Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam Pemanfaatan Teknologi di Era Society 5.0

  • Mohammad Rizkiyanto Azhari
  • Saepudin Mashuri
  • Firdiansyah Alhabsyi

Abstract

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 menjelaskan Pendidikan Nasional berfungsi sebagai pengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk sebagai pengembangan potensi atau kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, sehat, berilmu, cakap, kreatif, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Zaman sekarang setiap kehidupan tidak pernah lepas dari yang namanya teknologi. Sebelumnya telah ada revolusi industry 4.0 yang digagas oleh Jerman kini dunia kembali dihadapkan dengan peralihan era masyarakat menuju pada era super–smart society atau lebih dikenal dengan istilah society 5.0 yang digagas oleh bangsa Jepang. dalam berbagai bidang di era industry 4.0 menimbulkan adanya peran-peran manusia yang tergantikan oleh kehadiran robot cerdas sehingga dapat mendegradasi eksistansi manusia. Sebagai antisipasi tren global ini, maka dibutuhkan langkah peralihan kepada era society 5.0, yaitu suatu konsep masyarakat yang memusatkan pengembangan aspek kehidupan manusia (human-centered) berbasis teknology (technology based) khususnya pada bidang Pendidikan Agama Islam. Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan teknologi di era society 5.0 adalah di mana ketika menjelaskan tentang suatu materi pendidikan agama Islam dapat didukung oleh bantuan pemanfaatan teknologi tanpa harus menghilangkan interaksi sosial. Sebab, di dunia yang sangat modern ini, peserta didik tidak mau hanya sekedar menerima atau menyerap secara dogmatis saja setiap materi pelajaran agama yang mereka terima. Tetapi, secara kritis mereka juga akan mempertanyakan tentang materi pendidikan agama yang kita sampaikan sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, karena salah satu fungsi society 5.0 adalah menonjolkan interaksi sosial.

Published
2022-08-04