Peran Syariat Islam dalam Proses Resiliensi Psikologi Anak Perempuan yang Fatherless
Abstract
Fatherless merupakan kondisi seseorang yang kehilangan sosok ayah dalam perkembangannya baik secara psikis maupun fisik. Keadaan anak perempuan yang fatherless menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental serta perkembangan kepribadian anak perempuan. Maka dibutuhkan resiliensi psikologi untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif tersebut. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan dengan jelas peran syariat Islam dalam proses resiliensi psikologi pada anak perempuan yang mengalami kondisi fatherless. Penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka atau library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syariat Islam dalam proses resiliensi psikologi berperan sebagai Religious Coping untuk mencapai adaptasi situasi. Tahapan Religious Coping sebagai salah satu starategi koping adalah yakin adanya hikmah yang didapatkan dalam hidup, mengungkapkan perasaan spritual, hubungan dengan sang pencipta menjadi erat, begitupula hubungan dengan manusia lainnya akan terbentuk. Sehingga dampak-dampak dari kondisi fatherless terhadap anak perempuan berupa kecemasan, takut akan masa depan, dan lain-lain sedikit demi sedikit akan beradaptasi sesuai dengan pemahaman syariat Islam yang dimilikinya.
Copyright (c) 2025 Daramatasya Daramatasya, Sahran Raden

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.