Teori Pendidikan Karakter Lickona dan Implementasiya pada Pembentukkan Karakter Santri (Studi Kasus Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putra 11 Poso)

  • Muhammad Qadimunnur
  • Rusli Rusli
  • Mohammad Idhan

Abstract

Zaman terus berkembang, banyak peristiwa yang terjadi di kehidupan masyarakat. Seiring berjalannya waktu teknologi pun terus mengalami peningkatan, kebiasaan masyarakat pun mulai berubah mengikuti perkembangannya. Dewasa ini, telah terlihat dampak positif maupun negatif dari berkembangnya zaman. Interaksi antr masyarakat pun mulai berubah, para remaja bertingkah tak sesuai dengan usia dan norma-norma yang berlaku. Pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang dituju oleh masyarakat demi mengembangkan dan membentuk karakter anak bangsa. Kehadiran pesantren dinilai menjadi solusi atas maraknya penyelewengan anak bangsa atas aturan dan norma-norma kehidupan.

Berkenaan dengan hal tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Poso, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pengumpulan dokumentasi. Dengan menjadikan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sebagai teknik analisis data.

 Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu, bahwa konsep pembentukan karakter di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Poso sejalan dengan ide Thomas Lickona yakni pembentukan karakter memiliki tiga poin utama  moral knowing, moral loving, dan  moral doing, yang mana disusun oleh gontor menjadi, keteladanan, kedisipilinan, pembiasaan, penciptaan miliu kondusif, pengarahan, penugasan, pengawasan dan pengawalan. Dengan harapan santri dapat patuh dan taat pada disiplin pesantren yang meliputi; disiplin ibadah, disiplin perilaku atau sikap, disiplin waktu, disiplin bahasa, disiplin mu’amalah dan disiplin berpakaian.

 

Published
2022-08-03