Kecerdasan Buatan dan Pemberdayaan Umat: Menuju Masyarakat Islam yang Insklusif dan Berkeadaban
Abstract
Kecerdasan buatan (AI) menawarkan peluang signifikan dalam pemberdayaan umat Islam, dengan potensi untuk meningkatkan akses pendidikan, memperluas jangkauan dakwah, dan memperkuat inklusi ekonomi berbasis prinsip syariah. Namun, adopsi teknologi ini harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan tantangan etis dan teologis yang muncul, serta memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat untuk memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia dalam kehidupan keagamaan.Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara para ulama, akademisi, dan ahli teknologi dalam merancang dan mengimplementasikan sistem AI yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menganalisis berbagai literatur yang relevan mengenai AI, pemberdayaan umat, dan prinsip-prinsip Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI dapat digunakan untuk meningkatkan akses pendidikan Islam, memperluas jangkauan dakwah, dan memperkuat inklusi ekonomi berbasis prinsip syariah. Namun, integrasi teknologi ini harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan tantangan etis dan teologis yang muncul, serta memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat untuk memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia dalam kehidupan keagamaan.
Copyright (c) 2025 Salwa Hanifa, Lukman Thahir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.