibannya</p> <p>Anak angkat dalam pengertian pertama lebih didasari oleh perasaan seseorang yang menjadi orang tua angkat untuk membantu orang tua kandung dari anak angkatnya atau bagi pasangan suami istri yang tidak dikarunia keturunan. Tujuan mengangkat anak di sini adalah untuk dididik agar menjadi anak yang berguna di masa depan. Sehingga diharapkan nantinya anak tersebut bisa mandiri serta dapat meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang. Lebih dari itu terbesit di dalam hati orang tua angkat bahwa anak angkatnya kelak bisa menjadi anak yang shaleh mau merawat orang tua angkatnya ketika sakit, dan dapat mendokannya di saat sakit atau meninggal dua. Maka definisi pengangkatan anak yang seperti ini jelas yang di anjurankan dan tidak bertentangan dengan hukum Islam, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat al-Maidah ayat 2, dan ayat 32, surat al-Insan ayat 8.</p> <p>Regulasi lainnya mengacu pada ketentuan UU Perlindungan Anak. Dalam undang-undang ini juga tidak jauh berbeda dengan UU Perkawinan, artinya kedua ibu bapak wajib mengasuh anak-anaknya dan sifatnya seimbang.</p>Dicky PatadjenuMarzuki MarzukiNasaruddin Nasaruddin
Copyright (c) 2024 Dicky Patadjenu, Marzuki Marzuki, Nasaruddin Nasaruddin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031510516Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3306
<p>Kepemimpinan transformasional Kepala Sekolah memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran pendidikan Islam. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru dalam konteks pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur untuk menyusun kerangka konseptual yang mendalam tentang konsep kepemimpinan transformasional dan dampaknya terhadap kinerja guru. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional Kepala Sekolah, yang melibatkan visi yang inspiratif, pemotivasi, pembinaan hubungan interpersonal yang kuat, serta stimulasi intelektual, dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja guru dalam memfasilitasi pembelajaran pendidikan Islam yang berkualitas. Implikasi praktis dari temuan ini adalah pentingnya pengembangan kepemimpinan transformasional dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan Islam di institusi pendidikan.</p>Junaidin JunaidinLukman S. ThahirAskar Askar
Copyright (c) 2024 Junaidin Junaidin, Lukman S. Thahir, Askar Askar
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031517522Pemanfaatan Media Youtube dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Al-Haq Palu
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3307
<p>Penggunaan media pembelajaran, dapat membangkitkan rasa ingin tahu yang lebih, memberikan rangsangan psikologis sehingga memotivasi dan menarik minat peserta didik dalam mendalami pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan mental disiplin peserta didik dalam proses belajar, khususnya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media youtube dalam bentuk video terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VII Tahun Pelajaran 2023/2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Unit analisis pada penelitian ini adalah MTs Muhammadiyah Al Haq Palu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata Pelajaran Sejarah Kebuyaan Islam. Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, pengurus komite, orang tua/wali, guru dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis data interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan media youtube dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam di kelas VII MTs Muhammadiyah Al -Haq Palu yang meliputi: Persiapan mengajar yaitu guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam, menyiapkan link youtube, sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran. Proses pembelajaran pada kegiatan inti yaitu: guru menayangkan vidio youtube untuk diamati dan mendiskusikan kemudian dipresentasikan dan didialogkan. Faktor pendukung yaitu tersedianya sarana dan prasarana serta adanya ruangan khusus dalam pembelajaran menggunakan video adapun faktor penghambatnya yaitu jaringan internet yang kurang baik.</p>Fatimah FatimahAhmad SyahidMohammad Djamil M. Nur
