Sosialisasi Nilai-Nilai Pendidikan dalam Tradisi Mepopoidulu pada Suku Bada Kabupaten Poso

  • Askar Askar
  • Hairuddin Cikka
  • Makmur Makmur
  • Nur Afika
  • Jismin Jismin

Abstract

Karakteristik masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Kemajemukan suatu masyarakat dapat dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan sosial. Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator- indikator genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaa), bahasa, agama, kasta, ataupun wilayah. Terbentuknya nilai-nilai luhur yang mampu mempola perilaku masyarakat indonesia adalah karena adanya peran adat-istiadat yang begitu kuat, yang menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai tradisi yang satu dengan yang lain saling berkaitan hingga menjadi suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya. Sebagaimana halnya pada provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, provinsi Sulawesi Tengah didiami oleh berbagai suku bangsa. Salah satu di antaranya adalah suku Bada. Masyarakat Suku Bada sejak berabad-abad yang lalu selalu diidentikkan dengan masyarakat masih menjadikan tradisi sebagai pedoman dalam kehidupan. Tradisi pada suku Bada Kabupaten Poso merupakan salah satu tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia yang di dalam tradisinya memiliki nilai-nilai keluhuran dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas suku Bada Kabupaten Poso. Dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi, hal tersebut dibuktikan dengan dipegang teguhnya tradisi sebagai perekat dan pengikat dalam kehidupan sosial masyarakat sampai sekarang yang dimana dikenal dengan tradisi Mepopoidulu. Keberadaan tradisi Mepopoidulu dalam sisipan sejarah tidak lepas dari sifat yang melegenda, selalu diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi Mepopoidulu berkembang di masyarakat Bada banyak berisi tentang alam sekitar dan berkaitan dengan kejadian masa lampau dengan fenomena yang sudah ada. Selaras dengan perkembangan zaman, maka orang-orang dalam proses pewarisan tradisi menggunakan sistem pendidikan formal dan non formal. Dibalik itu, tradisi memiliki 7 fungsi yaitu: 1) fungsi hiburan 2) fungsi pendidikan, 3) fungsi mengenang masa lalu, 4) fungsi solidaritas dan kebersamaan , 5) fungsi pengendalian sosial, 6) fungsi protes dan kritik saran, dan 7) fungsi religius.

Published
2025-02-24