Potret Lembaga Pendidikan sebagai Basis Labotarium Moderasi Beragama
Abstract
Isu tentang intoleransi kian merebah kesendih-sendih kehidupan berbangsa kita, hal ini dibenarkan oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyakat (LSM) yang mempublikasikan hasil risetnya, sebut saja riset Maarif Institute, Setara Institute dan Wahid Foundation, dari sekian banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lembaga riset ini mengsurvei mulai dari perilaku intolernasi hingga radikalisme yang menyasar tak terbendung kedunia pendidikan kita. Kecemasan ini yang membuat peneliti terpanggil. Moderasi beragama sebagai jalan tengah dalam mengadapi perbedaan baik kelompok ekstrem maupun fundamental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potret lembaga pendidikan sebagai basis labotarium moderasi beragama. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian pustaka, analisis teks buku dan jurnal-jurnal ilmiah, dan tinjauan mendalam terhadap riset terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potret lembaga pendidikan sebagai basis moderasi beragama sebagai berikut: strategisnya; 1) Moderasi beragama harus menjadi perhatian pemerintah dalam membuat narasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); 2) Program: harus mencerminkan pesantren, madarasah dan sekolah maupun lembaga non formal lainnya dalam memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kerukunan beragama, dan moderasi beragama; 3) Sumber Daya Manusia, yang dimana hal ini sangat krusial paham literasi keagamaan (religious literacy) dan pendidikan lintas iman (interfaith education). Sekolah harus memperbanyak praktik pengalaman keagamaan yang berbeda sehingga dapat menjalin kerja sama antar pemeluk agama.
Copyright (c) 2024 Sandi Adhar, Rusdin Rusdin, Sahran Raden
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.