Copyright (c) 2024 Fatimah Fatimah, Ahmad Syahid, Mohammad Djamil M. Nur
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031523526Perbedaan dalam Penerimaan Ijma
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3308
<p>Perbincangan (discourse) tentang ijma‟ menjadi sangat signifikan dan urgen, sebab pada segmen-segmen hukum tertentu masih banyak hal yang belum tersentuh oleh teks-teks al-Qur’an dan al-Hadits, sementara realita perkembangan budaya dan peradaban manusia semakin kompleks seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga semakin banya dijumpai wacana-wacana serta permasalahan baru yang secara ekplisit dasara hukumnya tidak terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits dan Ijma Terbagi Menjadi dua Ijma Sorih dan Sukuti. Berdasarkan definisi Ijma’ yang dkemukan oleh ulama ushul fiqh, agak sulit pada zaman sekarang akan terjadi ijma’ karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari definisi tersebut yaitu pertama Harus ada beberapa mujtahid, kedua Sejumlah mujtahid tersebut harus ada kesepakatan diantara mereka, atau ulama mujtahid Syi’ah saja, karena ijma’ harus bisa terjadi apabila ada keepakatan dari seluruh mujtahid dunia Islam. ketiga Kesepakatan kelihatan jelas, nyata, misalnya diungkapan dalam bentuk fatwa, tidak diam dan tidak ada perbedaan pendapat dan keempat Kebulatan pendapat oleh orang-orang yang bukan mujtahid tidak disebut sebagai ijma’.</p>Ali Zainal AbidinZainal AbidinMuhamad Syarif Hasyim
Copyright (c) 2024 Ali Zainal Abidin, Zainal Abidin, Muhamad Syarif Hasyim
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031527532Integrasi Ilmu dan Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Agama Islam
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3309
<p>Pendidikan Agama Islam merupakan instrument penting dalam pembentukan karakter generasinya, yang sepenuh hati melaksanakan perintah Allah <em>Subehana Wata’allah, </em>dan memiliki sikap terbuka dan menerimah keberadaan dengan berbagai perbedaan, baik dari segi suku, agama, bahasa dan adat istiadat lain yang ada di lingkungannya. Indonesia dengan kependudukan yang berbeda-beda suku, agama, budaya dan bahasanya, sangat berpotensi akan isu sara’ yang akan mengakibatkan konflik masyarakat heterogen. Sebab itu salah satu upaya pencegahan adalah dengan menanamkan nilai-nilai pada generasi, salah satunya ialah pengintegrasian ilmu pendidikan agama Islam dengan ilmu umum lainnya, agar tercipta moderasi beragama diantara generasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan, dengan kajian-kajian yang bersumber dari buku, jurnal dan website resmi lainnya. Dengan adanya pengintegrasian pendidikan agama Islam tersebut, juga diharapkan akan menciptakan peserta didik yang kritis, inovatif dan mampu menjadi solusi bagi permasahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Utamanya dapat memberikan paradigma keberagaman yang ada dilingkungannya, dengan menghargai perbedaan, baik secara kultur, kepercayaan dan ekonomi. Sebab dalam konsep pendidikan Islam sendiri, upaya transformasi nila-nilai sesuai dengan ajaran Islam, memiliki keniscayaan dalam setiap ciptaan-Nya (Allah <em>Subehana Wata’allah</em>), karakter religius serta sandaran untuk berakhlak. Pendidikan agama Islam dapat menuntun seseorang dalam pencapaian hakikat hidup , yakni bahagia dunia dan bahagia akhiraat.</p>Yusuf SagobaHamlan HamlanAdawiyah Pettalongi
Copyright (c) 2024 Yusuf Sagoba, Hamlan Hamlan, Adawiyah Pettalongi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031533536Potret Lembaga Pendidikan sebagai Basis Labotarium Moderasi Beragama
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3310
