Pendidikan Karakter Melalui Budaya Tabe yang Mulai Terlupakan di Era Modern
Abstract
Dekadensi moral yang begitu amat mengkhawatirkan ketika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak ditanggapi dengan bijak. Sosiokultural Pada umumnya mempengaruhi karakter dan sosialisasi yang berhubungan dengan proses interaksi di mana seorang individu mendapatkan norma, nilai, keyakinan, sikap, dan bahasa dalam kelompoknya. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Teknik yang digunakan adalah dengan Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. tabe’ adalah serupa dengan sikap mohon izin atau mohon permisi ketika hendak melewati orang-orang. beberapa nilai yang terindikasi bahwa karakter dapat bersumber dari agama, budaya, sosial dan falsafah kebangsaan dalam memperkuat implementasi pendidikan karakter. Nilai pada budaya tabe’ yaitu kesopanan dan religiulitas. Sikap tabe’ dapat memunculkan rasa keakraban meskipun sebelumnya tidak pernah bertemu atau tidak saling kenal. Apabila ada yang melewati orang lain yang sedang duduk sejajar tanpa sikap tabe’ maka yang bersangkutan akan dianggap tidak mengerti adat sopan santun atau tata krama. Bila yang melakukannya adalah anak-anak atau masih muda, maka orang tuanya akan dianggap tidak mengajari anaknya sopan santun. Oleh karena itu biasanya orang tua yang melihat anaknya yang melewati orang lain tanpa sikap tabe’ akan langsung menegur sang anak langsung di depan umum atau orang lain yang dilewati, sebagaimana yang dilakukan Ayah-Ibu yang menegur saya saat tidak bersikap tabe’ kala melewati tamu yang sedang duduk di lantai.
Copyright (c) 2024 Nor Faiga, Adawiyah Pettalongi, Rustina Rustina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.