Integrasi Metode Pembelajaran Tadarruj Ibnu Khaldun dan Kecerdasan Buatan Menuju Pendidikan Islam Humanis
Abstract
Pendidikan Islam merupakan proses humanisasi yang menekankan pengembangan potensi spiritual, intelektual, dan moral manusia. Ibnu Khaldun sebagai tokoh pemikir Islam menawarkan metode pembelajaran tadarruj, yaitu pendekatan bertahap dan berulang dalam penyampaian ilmu untuk memperkuat pemahaman peserta didik secara mendalam. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif untuk mengkaji konsep dan relevansinya dalam pembelajaran. Metode ini melibatkan tiga tahapan: pengenalan umum, penjelasan rinci, dan pendalaman materi secara menyeluruh. Seiring kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI) menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih personal dan adaptif. Tulisan ini membahas sinergi antara metode tadarruj Ibnu Khaldun dan pemanfaatan AI dalam membangun sistem pendidikan Islam yang humanis. AI dapat menciptakan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi dan platform pembelajaran adaptif yang disesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan individu peserta didik, serta kecerdasan buatan membantu pendidik untuk lebih netral dalam memperlakukan peserta didiknya dengan adanya analisis pembelajaran dalam kecerdasan buatan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Islam yang menempatkan manusia sebagai subjek utama pendidikan dan menghargai keberagaman potensi peserta didik. Dengan demikian, integrasi metode klasik Islam dan teknologi modern mampu menciptakan sistem pembelajaran yang tidak hanya efektif secara teknologi, tetapi juga bermakna secara nilai-nilai kemanusiaan.
Copyright (c) 2025 Dwi Ikhlas Setia Bhakti, Rusdin Rusdin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.