<p>Isu tentang intoleransi kian merebah kesendih-sendih kehidupan berbangsa kita, hal ini dibenarkan oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyakat (LSM) yang mempublikasikan hasil risetnya, sebut saja riset Maarif Institute, Setara Institute dan Wahid Foundation, dari sekian banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lembaga riset ini mengsurvei mulai dari perilaku intolernasi hingga radikalisme yang menyasar tak terbendung kedunia pendidikan kita. Kecemasan ini yang membuat peneliti terpanggil. Moderasi beragama sebagai jalan tengah dalam mengadapi perbedaan baik kelompok ekstrem maupun fundamental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potret lembaga pendidikan sebagai basis labotarium moderasi beragama. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian pustaka, analisis teks buku dan jurnal-jurnal ilmiah, dan tinjauan mendalam terhadap riset terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potret lembaga pendidikan sebagai basis moderasi beragama sebagai berikut: strategisnya; 1) Moderasi beragama harus menjadi perhatian pemerintah dalam membuat narasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); 2) Program: harus mencerminkan pesantren, madarasah dan sekolah maupun lembaga non formal lainnya dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kerukunan beragama, dan moderasi beragama; 3) Sumber Daya Manusia, yang dimana hal ini sangat krusial paham literasi keagamaan (religious literacy) dan pendidikan lintas iman (interfaith education). Sekolah harus memperbanyak praktik pengalaman keagamaan yang berbeda sehingga dapat menjalin kerja sama antar pemeluk agama. </p>Sandi AdharRusdin RusdinSahran Raden
Copyright (c) 2024 Sandi Adhar, Rusdin Rusdin, Sahran Raden
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031537542Corak Metode Hisab Awal Bulan Hijriah Newcomb Abdur Rachim
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3311
<p>Sistem Newcomb merupakan salah satu sistem perhitungan awal bulan Qomariyah yang masuk kategori hisab Kontemporer, hal ini dikarenakan perhitungan dalam sistem Newcomb berdasarkan data astronomis yang diolah dengan spherical trigonometri (ilmu ukur segitiga bola) dengan koreksi-koreksi gerak Bulan dan Matahari yang sangat teliti. Kelebihan yang terdapat dalam sistem hisab Newcomb : Data-data yang dipakai dalam sistem Newcomb sudah lebih akurat, teliti, dan lengkap. Data tersebut lebih <em>up to date </em>dibandingkan data kitab generasi sebelumnya (sistem hisab <em>hakiki bit taqrib dan hakiki bit tahkiki</em>). Data-data yang telah tersaji dalam sistem hisab Newcomb, hisab ini dapat digunakan untuk menghitung tahun kapanpun. Data gerak Matahari dan Bulan diukur dalam satuan detik sehingga perhitungan yang dihasilkan sudah lebih akurat dan teliti. Adapun kelemahan dari metode ini adalah data-data yang disajikan membutuhkan proses interpolasi sehingga masih diperlukan pengolahan terlebih dahulu, hal ini yang menyebabkan perhitungan sistem Newcomb relatif lebih panjang dan rumit</p>Muhammad Syarief HidayatullahDesy Kristiane
Copyright (c) 2024 Muhammad Syarief Hidayatullah, Desy Kristiane
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-102024-06-1031543551Pola Penguatan Moderasi Beragama dalam Perspektif Tafsir Al-Misbah dan Pengimplementasiannya di Desa Modo Kecamatan Bukal Kabupaten Buol
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/3321
<p>Penelitian ini berkaitan dengan pola penguatan moderasi beragama dalam perspektif tafsir <em>al-Misbah</em> dan pengimplementasiannya di desa Modo kecamatan Bukal kabupaten Buol. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif tiga teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Data yang didapatkan kemudian direduksi, disajikan, dan diverifikasi.</p> <p>Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa pola penguatan moderasi beragama dalam perspektif tafsir <em>al-Misbah</em> terimplementasi dengan baik dalam kehidupan keseharian masyarakat di desa Modo kecamatan Bukal kabupaten Buol. Pluralitas masyarakat yang ada di desa tersebut, baik dari segi agama, suku, bahasa, dan adat-istiadatnya tidak menjadi sekat bagi mereka dalam menjalani hidup berdampingan, harmonis dalam keberagaman. Bahkan tidaklah berlebihan jika kemudian di katakan bahwa desa Modo kecamatan Bukal kabupaten Buol laksana miniatur Nusantara.</p>Thariq Miftah KhairiSidik SidikTamrin Tamrin
Copyright (c) 2024 Thariq Miftah Khairi, Sidik Sidik, Tamrin Tamrin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-08-122024-08-1231552561