Mempertahankan Karakter Islami di Era 5.0
Abstract
Era Society 5.0 menandai integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data ke dalam kehidupan manusia secara menyeluruh. Meski bertujuan meningkatkan kualitas hidup, era ini juga membawa tantangan serius terhadap eksistensi karakter Islami, terutama di kalangan generasi muda Muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan untuk menganalisis bagaimana karakter Islami dapat dipertahankan dalam era digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa karakter Islami—yang meliputi kejujuran, amanah, tanggung jawab, dan empati—harus diperkuat melalui sinergi antara tiga pilar utama: keluarga, masyarakat, dan pendidikan Islam. Keluarga berperan sebagai fondasi awal pembentukan karakter melalui keteladanan dan pembiasaan nilai agama. Masyarakat berfungsi sebagai ruang sosial untuk internalisasi nilai-nilai Islami serta sebagai agen kontrol terhadap pengaruh negatif media digital. Pendidikan Islam dituntut untuk berinovasi dalam metode dan kurikulum agar mampu mengintegrasikan nilai spiritual dengan keterampilan abad ke-21. Dengan pendekatan kolaboratif, karakter Islami tidak hanya dapat bertahan tetapi juga menjadi fondasi bagi masyarakat yang beradab dan berkeadilan di tengah kemajuan teknologi.
Copyright (c) 2025 Ratni Hasra, Askar Askar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.