Dikotomi Pendidikan Tradisional dan Era 5.0: Menyatukan Warisan Nilai dan Inovasi Teknologi

  • Nur Intan Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Adawiyah Pettalongi Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
  • Ahmad Syahid Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
Keywords: Pendidikan tradisional, Society 5.0, inovasi teknologi, nilai budaya, integrasi pendidikan

Abstract

Kemajuan teknologi digital dan munculnya konsep Society 5.0 telah mengubah paradigma pendidikan global, menuntut sistem pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan berpusat pada manusia. Di sisi lain, pendidikan tradisional, khususnya dalam konteks Indonesia, masih memegang kuat nilai-nilai budaya dan spiritual, seperti gotong royong, penghormatan terhadap orang tua, dan pembelajaran kontekstual yang membentuk karakter. Perbedaan mendasar antara pendekatan tradisional dan modern ini menciptakan dikotomi yang berpotensi menghambat pengembangan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan, terutama dalam pendidikan Islam yang sering memisahkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk mengkaji tantangan dan potensi integrasi kedua paradigma tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan integratif seperti integrasi-interkoneksi keilmuan dan blended learning dapat menjadi solusi strategis untuk menjembatani gap antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan era digital. Pendidikan Islam berperan penting dalam proses ini melalui penguatan karakter dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Strategi harmonisasi yang melibatkan pelatihan pendidik, pengembangan kurikulum terpadu, pemerataan akses teknologi, dan pelestarian nilai-nilai budaya menjadi kunci dalam menciptakan sistem pendidikan masa depan yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga berakar kuat pada etika dan identitas bangsa. Dengan demikian, integrasi pendidikan tradisional dan Society 5.0 menjadi langkah strategis menuju pendidikan berkarakter dan berdaya saing global.

Published
2025-07-31