Integrasi Nilai-Nilai Wasaṭiyyah dalam Kurikulum Pondok Pesantren Modern di Sulawesi Tengah
Abstract
Heterogenitas adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan ini. Ia adalah sunnatullah yang dapat disaksikan secara nyata pada kehidupan manusia di alam ini. Allah menciptakan alam ini di atas sunnah heterogenitas dalam sebuah kerangka kesatuan. Dalam kerangka kesatuan manusia, Allah menciptakan berbagai suku bangsa. Dalam kerangka kesatuan suatu bangsa, Allah menciptakan beragam etnis, suku, dan kelompok. Dalam kerangka kesatuan sebuah bahasa, Allah menciptakan berbagai dialek. Dalam kerangka kesatuan syari’at, Allah menciptakan berbagai mazhab sebagai hasil ijtihad masing-masing. Dalam kerangka kesatuan umat (ummatan wāḥidah), Allah menjadikan berbagai agama. Keberagaman dalam beragama adalah sunnatullah sehingga keberadaannya tidak dapat dinafikan.
Benturan dalam keragaman paham Islam tersebut melahirkan fenomena kekerasan atas nama agama yang sering dikenal dengan radikalisme agama, semakin tampak garang ketika muncul berbagai peristiwa teror pemboman di tanah air. Beberapa peristiwa teror dalam bentuk pengeboman telah memakan banyak korban dan berdampak luas terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Setidaknya telah terjadi lebih dari 20 kali peristiwa pemboman sejak tahun 2000 sampai sekarang. Berbagai fenomena radikalisme atau kekerasan tersebut di atas, tentu tidak muncul dengan sendirinya.
Berbagai kelompok intoleran semakin menunjukkan eksistensi. Berbagai kekerasan dengan berlatar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan terkesan menjadi tidak terkendali. Kelompok-kelompok intoleran dinilai kerap mengganggu atau melanggar kebebasan beragama dan berkeyakinan. Hak dasar sebagai warga negara, yaitu bebas dari rasa takut dan mendapat perlindungan, semakin dilanggar.
Copyright (c) 2023 Hamlan Hamlan, Muhammad Nur Asmawi, Herusandi Herusandi, Alamsyah Alamsyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.