Penggunaan Teknologi dalam Mengintegrasikan Pendidikan Islam dan Budaya pada Masyarakat Suku Kaili di Kabupaten Sigi
Abstract
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan masyarakat. Dalam konteks masyarakat Suku Kaili, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai alat transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021, tingkat partisipasi sekolah di Kabupaten Sigi, yang merupakan wilayah mayoritas Suku Kaili, menunjukkan angka yang cukup baik, yakni mencapai 90% untuk pendidikan dasar. Namun, tantangan muncul ketika pendidikan formal tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang kaya. Peran teknologi dalam pendidikan modern semakin penting, terutama di era digital saat ini. Berbagai alat dan platform teknologi, seperti e-learning dan aplikasi mobile, telah digunakan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Data dari UNESCO menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan motivasi siswa hingga 30% dan mempercepat proses belajar mengajar. Dalam konteks ini, teknologi dapat menjadi jembatan untuk mengintegrasikan pendidikan Islam dengan budaya Suku Kaili, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan bagi siswa. Pendidikan Islam memiliki relevansi yang kuat dalam konteks budaya lokal, terutama di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Pendidikan Islam tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang sejalan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengintegrasikan pendidikan Islam dengan budaya Suku Kaili, sehingga kedua aspek ini dapat saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Copyright (c) 2025 Irzan Irzan, Sagir M. Amin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.